Musim mudik telah tiba, pilih Google Maps atau Waze? Simak penjelasan kelebihan dan kekurangannya
Techno.id - Musim Mudik Lebaran selalu identik dengan perjalanan jauh para perantau menuju kampung halaman. Tujuan dari mudik tak lain adalah bertemu dengan keluarga untuk saling bersuka cita menyambut Hari Raya Idul Fitri. Sebab pada hari tersebut akan ada banyak ampunan dan seakan seseorang lahir kembali tanpa dosa, karena telah saling maaf memaafkan antar sesama.
-
11 Aplikasi GPS selain Google Maps, cocok buat pulang kampung Ada yang menyuguhkan posisi macet sehingga kamu bisa mencari jalan alternatif untuk sampai tujuan.
-
Mudik bebas hambatan, ini 8 aplikasi wajib install di smartphone Biar mudik lancar dan selamat.
-
5 Rekomendasi aplikasi navigasi untuk mengecek kemacetan lalu lintas saat liburan akhir tahun Sejumlah aplikasi ini bisa memberikan informasi lalu lintas secara real time
Untuk memeriahkan datangnya hari Lebaran, perlu adanya persiapan yang matang. Mulai dari persiapan biaya, kondisi kendaraan, keadaan fisik untuk melalui perjalanan jauh, sampai persiapan penunjang perjalanan mudik lainnya. Salah satu yang harus disiapkan adalah platform untuk peta digital.
Ada beragam aplikasi peta digital yang dapat digunakan oleh para pemudik. Tercatat ada dua aplikasi populer dipakai oleh pengguna smartphone di Indonesia. Aplikasi tersebut adalah Google Maps dan Waze.
Baik Google Maps dan Waze mempunyai kapasitas yang sama untuk memberikan layanan pedoman rute jalan sesuai titik yang telah diatur. Nah, perbedaan mendasar dari kedua adalah Google Maps cenderung fokus menyajikan informasi berbasis data. Sedangkan untuk Waze lebih difokuskan untuk navigasi menggunakan informasi hasil dari masukkan dari pengguna.
Lantas sebagai pengguna smartphone yang akan mudik, mana yang harus dipilih untuk dipakai? Berikut techno.id telah merangkum nilai lebih dan kekurangan dari dua aplikasi ini.
Simak penjelasan kelebihan dan kekurangannya
Google Maps.
foto: Play.google.com
Google Maps terbilang lebih mempunyai fitur lebih lengkap dibandingkan Waze. Aplikasi bentukan Google ini memberikan layanan navigasi untuk berbagai kondisi. Artinya pengguna yang menggunakan transportasi umum, maupun pribadi seperti sepeda, motor, dan mobil bisa menggunakan aplikasi ini. Bahkan bagi kamu yang berjalan kaki, tetap di support oleh Google Maps.
Selain itu, Maps dari Google dapat membantu mencari lokasi titik rest area, toko, restoran, tempat wisata, dan tempat pemberhentian penting lainnya, seperti rumah sakit dan kantor polisi terdekat. Di dalam Maps, pengguna akan disajikan beragam informasi mulai dari jamn buka, nomor telepon, hingga menu hidangan jika itu titik tempat kuliner yang membantu para pemudik saat dalam perjalanan.
Google memberikan fitur layanan penunjang dengan memanfaatkan teknologi AI. Sebagai contoh terdapat fitur Assistant, Street View, dan Search yang sudah terintegrasi dengan Maps. Dengan begitu pengguna bisa langsung mendapatkan informasi secara cepat dan akurat.
Menariknya, Google terus memberikan update ke aplikasi Maps melalui banyak fitur navigasi, seperti memberikan rute paling efisien biaya, memperlihatkan sistem ganjil genap, dan menampilkan biaya tol. Bahkan pengguna bisa memprediksikan titik kemacetan jalan yang akan dilaluinya.
