Aplikasi matchmaking Woo, berikan hak istimewa lebih kepada wanita
Techno.id - Setelah kehadiran beberapa startup yang mengusung layanan matchmaking seperti Tinder, Paktor, Wavoo, dan Setipe.com, kini Woo yang dibesut oleh startup teknologi Doubleyou asal Singapura turut meramaikan industri tanah air.
-
Bosan jadi jomblo karatan? Gather siap bawakan cinta dari awan Aplikasi pencarian jodoh ini cukup unik dan memiliki sebuah fitur canggih yang hanya dapat digunakan pengguna khusus yang berada di Jakarta.
-
StartUp ini luncurkan situs pertemanan khusus wanita dewasa Mirip dengan Tinder, aplikasi ini memang didedikasikan untuk para wanita saja.
-
Cari jodoh? Yuk intip aplikasi online dating Paktor Susah mencari jodoh? Jangan khawatir, aplikasi Paktor akan membantu Anda.
Seperti pada umumnya, aplikasi matchmaking ini diciptakan untuk para lajang yang mencari hubungan yang serius dan bermakna. Woo mencocokkan pasangan berdasarkan hal-hal yang dianggap penting, seperti ketertarikan dan ambisi yang dimaknai sebagai dasar sebuah hubungan jangka panjang.
Setelah sukses di India, dengan lebih dari 1,7 juta download di Android dan iOS, Woo mengklaim telah menjodohkan 12.000 pasangan sejak Juli 2015 lalu di India. Untuk selanjutnya, Woo membidik Indonesia sebagai pasar berikutnya dengan langkah pertama untuk ekspansi global.
Sumesh Menon, CEO dan Co-Founder Woo mengatakan, "Awalnya kami fokus dengan pasar India dengan membidik kaum muda single profesional yang hidup di kota besar yang sudah mempunyai kehidupan baik dan bertujuan untuk ke langkah lebih serius menemukan pasangan hidup," ujarnya.
Sementara itu, Woo hanya dapat diakses oleh invitation, baik yang dikirim oleh pengguna sebelumnya, atau oleh tim Woo Indonesia. Woo merupakan komunitas premium dan eksklusif bagi para profesional lajang perkotaan dengan rentan usia 25-35 tahun.
Menon menambahkan bahwa untuk memverifikasi jaminan keamanan pengguna, Woo akan terkoneksi dengan Facebook dan Linked In guna mengetahui kredibilitas pengguna.
Keunikan Woo juga terdapat pada fiturnya yang memberikan para pengguna wanita kontrol lebih atas keamanan dan privasi mereka. Tidak seperti aplikasi kencan lainnya, Woo memiliki filter di awal untuk mencegah orang-orang yang sudah menikah memiliki akun di Woo sehingga hanya terbuka untuk para lajang saja.
"Hal lain yang kami pelajari selama penelitian kami adalah banyak aplikasi kencan yang dipenuhi oleh mereka yang sudah menikah atau sudah menjalin hubungan, hal yang akan memberi kekecewaan bagi orang-orang yang betul-betul mencari hubungan yang serius. Oleh karena itu kami telah mengambil langkah untuk menjauhkan orang-orang yang sudah memiliki pasangan tersebut untuk tidak tergabung di Woo," kata Menon.
Sesuai dengan misinya membentuk hubungan yang bermakna, Woo memiliki fitur menarik seperti TagSearch, yang membantu pengguna mencari profil berdasarkan kriteria mereka, dan QuestionCast, yang memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan, dan akan mencocokkan sesuai dengan pengguna yang jawabannya mereka anggap menarik.
Lebih lanjut, terkait monetisasi Menon mengatakan akan mulai menerapkan dalam kurun waktu enam bulan ke depan dengan menambah fitur tambahan yang akan memberikan interaksi lebih kepada pengguna dalam penggunaan layanan.
BACA JUGA :
(brl/red)