Tugas nggak akan bisa diakalin lagi, begini cara kerja AI Turnitin yang deteksi tulisan hasil ChatGPT

Advertisement

Techno.id - Software penulisan berbasis AI yang saat ini sedang tren, ChatGPT menjadi perbincangan hangat. Mungkin tujuan awalnya memang untuk meringankan beban pekerjaan, tapi siapa sangka kalau ChatGPT bisa saja disalahgunakan. Hal tersebut semakin krusial karena sempat terjadi di dunia akademik.

Namun tak perlu khawatir, teknologi ChatGPT tak selalu menjadi ancaman. Kamu bisa mendeteksi artikel yang merupakan hasil ChatGPT atau tidak. Caranya mudah dengan bantuan AI Turnitin.

Melansir dari turnitin.com pada Jumat (7/4), Layanan pencari plagiarisme dalam sebuah teks ini melakukan sebuah terobosan teknologi dengan menggandeng kemampuan AI. Jadinya, kelak Turnitin dapat mendeteksi tulisan yang dihasilkan oleh AI seperti ChatGPT. Impresifnya, Turnitin mengklaim bahwa para akademisi dapat menganalisa keaslian suatu teks dengan tingkat kepercayaan Turnitin sebesar 98%.

foto: turnitin.com

 


Turnitin

Akademisi atau staf pengajar yang khususnya ada di Indonesia, menurut James Thorley selaku Wakil Presiden Regional Turnitin Asia Pasifik dilansir di laman turnitin.com, mengetahui potensi kurang baik dari software semacam ChatGPT jika 'digunakan' dalam pekerjaan siswa. Namun, menurutnya untuk waktu sementara AI harus diberdayakan demi tujuan yang baik. Terutama untuk membangun pemikiran kritis dan mutu integritas akademik dengan mengurangi peran teknologi.

foto: turnitin.com

Turnitin nantinya akan bekerja dengan cara memberi indikator atau nilai teks yang dihasilkan oleh AI. Hasil tersebut akan sangat bermanfaat khususnya bagi pengajar atau guru ketika menilai tulisan muridnya agar bisa diproses lebih lanjut.

Kemampuan AI dari Turnitin telah tersedia dalam produk-produk yang di antaranya adalah Turnitin Feedback Studio (TFS), TFS with Originality, Turnitin Originality, Turnitin Similarity, Simcheck, Originality Check, dan Originality Check+.

Advertisement


(brl/guf)