11 Cara mencegah agar WhatsApp tidak mudah disadap, kenali indikasinya
Techno.id - Berbeda dengan zaman 2000-an yang masih menggunakan SMS, dan memakan pulsa saat berkirim pesan, saat ini ada banyak platform yang menyediakan layanan untuk chatting dengan gratis. Hal tersebut dapat dicapai karena kemajuan teknologi internet dan telekomunikasi.
-
5 Cara cek WhatsApp disadap dengan mudah dan cepat, jadi lebih waspada Penting banget nih, biar privasimu terjaga dan data pribadi kamu nggak dicuri dan disalahgunakan.
-
5 Tanda WhatsApp dibajak orang lain, waspada Tak sedikit informasi cara membajak dan juga menyadap WA berseliweran di internet, hati-hati!
-
3 Cara mengetahui WhatsApp dibajak dengan mudah Jangan malas untuk selalu mengecek settingan WhatsApp-mu. Berbahaya jika sudah terbajak!
Salah satu aplikasi yang memberikan layanan chatting adalah WhatsApp. Platform ini cukup populer digunakan oleh para pengguna smartphone. WhatsApp yang saat ini dikembangkan oleh Meta, mempunyai berbagai fitur menarik. Mulai dari fitur chatting dengan kelengkapan seperti emoji, sticker, GIF, hingga fitur untuk melakukan panggilan suara maupun video.
Selain memberikan layanan untuk berkomunikasi, WhatsApp juga dapat digunakan untuk mengirimkan dokumen penting, foto, maupun video. Namun di balik berbagai manfaat aplikasi WhatsApp, terdapat ancaman kejahatan cyber seperti penyadapan yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab. Oleh karena itu, techno.id pada Senin (25/4) akan memberikan 11 cara mencegah agar WhatsApp tidak mudah disadap.
1. Autentikasi dua langkah.
foto: pixabay.com
WhatsApp mempunyai fitur untuk autentikasi dua langkah. Kamu bisa memanfaatkan fitur tersebut agar orang lain tak dapat masuk ke akun secara ilegal. Dengan fitur tersebut pengguna akan mendapatkan notifikasi apabila akun sedang login tanpa ijin.
2. Logout dari WA Web.
Keluar setelah memakai WA Web tentu harus dilakukan. Apabila pengguna lupa, kemungkinan besar akun yang digunakan dalam bahaya. Karena bisa saja ada orang lain tidak bertanggung jawab memanfaatkan akun.
3. Pakai pemindai sidik jari.
foto: pixabay.com
WhatsApp juga mempunyai fitur keamanan sidik jari. Fitur tersebut dapat dimanfaatkan untuk memberikan keamanan ganda. Pemindai sidik jari tentu dapat membantu pengguna merasa aman saat perangkat tertinggal, jatuh, atau hilang.
4. Sesuaikan pengaturan privasi.
Pengembang platform WhatsApp memberikan pengaturan privasi yang dapat diatur oleh penggunanya. Tujuan dari fitur tersebut untuk memberikan perlindungan privasi pengguna, agar tidak disadap. Ubah pengaturan menjadi hanya kontak yang dapat mengetahui informasi akun, menjadi langkah yang bisa dilakukan.
5. Kunci layar WA.
foto: pixabay.com
Sebuah smartphone memberikan fitur untuk mengunci aplikasi. Tentu mengunci aplikasi dapat memberikan perlindungan agar orang lain tidak dapat masuk ke aplikasi WA saat lengah. Apabila perangkat yang digunakan tidak memiliki aplikasi untuk mengunci aplikasi, bisa mengunduh platform pihak ketiga.
6. Nonaktifkan akun saat diretas.
Apabila WhatsApp terindikasi diretas, silakan untuk langsung menonaktifkan akun. Kemudian laporan masalah tersebut ke pihak yang berwajib. Karena jika dibiarkan, akan menjadi lebih berbahaya dan merugikan pengguna.
7. Install ulang WA.
foto: pixabay.com
Selain menonaktifkan akun, install ulang WhatsApp juga bisa dilakukan saat aplikasi diretas. Terlebih jika sudah ada peringatan untuk pemindahan akun, dan kamu menyetujuinya. Instal ulang WhatsApp dapat memberikan dampak peretas tidak dapat melanjutkan aksinya, karena perlu OTP yang harus diisi.
8. Jangan pakai Wifi publik.
Cara yang harus dihindari untuk mencegah peretasan akun WhatsApp adalah dengan tidak memakai Wifi publik. Sering kali Wifi publik dipakai para hacker untuk menjadi gerbang masuk ke akun korban. Silakan untuk memilih jaringan internet yang aman untuk digunakan.
9. Tiba-tiba mengirim pesan.
foto: pixabay.com
Salah satu indikasi bahwa akun WhatsApp ternyata diretas adalah tiba-tiba mengirimkan sebuah pesan sendiri. Apabila hal itu terjadi, segera nonaktifkan akun WhatsApp yang dimiliki. Karena dapat dipastikan akun WA yang dimiliki sudah diretas.
10. Mendapatkan OTP.
Apabila pengguna tiba-tiba mendapatkan OTP tanpa adanya kepentingan, maka dapat dipastikan akun WhatsApp tengah diretas. Langkah yang dapat dilakukan adalah segera menonaktifkan akun WhatsApp, dan menginstall ulang platform tersebut. Berikan laporan kepada pihak pengembang, bahwa akun yang digunakan memiliki aktivitas tidak biasa.
11. Blokir instalasi berbahaya.
foto: pixabay.com
Langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah, hapus aplikasi tidak dikenal dari perangkat. Tentu uninstal aplikasi yang terindikasi bahaya harus dilakukan. Bisa jadi aplikasi tersebut mempunyai virus malware yang dapat digunakan untuk meretas akun WhatsApp yang dimiliki.
BACA JUGA :
- Cara download video dengan aplikasi Vidmate, cepat dan praktis
- 5 Fitur baru yang ada di CorelDRAW 2022, editing makin mudah
- 15 Aplikasi game penghasil uang, bisa cuan saat liburan
- 6 Cara membuat webinar pada aplikasi Zoom, nggak pakai ribet
- 9 Aplikasi pembuat logo di iPhone, nggak perlu skill tinggi
(brl/guf)