Penjualan tablet Android semakin terpuruk di tahun 2016
Techno.id - Benarkah konsumen sudah bosan menggunakan tablet? Pertanyaan ini sedikit banyak mengusik para produsen teknologi khususnya perusahaan tablet Android. Diperkirakan usia tablet Android tak akan lama lagi melihat prospek penjualan hingga akhir tahun 2015 tak ada tanda-tanda peningkatan sama sekali.
-
Ini penyebab penjualan tablet kian lesu Akan tetapi, analis juga memprediksi kalau tren negatif ini mungkin saja bakal berubah berkat strategi baru yang coba diterapkan vendor tablet.
-
Pasar tablet dunia melemah, Indonesia masih bergairah IDC: "Pasar tablet Indonesia masih akan terus tumbuh hingga tahun 2018 mendatang."
-
Survei: Tahun depan, 86 persen konsumen tak berniat beli tablet baru Gartner: Konsumen tidak mengetahui apa yang harus mereka beli berikutnya
Menyedihkan memang, sepertinya perangkat dengan layar lebar itu sudah dipandang sebelah mata oleh para konsumen. Dari data yang ada, justru penjualan phablet yang melonjak tajam. Mungkinkah, para user sudah jenuh dengan desain tablet yang lebar?
Bisa jadi, penurunan ini juga dipengaruhi oleh desain tablet yang begitu besar sehingga sulit dipakai mobile. Namun, ada anggapan lain yang menyebutkan bahwa terpuruknya tablet juga disebabkan oleh produsen IC teknologi lokal yang sudah mulai menutup proses produksinya.
Secara keseluruhan, hal tersebut akan memicu penurunan permintaan tablet di seluruh dunia. Menurut laporan dari PocketNow (7/10/15), di tahun 2016 nanti, kemungkinan akan terjadi penurunan permintaan tablet dari 10 sampai 20 persen. Ini berarti kehadiran iPad Pro dan Surface Pro 4 tak akan mampu membalikkan keadaan terpuruknya kelangsungan hidup tablet di pasar global.
Satu-satunya penolong agar pasar tablet Android bisa bangkit adalah MediaTek. Kabarnya, perusahaan semikonduktor yang berbasis di Taiwan itu akan meluncurkan 45 juta chip tablet pada tahun 2015. Namun, hingga saat ini MediaTek belum juga merealisasikannya.
BACA JUGA :
(brl/red)