Lepas Oculus, Facebook tak ingin perangkatnya diisi konten seks
Techno.id - Pasca melepas perangkat virtual reality-nya Oculus Rift ke pasaran, Facebook mengumumkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk tidak menghadirkan konten berbau seksual ke perangkatnya tersebut.
-
Selain bisa bermain game, Anda juga bisa menonton film lewat Gear VR Oculus Video telah menggandeng mitra besar, seperti 20th Century Fox dan Lionsgate, selain Facebook dan Netflix juga.
-
Bukan pemuka agama, ini pihak penentang film porno virtual reality Rumah bordil di Amerika Serikat menilai VR hanyalah gimmick, sentuhan manusia sesungguhnya masih dibutuhkan.
-
Naughty America kenalkan film porno berbasis virtual reality Pengalaman unik ini diklaim seperti nyata.
"Oculus hanya akan mendistribusikan konten pengembang yang memenuhi persyaratan layanan dan kamu melarang konten pornografi masuk ke Oculus Store," jelas juru bicara Facebook.
Seperti dikabarkan Business Insider (12/6/15), Facebook memang menetapkan langkah yang cukup ketat untuk pengembang yang ingin menjajakan kontennya di Oculus Store (toko aplikasi khusus untuk virtual reality). Konten-konten yang tak sesuai dengan standar tidak akan diterima dan masuk dalam jajaran aplikasi yang dijajakan untuk virtual reality-nya tersebut.
Kendati demikian, beberapa pihak masih menyangsikan prosedur penyaringan aplikasi yang boleh dijajakan di Oculus Store. Pasalnya, beberapa aplikasi yang menyediakan games peperangan maupun perkelahian yang menunjukkan kekerasan dan adegan tak layak dipandang, seperti ceceran darah masih bisa didapatkan di toko online khusus Oculus tersebut. Menanggapi hal tersebut, pihak Facebook menegaskan bahwa mereka hanya mendistribusikan konten pengembang yang memenuhi persyaratan layanan mereka. Mereka menambahkan, pihak Facebook tidak terbuka untuk mendiskusikan hal-hal tersebut saat ini.
BACA JUGA :
(brl/red)