Waze.
foto: Play.google.com
Waze merupakan aplikasi yang dibangun melalui informasi dari crowdsource dari penggunanya. Cara kerja dari aplikasi ini mirip media sosial. Pengguna bisa berbagi informasi tentang kondisi lalu lintas, seperti kecelakaan, operasi razia, penutupan jalan, dan masih banyak lagi.
Waze dapat menampilkan informasi rute yang akan dilalui secara real time dibandingkan Google Maps. Sedangkan untuk sistem navigasi dari Waze mempunyai skema mirip Maps dari Google. Namun di Waze pengguna bisa meng-custom suara petunjuk navigasi seperti yang diinginkan pengguna.
Waze selain fokus untuk memberikan sistem navigasi dan berkendara, aplikasi ini juga sudah terintegrasi dengan Spotify. Dengan begitu pengguna bisa mendengarkan lagu maupun podcast langsung dari aplikasi. Waze juga menyediakan banyak pilihan suara untuk memandu navigasi.
Namun sayangnya Waze hanya menyediakan navigasi untuk pengendara motor dan mobil saja. Artinya para pejalan kaki yang membutuhkan bantuan navigasi menggunakan kendaraan umum sedikit kesulitan ketika menggunakan aplikasi ini.
Mana lebih pas untuk dipakai untuk mudik?
foto: Pexels.com
Bagi pengendara tentu hal paling dicari saat menggunakan peta digital adalah kemampuannya memberikan informasi agar cepat sampai tujuan. Nah, jika kamu sedang berada di tengah kota, Waze bisa memberikan rute alternatif. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan jalan-jalan terbaik agar terbebas dalam kemacetan di dalam kota.
Waze bisa memberikan kamu rute jalan tikus atau melalui pemukiman warga sebagai rute alternatif. Maka jangan kaget jika kamu masuk kampung untuk terhindar dari kemacetan, ya sob. Kendati demikian, kamu sedikit bertaruh mengenai waktu tempuh total jika menggunakan rute alternatif. Kadang bisa mendapatkan waktu lama begitu juga sebaliknya.
Sedangkan di Google Maps navigasi terbilang menggunakan sistem mudah dibaca oleh pengguna. Kemudian rute yang dipilih adalah jalan umum. Pasalnya Google Maps tidak menggunakan skema seperti Waze yang memakai crowd-source. Namun pengguna Maps tetap akan diberikan informasi apabila ada kemacetan, kecelakaan, maupun yang lainnya.
Kendati tidak selalu memberikan rute jalan tikus, namun pengguna bisa memperbesar jangkauan Maps. Tujuannya agar pengguna bisa memilih jalan yang dilalui selain jalan utama.
Keunggulan lain dari Maps milik Google adalah bisa dipakai dalam mode online maupun offline. Dengan begitu, pengguna bisa berhemat kuota maupun tetap merasa tenang jika tidak ada jaringan internet di jalan. Sedangkan di aplikasi Waze, pengguna harus selalu terkoneksi dengan internet agar tetap terhubung dengan aplikasi.
Nah, bagi pemudik sebenarnya tidak ada salahnya untuk mengandalkan keduanya. Jika kamu ingin mendapatkan kecepatan informasi lalu lintas silakan gunakan Waze. Namun apabila kamu ingin peta digital secara sederhana, cukup memakai Google Maps.
BACA JUGA :
- Cara mudah gunakan Google Maps agar perjalanan mudik lebaran efisien biaya
- Tanpa kendaraan pribadi mudik Lebaran tetap jadi, ini 9 situs dan aplikasi untuk sewa mobil
- Cara mudah agar smartphone hemat baterai selama perjalanan mudik Lebaran, wajib diterapkan nih
- Cara mudah isi e-Toll via smartphone, mudik nggak perlu repot antre di rest area lagi
- Biar mudik Lebaran nggak ribet, begini 3 cara sederhana top up saldo e-toll online dan offline
(brl/guf)