Pengisi daya berkabel vs nirkabel, simak 4 faktor ini sebelum memilih yang cocok untuk ponsel kamu
Techno.id - Saat ini bagi pengguna smartphone, khususnya kelas flagship, ada pilihan untuk pengisian daya cepat. Menggunakan pengisian daya berkabel atau nirkabel. Namun muncul pertanyaan, apakah kedua jenis pengisi daya tersebut merusak masa pakai baterai? Untuk menentukan teknologi pengisian daya mana yang tepat untuk smartphone kamu, pertimbangkan faktor-faktor berikut.
-
Benarkah pengisi daya nirkabel dapat merusak daya tahan baterai ponsel? Begini penjelasannya Agar pengisian daya nirkabel berfungsi, kumparan tembaga harus sejajar dengan ponsel
-
Begini cara kerja pengisian daya nirkabel, ketahui pro kontra teknologi ini sebelum menggunakannya Pengisi daya nirkable terbilang nyaman namun lambat untuk mengisi daya dibanding charger kabel
-
4 Alasan banyak orang memilih menggunakan pengisi daya nirkabel Pengisian daya nirkabel kini menjadi salah satu standar pada smartphone kelas atas dan menengah
1. Kecepatan pengisian daya
Sudah bukan rahasia lagi jika pengisian daya berkabel jauh lebih cepat dibanding nirkabel. Pengisian daya nirkabel Qi, yang digunakan hampir semua produsen ponsel pintar, termasuk Apple, adalah teknologi pengisian daya induktif standar. Pengisi daya Qi menarik sekitar 5 hingga 15 watt dari sumber listrik dan membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 jam untuk mencapai daya penuh atau sekitar 1 jam untuk 0% hingga 50%, tergantung pada ukuran baterai.
Sedangkan pengisian daya berkabel, mampu mencapai 50% dalam 15 hingga 30 menit menggunakan energi 20W hingga 50W. Pengisi daya cepat memiliki pengontrol cerdas yang secara otomatis memperlambat pengisian daya saat baterai terisi penuh untuk meminimalkan kerusakan jangka panjang. Jadi, jika kecepatan adalah faktor terpenting bagi kamu, maka pengisi daya berkabel jelas lebih unggul.
2. Daya tahan baterai
Kamu mungkin memperhatikan bahwa ponsel menjadi hangat saat disentuh ketika diisi dayanya. Pengisian daya nirkabel dan pengisian daya cepat menghasilkan panas dan ini adalah normal.
Pengisian daya cepat dapat menghasilkan lebih banyak keluaran panas yang tidak diinginkan daripada pengisian daya kabel yang lambat. Panas adalah musuh nomor satu baterai ponsel.
Perbedaan antara pengisian daya nirkabel dan kabel adalah bantalan pengisian daya nirkabel berada di dekat baterai. Karena itu, baik pad maupun ponsel menjadi panas, dan efek kumulatifnya akan menurunkan kualitas baterai dari waktu ke waktu. Itulah mengapa pengisi daya nirkabel yang baik memiliki kipas internal untuk menjaga suhu tetap rendah.
Pengisi daya berkabel juga dapat panas. Tetapi sebagian besar panasnya dibuang melalui adaptor pengisi daya, bukan ke baterai ponsel. Tetapi tidak seperti bantalan pengisi daya nirkabel yang panas saat bekerja, pengisi daya berkabel membuang sebagian besar panas melalui adaptor pengisi daya.
BACA JUGA :
- 8 Tips dan trik untuk menghemat daya tahan baterai iPhone, selalu periksa aplikasi yang boros baterai
- Apple menghadapi tuduhan yang sangat serius terkait penggunaan baterai pada iPhone jenis tertentu
- Beberapa faktor yang memengaruhi daya tahan baterai dan tanda-tanda masa pakainya akan habis
- 5 Tips yang bisa membuat masa pakai baterai ponsel kamu bertahan lebih lama
- 4 Tips singkat merawat baterai smartphone, hindari suhu ekstrem
(brl/red)