Ini alasan mengapa kamera mirrorless lebih baik dibanding DSLR
Ilustrasi mirrorless vs DSLR © digit.in
Techno.id - Mana yang lebih bagus, kamera mirrorless atau DSLR? Pertanyaan semacam itu sering terdengar di telinga. Banyak review dan sumber yang bisa digali lebih dalam untuk mencari informasi, mana di antara kedua jenis kamera tersebut yang lebih baik. Namun tentu saja, cara paling tepat adalah dengan mencobanya.
-
7 Fitur yang harus dimiliki kamera smartphone untuk menandingi DSLR atau mirrorless Perkembangan teknologi kamera smartphone semakin meningkat, tetapi kamera DSLR masih tetap unggul
-
4 Fakta kamera mirrorless ringkas dan ringan untuk semua fotografer Kamera ini mampu menghasilkan gambar berkualitas premium dengan mudah
-
Tips memilih kamera DSLR yang tepat untuk Anda Apa yang harus dipertimbangkan agar Anda tak salah membeli kamera DSLR? Berikut tipsnya...
Setelah melalui serangkaian uji coba, ternyata hasil yang didapat cukup mengejutkan. Untuk urusan fokus, ternyata kamera mirrorless mampu bekerja lebih cepat dan lebih akurat dibanding DSLR. Apa penyebabnya? Daripada penasaran, simak saja beberapa foto berikut...
Mengapa kamera mirrorless berbeda?
Sesuai dengan namanya, kamera ini tak memiliki mirror seperti pada kamera DSLR. Tidak adanya komponen (yang juga memakan banyak ruang) tersebut terbukti membuat kamera ini bisa membaca setiap gambar yang masuk pada sensor dengan lebih cepat.
Pada dasarnya, kamera akan memerintahkan lensa untuk mencari titik fokus hingga mencapai kontras maksimum. Inilah yang kemudian disebut dengan Contrast Detect. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem ini, simak halaman berikutnya >>
Phase detection vs contrast detect AF
Jika ditinjau secara sistem, contrast detect akan bekerja lebih lambat dibanding phase detection seperti yang biasanya terdapat pada kamera DSLR. Namun hal inilah yang membuat fokusnya lebih akurat dibanding kamera DSLR.
Pada prinsipnya, kamera lebih dahulu menggerakkan lensa untuk mencari kontras tertinggi. Setelah itu, barulah ia menggerakkan komponen lain. Sistem ini sangat ampuh untuk memotret objek diam. Dari sisi keakuratan fokus membidik objek diam inilah yang membuatnya lebih baik dari DSLR.
Hasil foto Canon EOS 5D Mark II
Foto di atas dihasilkan dari kamera Canon EOS 5D Mark II, yang dipadukan dengan lensa fix 85mm F/1.8. Ketika dicoba, bahkan kamera sekelas EOS 5D pun harus beberapa kali melakukan kalibrasi agar fokusnya tidak meleset, terutama saat menggunakan aperture lebar.
Manual fokus
Akurasi tersebut juga sangat terasa ketika Anda mengubahnya ke mode manual. DSLR sering membuat kesalahan dalam mencari titik fokus ketika menggunakan mode manual. Secara mekanis, kamera DSLR modern memang tidak didesain untuk digunakan memotret dengan mode manual.
Beberapa piranti seperti split prism focusing screen seperti yang terdapat pada kamera jadul telah raib. Berbeda dengan kamera mirrorless yang dibekali dengan sebuah tool yang bernama Focus Peaking. Fitur ini memang sengaja didesain bagi pengguna yang lebih suka dengan manual fokus.
Foto di atas didapat dari hasil jepretan kamera mirrorless. Menggunakan lensa Helios 58mm F/2, pencarian titik fokus terasa lebih mudah dan hasilnya lebih akurat meski Anda bermain di aperture lebar.
Hyperfocal
Pada kamera mirrorless buatan Fujifilm, ada fitur yang memang didesain untuk mereka yang gemar mengabadikan foto lansekap. Fitur ini membantu pengguna untuk menemukan jarak hyperfocal secara cepat dan akurat, tanpa bantuan aplikasi yang banyak terdapat pada smartphone.
Viewfinder pada kamera mirrorless dibekali dengan skala dept of field. Pada skala tersebut Anda bisa melihat pada titik berapa fokus yang Anda bidik (garis putih kecil pada skala). Tentu saja, depth of field tersebut juga akan berubah ketika Anda memindahkan titik fokus ke tempat lain.
Untuk mencari titik fokus terjauh, cukup atur fokusnya hingga menyentuh tanda infinity saja. Namun untuk sementara waktu, hanya Fujifilm saja yang dibekali dengan fitur hyperfocal ini.
(brl/red)