Apple sindir perusahaan lain soal privasi pengguna
Techno.id - Ada sebuah kejadian unik terjadi saat acara Freedom Awards Dinner digelar kemarin malam di Washington D.C, AS. Sebagai orang nomor satu di perusahaan Apple, Tim Cook saat berpidato secara digital sempat menyebut banyak perusahaan 'Silicon Valley' telah gagal dalam menjaga privasi pengguna di dunia teknologi.
-
Tim Cook dan para petinggi perusahaan TI rapat tertutup, ada apa? Kabarnya, mereka ingin menjegal langkah Donald Trump ke White House.
-
Apple kukuh tak beri akses backdoor iPhone ke FBI, apa alasannya? Tim Cook bahkan mengungkapkan bahwa pihaknya tak bisa menerima permintaan FBI karena hal tersebut melanggar privasi pengguna.
-
Zuckerberg jadi CEO paling disayang, tapi Facebook kurang dipercaya Dari 1.935 voter, cuma 32 persen responden yang yakin Facebook bisa menjaga data pribadi mereka.
Silicon Valley sendiri adalah sebuah julukan bagi daerah selatan dari San Francisco Bay Area, California Amerika Serikat. Julukan ini muncul karena daerah ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi seperti Adobe, Apple, Cisco, eBay, Google, Intel, Yahoo, dan sejenisnya.
Kejadian tersebut bermula ketika CEO Apple tersebut berpidato soal langkah-langkah yang ditempuh oleh Apple dalam melindungi privasi pelanggan. Dengan tegas Tim Cook menuturkan, tidak ada alasan apa pun bagi pengguna untuk mengorbankan privasi mereka.
Di saat yang bersamaan pula, Tim Cook juga mengungkapkan bahwa banyak perusahaan teknologi lainnya yang dengan sengaja mengumpulkan informasi pribadi pengguna untuk tujuan bisnis. Seperti dikutip 9to5mac.com (02/06/2015), Tim Cook mengatakan:
"Saya berbicara kepada Anda dari Silicon Valley, di mana beberapa perusahaan yang paling menonjol dan sukses telah membangun bisnis melalui informasi pribadi pengguna. Mereka melahap segala sesuatu dan mencoba untuk mencari keuntungan dari itu. Kami pikir itu salah, dan itu bukan jenis perusahaan yang Apple inginkan," ujar Tim Cook melalui layar LCD lebar di ruangan tersebut.
Tim Cook menambahkan, Apple mempercayai bahwa pelanggan harus sepenuhnya mengendalikan informasi sendiri. Di samping itu, ia juga menegaskan bahwa layanan gratis tidak berarti resiko privasi harus dikorbankan. Menariknya, sang CEO bahkan menyebut layanan foto terbaru Google adalah salah satu contohnya.
"Anda mungkin ingin menyebut bahwa itu adalah layanan gratis. Tapi kami tidak berpikir mereka akan layak memiliki alamat email Anda, riwayat penelusuran Anda, bahkan koleksi-koleksi foto yang dengan sengaja dijual untuk tujuan iklan," tutur Tim Cook.
Setelah selesai berbicara soal privasi, Tim Cook melanjutkan tentang fitur enkripsi dan langkah-langkah Apple selanjutnya untuk memastikan bahwa semua data pengguna terlindungi dengan aman. Uniknya, Tim Cook juga sempat mengakui bahwa dirinya pernah melihat beberapa upaya dari pemerintah untuk dapat mengakses dari pribadi warganya.
"Kami sudah menawarkan alat enkripsi di setiap produk kami seperti iMessage dan FaceTime selama bertahun-tahun dan kami akan tetap di jalan tersebut. Kami pikir itu adalah fitur penting bagi pelanggan yang ingin menyimpan data dengan aman dan kami mempercayai bahwa isi pesan teks dan video chatting Anda bukanlah urusan kami," jelas Tim Cook.
"Penjahat akan menggunakan setiap alat teknologi yang dimiliki untuk mendapatkan akun seseorang. Dan jika mereka tahu ada 'kunci' tersembunyi di suatu tempat, mereka tidak akan berhenti sampai mereka menemukannya," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui selama menjabat sebagai orang nomor satu Apple, Tim Cook sangat terbuka dalam menyikapi segala kebijakan keamanan perusahaan. Di situs resmi Apple, Tim Cook bahkan sempat menyertakan surat terbuka mengenai kebijakan Apple.
BACA JUGA :
(brl/red)