Cara manfaatkan dial pada kamera serta perbedaan hasilnya

Advertisement

Techno.id - Tak hanya kamera DSLR atau mirrorless saja, banyak kamera saku yang juga dilengkapi dengan dial untuk memberikan pilihan bagi penggunanya. Sayangnya, tak banyak pengguna yang mengubah mode tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Kebanyakan pengguna hanya memilih mode auto atau manual saja saat hendak mengabadikan momen.

Setiap mode pada dial yang terletak di bagian atas kamera memiliki spesifikasi. Pengaturan otomatis yang menyertai setiap modde tersebut tentu juga menghasilkan foto yang berbeda dalam setiap jepretan. Lalu bagaimana cara memanfaatkannya agar foto yang dihasilkan bisa seindah jepretan para fotografer profesional?

Ada baiknya Anda mulai mencoba sambil menyimak beberapa tips berikut ini...

Pilih tombol dial sesuai kebutuhan

Gambar di atas menunjukkan dial yang ada di posisi Full Auto. Pada mode ini, kamera lah yang bertugas untuk berpikir, berapa shutter speed, aperture, serta ISO yang dibutuhkan saat Anda hendak membidik objek, termasuk apakah keadaan di sekitar Anda membutuhkan flash atau tidak.

Mode inilah yang sering digunakan dengan alasan praktis. Namun untuk hasil yang lebih memuaskan, ada baiknya Anda simak beberapa tips di halaman berikutnya >>

Portrait

Sesuai dengan namanya, mode ini akan membuat kamera mengatur aperture pada bukaan terlebar. Selain cahaya yang masuk juga akan lebih banyak sehingga kecil kemungkinannya flash terbuka secara tiba-tiba, aperture lebar juga akan menghasilkan bokeh pada foreground ataupun background agar hasilnya lebih artistik.

Mode ini sangat berguna jika Anda ingin mengambil foto-foto dari jarak dekat atau close-up, yang lebih mementingkan ekspresi atau wajah seseorang.

Landscape

Mode landscape akan mengubah pengaturan kamera untuk mendapatkan ketajaman gambar. Mode ini akan sangat berguna ketika Anda ingin mengabadikan foto pemandangan di tempat liburan.

Pengaturan kamera akan berubah dengan sendirinya saat Anda memutar dial pada mode ini. Perubahan tersebut akan tampak pada pemakaian ISO rendah, serta aperture dengan angka lebih besar agar foto yang dihasilkan lebih tajam.

Macro

Sebenarnya, Macro sama dengan Portrait. Bedanya, mode ini dikhususkan untuk memotret objek-objek berukuran kecil dengan bantuan lensa tele atau mendekatkan lensa pada objek agar ia tampak lebih besar pada frame.

Sama dengan Portrait, mode ini akan meminimalisir penggunaan flash, serta mengatur aperture pada angka kecil sehingga menimbulkan bokeh pada bagian di luar titik fokus.

Sports

Mode ini didedikasikan bagi mereka yang gemar mengabadikan event olahraga. Mode Sports akan membuka aperture selebar mungkin, dan mempercepat shutter speed sehingga kamera yang Anda gunakan mampu menangkap dan 'menghentikan gerakan' objek yang sedang Anda bidik dengan hasil memuaskan.

Dengan mode ini, Anda juga akan mengurangi angka kehilangan momen pada setiap frame-nya. Menarik bukan?

Night Portrait dan No Flash

Sesuai dengan namanya, kedua mode ini akan mengabadikan momen di malam hari atau di tempat dengan kondisi cahaya minim, lengkap dengan ambience yang menyertainya. Lalu di mana letak perbedaannya?

Night Portrait akan mengatur flash agar menyala pada sepersekian detik lebih lambat setelah Anda menekan tombol shutter (second curtain). Dengan mode ini Anda tetap akan mendapatkan shutter speed tinggi, namun takkan kehilangan ambience karena intensitas cahaya dari flash akan sedikit berkurang karena terlambat menyala.

Sedangkan No Flash akan membuat lampu flash tidak menyala meski Anda mengabadikan momen di malam hari karena kamera akan mengatur aperture agar terbuka selebar mungkin. Cahaya yang masuk hanya mengandalkan ambience yang ada pada lokasi saja.

Advertisement


(brl/red)