Telah ditemukan masa depan dari kamera smartphone, apa kelebihannya?
Techno.id - Peneliti asal Massachusetts Institute of Technology (MIT), Stanford University, dan Adobe System mengklaim telah menemukan sistem cerdas yang dapat mengolah dengan baik dan hemat hasil bidikan kamera smartphone. Melalui teknik baru ini, peneliti mengklaim konsumsi daya baterai dan bandwidth (yang merupakan masalah klasik ini) saat memroses gambar hasil bidikan kamera smartphone dapat dikurangi.
-
Samsung hadirkan sensor gambar serbaguna untuk foto superior pada smartphone Sensor gambar ini akan menciptakan standar baru untuk fotografi mobile
-
Kelak kamera smartphone Anda bisa melihat di malam hari tanpa cahaya MIT mulai mengembangkan teknologi night vision pada kamera smartphone.
-
Ukuran megapiksel di ponsel bukan jaminan foto apik, ini penjelasannya Tak sedikit calon konsumen smartphone yang menggunakan ukuran megapiksel kamera sebagai patokan utama untuk kualitas foto yang bagus.
Seperti dikutip dari NDTV (14/11/15), sistem ini kabarnya menggunakan algoritma image processing khusus untuk mengurangi hingga 98,5 persen konsumsi bandwidth serta 85 persen konsumsi daya baterai. Michael Garbi dari MIT yang merupakan peneliti utama di penelitian ini mengungkapkan jika algoritma dapat memudahkan sistem mengirim gambar beresolusi rendah ke server pusat tempat pengolahan beragam file diolah.
Garbi menambahkan, gambar-gambar tersebut selanjutnya akan diproses menggunakan noise berfrekuensi tinggi yang secara signifikan dapat meningkatkan kualitas gambar meski gambar hasil bidikan yang dikirim ke server berkualitas rendah. Nah, gambar yang sudah selesai diproses sedemikian rupa tersebut kemudian akan diubah ke ukuran yang cukup mini yakni 64-by-64piksel.
Uniknya, setiap patch piksel dari gambar yang diambil oleh sistem hanya akan dikirim kembali dalam jumlah 25 angka saja. Dari situ, smartphone akan melakukan modifikasi dengan batasan angka hanya 25 saja untuk menghasilkan citra atau gambar dengan resolusi tinggi. Menarik bukan?
Hasil penelitian ini kabarnya akan segera dipublikasikan secara luas dalam beberapa waktu ke depan. Untuk memulainya, tim peneliti telah mempresentasikan sistem baru ini di konferensi SIGGRAPH Asia yang diadakan di Kobe, Jepang, awal bulan ini.
BACA JUGA :
(brl/red)