Beli smartphone baru? Perhatikan baterainya supaya tak sampai rugi!
Techno.id - Kamera, RAM, prosesor, dan memori internal merupakan beberapa fitur yang kerap menjadi pertimbangan penting dan utama dalam membeli smartphone. Namun, jangan lupa, masih ada satu faktor krusial lain yang harusnya diperhatikan, yakni komponen yang memberikan daya ke ponsel tersebut alias baterai.
-
5 Alasan memilih smartphone dengan baterai lebih besar harus menjadi pertimbangan utama Kapasitas baterai yang lebih besar pada smartphone menjadi faktor penting yang memengaruhi pengalaman pengguna
-
7 Tips dan trik untuk membuat baterai smartphone kamu lebih awet, bisa buat iPhone atau Android Beberapa tips dan trik ini dapat membantu memperpanjang masa pakai baterai smartphone kamu
-
5 Cara membuat baterai smartphone lebih awet, nomor 3 paling sering diabaikan padahal penting banget Cara ini bisa membantu kamu untuk memperpanjang masa pakai baterai
Secanggih apa pun komponen pendukung sebuah smartphone, perangkat tersebut bisa menjadi tak berdaya tanpa dukungan baterai yang mumpuni. Oleh karena itu, kualitas masa aktif baterai menjadi salah satu hal yang wajib dipertimbangkan saat membeli handset.
Berikut beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan saat memilih baterai pada smartphone:
Berapa kapasitasnya?
Faktor utama dalam penentu daya baterai adalah kapasitas, yang pada umumnya dicantumkan dengan menggunakan satuan 'mili ampere hour', atau biasa disingkat 'mAh'. Semakin besar mAh dari smartphone incaran Anda, semakin bagus pula daya tahannya.
Kendati demikian, besaran mAh bukanlah jaminan pasti baterai ponsel bakal awet. Ada beberapa variabel yang biasanya turut menggerogoti isi baterai, seperti kinerja prosesor yang tak efisien, antena handset yang kesulitan menangkap sinyal dari provider, hingga aplikasi bloatware yang biasanya berjalan di mode background.
Jenis baterai apa yang dipakai?
Layangkan perhatian Anda selanjutnya pada jenis baterai smartphone yang Anda idam-idamkan. Saat ini, baterai gadget yang paling banyak dipakai adalah baterai jenis Lithium Ion (Li-Ion). Namun, sudah ada juga beberapa produsen yang menggunakan baterai berjenis lebih modern, yaitu Lithium Ion Polymer (Li-Po).
Kalau bisa, pilih saja baterai Li-Po karena memiliki sejumlah keunggulan, seperti charge life cycle yang lebih banyak daripada Li-Ion, bentuk yang lebih fleksibel sehingga memungkinkan handset berbodi tipis, dan membebaskan user untuk mengisi daya kapan pun, tanpa perlu menunggu baterai kosong atau hampir habis terlebih dahulu.
Adakah fitur penghemat baterai?
Kalau sudah menebus smartphone incaran Anda, jangan lupa untuk mengaktifkan aplikasi atau fitur bawaan penghemat daya baterai. Salah satu fitur yang layak Anda manfaatkan ialah pengaturan pemilihan mode baterai otomatis.
Dengan fitur tersebut, misalnya, handset Anda bakal berganti dari mode standar ke pengaturan hemat daya begitu tenaga baterai melemah hingga 25 persen atau ke batas lain yang sudah Anda tentukan sebelumnya. Hal ini tentunya sangat membantu Anda untuk mengatur konsumsi baterai dengan lebih efisien dan bisa memperpanjang daya hidup baterai pun dengan daya hidup ponsel pilihan Anda.
Semoga panduan singkat yang redaksi Techno.id kutip dari rilis Asus (18/12/15) ini bermanfaat, ya. Selamat berburu smartphone baru!
(brl/red)