Dibanding produk milik kompetitor, ini 3 kelemahan Microsoft Band 2
Techno.id - Selasa (06/10/15) waktu setempat, Microsoft telah memperkenalkan sejumlah perangkat terbarunya berbasis Windows 10. Di samping Surface Book, Surface Pro 4, dan tiga ponsel Lumia, ada juga satu device yang cukup menyita perhatian, yakni Microsoft Band 2.
-
Microsoft Band 2 mendarat di negara tetangga, Indonesia kapan? Microsoft Band 2 sudah bisa dipesan di Australia.
-
Baru dilahirkan, Fitbit Alta sudah berani melawan Microsoft Band Fitbit Alta berani melawan Microsoft Band karena memiliki fitur yang hampir sama.
-
Microsoft akan ungkap sejumlah perangkat baru di bulan Oktober Mulai bagikan undangan, Microsoft siapkan sejumlah perangkat baru berbasis Windows 10
Generasi wearable gadget terbaru Microsoft ini dapat membantu pemakainya untuk hidup lebih sehat dan beraktivitas sekaligus terkoneksi lebih mudah. Band 2 memiliki layar AMOLED melengkung yang terlindungi oleh Corning Gorilla Glass 3. Ukurannya 32mm x 12,8mm, dengan resolusi 320x128 piksel. Perangkat yang anti-air ini sekarang sudah bisa dipesan dan siap dikirimkan pada 30 Oktober mendatang.
Di samping keunggulan itu, Band 2 sebenarnya masih memiliki sedikit kekurangan, apalagi jika dibandingkan dengan produk serupa lainnya. Apa saja? Berikut pembahasannya:
Tak ada NFC seperti di Apple Watch
Microsoft Band 2 memang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pembayaran. Sayangnya, fitur mobile payment ini hanya digunakan secara terbatas, karena bergantung pada aplikasi yang disediakan vendor. Adapun pihak ketiga yang sudah mendukung pembayaran dengan Band 2 ini, salah satunya ialah Starbucks.
Tak dibekalinya teknologi Near Field Communication (NFC) pada wearable yang satu ini pun membuatnya kalah langkah dibanding Apple Watch. Apple Watch sendiri adalah salah satu media untuk menjalankan layanan Apple Pay, yang diklaim bakal populer di Amerika Serikat dan mungkin saja di dunia.
Daya tahan baterainya tak terlalu kuat
Microsoft mengklaim Band 2 mampu bertahan hingga 48 jam. Namun jika dikomparasikan dengan wearable gadget lain, durasi itu bukanlah yang terpanjang, walaupun bukan yang paling lemah juga. Di poin ini, Jawbone UP4 adalah yang lebih unggul, karena baterainya sanggup bertahan sampai tujuh hari, disusul oleh Fitbit Charge HR dengan umur baterai lima hari sekali isi.
Untungnya, Microsoft Band 2 membutuhkan durasi pengisian daya yang lebih cepat ketimbang dua nama itu. Jika pengisian daya Fitbit Charge HR memerlukan 120 menit dan Jawbone UP4 100, pengguna Band 2 hanya perlu menunggu 90 menit saja untuk mengisi penuh kapasitas baterai perangkat tersebut.
Dari segi harga, ada yang lebih murah
Banderol Microsoft Band 2 yang ada di kisaran Rp3,5 juta sebenarnya lumayan terjangkau, apalagi jika dibandingkan dengan Apple Watch Sport yang Rp1,4 juta lebih mahal. Akan tetapi faktanya di pasaran, Jawbone UP4 berani menawarkan harga Rp2,8 juta. Sementara itu, Fitbit malah berani menjual Charge HR di bawah Rp2,5 juta.
Tentu saja komparasi harga seperti ini bisa membuat konsumen dengan kantong pas-pasan menimbang ulang rencananya menebus Microsoft Band 2.
Itu dia sedikit pertimbangan yang perlu Anda pikirkan sebelum membeli Microsoft Band 2. Siapa saja nih yang merasa perangkat ini wajib dimiliki?
(brl/red)