10 Kebiasaan buruk pengisian daya yang harus kamu hindari untuk melindungi baterai smartphone

Advertisement

10 Kebiasaan buruk mengisi daya baterai

6. Mengabaikan peringatan persentase baterai

foto: freepik/rawpixel.com

Sebagian besar smartphone memiliki peringatan bawaan untuk memberi tahu kamu ketika tingkat baterai turun di bawah persentase tertentu, biasanya sekitar 20%. Mengabaikan peringatan ini dan terus menggunakan ponsel hingga baterai benar-benar habis dapat memberikan tekanan pada baterai. Sebagai gantinya, colokkan ponsel ketika kamu menerima notifikasi baterai hampir habis.

7. Mengisi daya dengan cepat sepanjang waktu

foto: freepik/vitalii_petrushenko

Pengisian daya cepat dapat menjadi penyelamat dalam situasi tertentu. Namun pengisian daya cepat juga dapat menghasilkan lebih banyak panas dan tekanan pada baterai, dibanding metode pengisian daya standar yang lebih lambat. Jika memungkinkan, cadangkan pengisian daya cepat untuk keadaan darurat dan gunakan pengisi daya biasa di sisa waktu.

8. Mengisi daya smartphone dengan menggunakan casing

foto: freepik

Beberapa casing smartphone dapat memerangkap panas, menyebabkan perangkat menjadi hangat selama pengisian daya. Untuk menghindari hal ini, lepaskan casing smartphone sebelum mengisi daya, terutama jika kamu merasakan perangkat menjadi panas. Hal ini akan membantu mencegah kerusakan baterai akibat panas.

9. Menggunakan pengisi daya nirkabel secara tidak benar

foto: freepik/brukoik

Pengisian daya nirkabel adalah cara mudah untuk mengisi daya smartphone. Namun, penting untuk menggunakan jenis pengisi daya nirkabel yang tepat dan mengikuti petunjuk dari produsennya. Menenempatkan smartphone secara tidak benar pada bantalan pengisi daya dapat menghasilkan panas yang berlebihan dan merusak baterai dari waktu ke waktu.

10. Terus-menerus mengisi daya smartphone hingga 100%

foto: freepik/zarinalukash

Meskipun mungkin akan terasa memuaskan melihat smartphone dengan daya tahan baterai 100%, terus-menerus melakukan pengisian daya penuh dapat memberikan tekanan yang tidak perlu pada baterai. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, baterai lithium ion bekerja lebih baik jika dipertahankan dalam kisaran 20% hingga 80%. Alih-alih menargetkan pengisian daya penuh setiap saat, cobalah untuk menjaga level baterai dalam kisaran ini untuk kesehatan baterai yang optimal.

Secara keseluruhan, menerapkan kebiasaan pengisian daya yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kinerja baterai smartphone. Dengan menghindari 10 kebiasaan pengisian daya yang buruk ini, kamu dapat memastikan baterai smartphone tetap dalam kondisi puncak.

Advertisement


(brl/red)