Spesifikasi gahar dan bersaing tipis, intip 5 perbandingan Asus ROG Ally vs Steam Deck

Advertisement

Techno.id - Kehadiran berbagai perangkat handheld membuat pasar gaming portable makin populer dan banyak digemari. Salah satu perangkat handheld yang memiliki penggemar yaitu Steam Deck. Namun seiring berjalannya waktu, Steam Deck mulai mendapatkan pesaing yaitu Asus ROG Ally.

Saat ROG Ally diumumkan kehadirannya sebagai konsol handheld, tentu hal itu menjadi kabar baik bagi para fans ROG. Namun bagi Steam Deck yang telah lebih dulu hadir, persaingan semakin ketat. Diluncurkan Valve, tentu Steam Deck lebih dahulu menguasai pasar. Meski begitu, saat ini publik tentu memberikan perhatian lebih bagi ROG Ally.

Merangkum dari digitaltrends pada Kamis (11/5), berikut 5 perbandingan Asus ROG Ally vs Steam Deck. Perbandingan ini dilihat dari berbagai unsur dari spesifikasi hingga harga perangkat.

 

5 Perbandingan Asus ROG Ally vs Steam Deck

1. Prosesor

ROG Ally ditenagai oleh prosesor seri Z1 dari AMD, yang merupakan APU kustom dengan menggunakan core CPU Zen 4 dan core GPU RDNA 3. AMD memiliki dua dari prosesor Z1 ini yang tersedia, tetapi keduanya berbeda.

Ryzen Z1 dilengkapi dengan enam core Zen 4 dan empat core RDNA 3 untuk total kinerja teoretis hingga 2,8 TFLOPS. Ryzen Z1 Extreme, di sisi lain, dilengkapi dengan delapan core Zen 4 dan 12 core RDNA 3 yang besar. Ini memungkinkan kinerja yang jauh lebih tinggi. Capaiannya hingga 8,6 TFLOPS, menurut AMD.

Sejauh ini Asus hanya mengungkapkan jika ROG Ally akan menggunakan AMD Ryzen Z1 sebagai prosesor. Namun prosesor spesifik yang mana tentu akan diketahui nanti. Dengan apa yang dilakukannya, tentu spekulasi ini dapat disimpulkan kalau ROG Ally hadir dalam dua model.

Sementara di kubu lain, Steam Deck dapat dikatakan memiliki prosesor yang terbilang biasa saja. Pada semua model perangkatnya, Steam Deck menyertakan empat core Zen 2 dan delapan core RDNA 2, yang menawarkan kinerja teoretis hingga 1,6 TFLOPs. APU Steam Deck juga memiliki batas daya tertinggi 15 watt, sementara ROG Ally bisa mencapai 30W dalam mode Turbo-nya.

2. Performa

Sejauh ini dalam beberapa percobaan yang dilakukan, ROG Ally jauh lebih cepat ketimbang Steam Deck. Ini dibuktikan saat ROG Ally dimakin dengan game seperti High on Life, Forza Horizon 4, dan Minecraft Legends dengan capaiannya melampaui 60 fps (frame per detik).

Percobaan ini dilakukan saat ROG Ally memainkan game pada resolusi 1080p. Steam Deck sendiri hanya sanggup pada 800p sebagai puncak resolusi gambar tertingginya. Malah jika resolusi gambar milik ROG Ally diturunkan, perangkat akan bekerja lebih cepat lagi.

Namun efek sampingnya adalah daya tahan baterai ROG Ally akan lebih cepat habis bila dibanding konsumsi kinerja Steam Deck pada baterainya.




foto: asus.com

3. Sistem Operasi

Perbedaan yang cukup mentereng adalah sistem operasi pada masing-masing perangkat. Steam Deck menggunakan sistem operasi milik Valve sendiri yaitu StreamOS. Sementara ROG Ally akan menggunakan Windows 11.

StreamOS bagi penggunanya lebih mudah digunakan karena dirasa memiliki antarmuka yang lebih memudahkan pengguna konsol handheld. Sering terjadi eror seperti saat pengisian daya, perangkat sebaiknya terputus dari koneksi Wi-Fi karena pengisian daya akan kembali menjadi nol meski telah terisi penuh.

Juga karena berbasis Linux, pengguna hanya bisa memainkan beberapa game yang terbilang sedikit jumlahnya pada Steam Deck. Game yang memiliki anti-cheat pun tidak bisa dipasang. Hal tersebut berbalik terbalik dengan ROG Ally berkat Windows 11. Namun, kelemahan dari Windows 11 yang akan berdampak pada perangkatnya adalah konsumsi daya baterai yang tinggi karena pengguna dapat menjalankan berbagai aplikasi.

4. Layar dan Tampilan

Untuk bagian satu ini ROG Ally nampaknya cukup superior. Dari semua ROG Ally memiliki spesifikasi yang lebih tinggi daripada Steam Deck.

Catatannya sebagai berikut: ROG Ally pada layarnya memiliki resolusi 1920 x 1080, refresh rate 120Hz, puncak kecerahan warna 500 nits.

Sementara Steam Deck memiliki layar dengan resolusi 1200 x 800, refresh rate 60Hz, puncak kecerahan warna 400 nits.

Namun konsekuensi yang tak terhindarkan dimiliki oleh ROG Ally lagi-lagi pada urusan baterai. Berkat teknologi layar yang dimilikinya itu, konsumsi pada daya akan semakin tinggi. Namun ini masih bisa sedikit diakali dengan mengatur mode permainan dan layar agar konsumsi baterai bisa diperhemat.




foto: steamdeck.com

5. Harga

Steam Deck menyediakan harga yang berbeda sesuai jenis perangkatnya. Untuk penyimpanan sebesar 64 GB dibanderol sebesar Rp 5,8 jutaan. Pada kapasitas penyimpanan sebesar 256 GB NVMe SSD dibanderol seharga Rp 7,7 juta. Dan untuk penyimpanan terbesarnya yakni 512 GB senilai Rp 9,5 jutaan. Harga berdasarkan range dari berbagai marketplace yang menyediakan pemesanan pembelian Steam Deck.

Sementara untuk ROG Ally, dikutip dari laman PC Gamer, perwakilan Asus menyatakan bahwa ia menjamin perangkat tersebut dibanderol dengan harga yang secara pasti di bawah $1,000 atau setara Rp 14,7 jutaan.

Advertisement


(brl/guf)