Demi Indonesia, Vivo rela berinvestasi 266 Miliar!
Techno.id - Vivo resmi jadi perusahaan yang masuk dalam industri 4G LTE setelah meluncurkan produk X5Pro ke Indonesia. Vendor asal Tiongkok ini mengaku perusahaannya memahami bahwa ada aturan main yang harus dipenuhi agar aman dalam memasarkan produknya di Tanah Air.
-
Sudah ada 16 merek ponsel yang punya pabrik di Indonesia Ini menunjukkan pasar smartphone Indonesia begitu potensial.
-
Pabrik Oppo di Tangerang sudah mulai beroperasi Menyikapi peraturan dari pemerintah terkait TKDN, Oppo membuka pabrik di Tangerang, Banten.
-
Wow, pabrik LG Innotek di Cikarang akan mampu 70% proses produksi LG Innotek Indonesia tampaknya jadi perusahaan yang cukup santai menghadapi aturan baru soal TKDN yang harus mencapai 20% di produk 4G.
Salah satu syarat wajib sebagai pemain ranah 4G di Indonesia ialah memenuhi kandungan lokal (TKDN) sebesar 40 persen yang akan diterapkan pemerintah per 1 Januari 2017 mendatang. Demi menjawab persyaratan itu, Vivo mengaku berencana membangun fasilitas pabrik di Indonesia.
"Rencananya kami akan membangun fasilitas pabrik ponsel di Indonesia, tapi rencana pembangunan pabrik ponsel tersebut masih dalam tahap pembicaraan," ujar Alex Feng selaku Vice President and Chief Marketing Officer Vivo Global di Pacific Place, Jakarta.
Lebih lanjut, Feng memaparkan pembangunan fasilitas pabrik tersebut diharapkan perusahaan dapat dimulai di tahun 2017. Secara rentang waktu, pembangunan pabrik Vivo terlihat terlambat karena syarat TKDN sudah lebih dulu ditetapkan. Namun, Vivo mengaku selama pabriknya belum didirikan, Vivo akan memakai jasa rekanan dalam memproduksi smartphone 4G buatannya supaya dapat memenuhi persyaratan ponsel lokalnya.
"Pembangunan pabrik ini bukan hal mustahil, karena itu merupakan salah satu cara untuk masuk ke pasar Indonesia," tegas Feng menjawab desakan awak media yang mempertanyakan soal pabrik Vivo untuk memenuhi TKDN 40 persen.
Vivo sebagai pemain baru di pasar smartphone Indonesia mengaku perusahaannya akan berusaha memenuhi TKDN yang disyaratkan pemerintah untuk dapat menjadi 'pemain' 4G di Indonesia. Mereka memandang Indonesia sebagai pasar penting untuk melakukan pemasaran produk smartphone miliknya.
Vendor ponsel pintar ini sebenarnya belum terlalu lama memasuki pasar Indonesia. Meski begitu, mereka mengaku sudah melakukan investasi yang cukup besar di Tanah Air yakni sebesar Rp 266 Miliar.
"Selama beroperasi di Indonesia dengan lima ponsel yang kami hadirkan, kita sudah melakukan investasi sebesar Rp 266 Miliar yang disediakan untuk melakukan branding, menggandeng beberapa pemain e-commerce, dan para distributor. Itu semua belum termasuk kebutuhan investasi membangun pabrik," ujar Feng lagi.
Produk terbaru yang dimiliki Vivo untuk 'menghantam' pasar Indonesia ialah X5Pro, yang telah dilengkapi dengan teknologi komunikasi 4G LTE. Secara resmi, smartphone dengan layar 5,2 inci yang dibekali dengan berbagai fitur ini akan dipasarkan dengan harga Rp 5 jutaan pada akhir bulan Juni ini.
BACA JUGA :
(brl/red)