5 Kelemahan USB Type-C untuk saat ini
Techno.id - Teknologi USB Type-C saat ini tengah menjadi viral dan sudah mulai diadopsi di banyak gadget keluaran terbaru. Dalam perkenalannya, USB Type-C diklaim memiliki kecepatan transfer data yang jauh lebih cepat ketimbang USB 2.0, 3.0, dan 3.1.
-
Mana yang terbaik di antara USB tipe C dan Apple Lightning? Sampai sekarang, lebih banyak keluhan tentang kabel Apple Lightning yang mudah putus, sementara USB tipe C tetap aman.
-
Mengisi daya iPhone baru dengan kabel yang salah bisa memperlambat WiFi, inilah alasannya Selalu gunakan aksesori dan kabel resmi Apple
-
Fitur "fast charging" buat baterai smartphone jadi cepat stres Di balik keunggulannya, ternyata fitur "fast charging" dapat menyebabkan kondisi baterai smartphone Anda mudah terserang stres.
Tak hanya itu, USB Type-C juga diklaim mampu melakukan proses pengisian ulang baterai yang jauh lebih cepat. Praktis, banyak orang penasaran hingga pada akhirnya ingin membeli gadget yang telah mengusung USB Type-C.
Namun sebelum memutuskan untuk membeli, ada baiknya untuk mengenal lebih dalam tentang teknologi USB Type-C itu sendiri, khususnya di sektor kelemahannya. Berikut lima fakta kekurangan USB Type-C sebagaimana dikutip dari Phone Arena (21/09).
USB Type-C tidak berarti dapat mengisi ulang baterai lebih cepat
Saat diperkenalkan, USB Type-C diklaim dapat melakukan proses pengisian ulang baterai yang jauh lebih cepat. Teori tersebut mungkin benar adanya. Namun juga boleh dikatakan tidak sepenuhnya benar.
Yang perlu diketahui, USB Type-C yang sebenarnya adalah jenis konektor. Artinya, USB Type-C hanya mengalami perubahan desain dan tetap dirancang untuk mendukung standar USB 3.1 yang dilengkapi dengan sejumlah perbaikan.
USB Type-C tidak berarti memiliki kecepatan transfer data tinggi
Selain diklaim dapat mengisi ulang baterai lebih cepat, USB Type-C juga diklaim memiliki kecepatan transfer data yang jauh lebih cepat ketimbang USB 2.0, 3.0, dan 3.1. Yang perlu diketahui, klaim ini juga tidaklah sepenuhnya benar.
Faktanya, kecepatan transfer data sendiri ditentukan oleh banyak faktor. Sebut saja seperti ukuran data yang akan dipindahkan atau besar tidaknya spesifikasi dari kedua perangkat USB Type-C yang akan dihubungkan.
USB Type-C tidak dapat melakukan banyak hal
Asumsikan saja saat ini Anda sudah memiliki gadget USB Type-C. Kemudian, baterai gadget USB Type-C sedang dalam kondisi kritis saat Anda tengah melakukan sebuah perjalanan jarak jauh.
Ya, tidak banyak hal yang dapat Anda lakukan dengan USB Type-C. Dengan kata lain, sedikit banyak Anda harus menggunakan charger USB Type-C milik sendiri karena pengguna USB Type-C saat ini masih sangat sedikit.
Jadi, apa yang akan Anda lakukan ketika charger USB Type-C tertinggal di rumah?
Kabel USB Type-C masih langka dan mahal
USB Type-C adalah teknologi yang masih tergolong baru. Otomatis, kabel USB Type-C sendiri masih akan sangat langka untuk ditemukan. Jika pun ada, Anda masih akan dihadapkan dengan harga yang relatif mahal.
Aksesoris menjadi tidak kompatibel
Sekali lagi, USB Type-C adalah teknologi baru. Praktis, aksesoris ponsel yang sudah keluar sebelum USB Type-C menjadi tidak kompatibel. Fakta ini kian diperparah dengan kabel USB Type-C yang masih tergolong langka dan mahal.
Sebagai contoh, sebut saja salah satu aksesoris yang cukup vital dewasa ini adalah baterai eksternal atau power bank. Seperti diketahui, sebagian besar power bank menggunakan port bertipe USB.
(brl/red)