3 Cara menjaga kesehatan baterai perangkat Android, selalu pakai pengisi daya bawaan

Advertisement

Techno.id - Bagaimana cara membuat baterai ponsel pintar atau tablet lebih awet? Ini adalah pertanyaan yang sering dilontarkan pengguna perangkat Android. Maklum, secanggih apapun smartphone atau tablet yang dimiliki, terkadang sulit untuk menghadapi masalah baterai.

Apalagi jika perangkat tersebut sudah lama digunakan. Tentu saja, kualitas baterai akan menurun seiring masa pakainya. Terlebih saat ini hampir semua perangkat Android diproduksi dengan casing unibodi (baterai tidak dapat dilepas), sehingga ada kebutuhan yang lebih besar untuk membuat baterai bertahan lebih lama. Lagi pula, tidak ada lagi pilihan untuk mengganti baterai.

Sebenarnya ada cara berbasis perangkat lunak untuk menghemat masa pakai baterai dengan menggunakan aplikasi. Tetapi tentu saja kamu tidak bisa menyerahkan semua masalah baterai pada aplikasi.

Yang terpenting adalah bagaimana kamu memperlakukan perangkat sepanjang hari dan saat mengisi daya atau mengosongkan daya. Kebiasaan yang baik saat menggunakan perangkat akan membantu memperpanjang masa pakai baterai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Berikut beberapa kebiasaan yang harus kamu perhatikan untuk menjaga kesehatan baterai perangkat Android kamu.

1. Kebiasaan mengisi daya smartphone atau tablet

foto: freepik/victor_prilepa

Dengan perangkat baru yang baru keluar dari kemasannya, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengisi dayanya. Sementara selama ini ada anggapan bahwa perangkat baru baterainya harus dibiarkan langsung habis sepenuhnya sebelum digunakan. Itu adalah anggapan yang salah dan bukan ide yang bagus.

Sebaiknya kamu tunggu hingga muncul peringatan baterai hampir habis, lalu isi ulang. Setelah kamu menggunakan perangkat secara teratur, catatlah kapan waktunya mengisi dayanya, dan mulailah menggunakannya secara normal.

Cara menjaga kesehatan baterai Android

2. Pengisi daya dan penyimpanan

foto: freepik/allpic954

Sering kali mudah untuk memiliki satu pengisi daya untuk perangkat yang berbeda, terutama saat bepergian. Namun, menggunakan pengisi daya yang sama untuk ponsel cerdas yang berbeda dapat menimbulkan masalah. Karena pengisian daya yang berbeda dapat menghasilkan arus listrik yang berbeda pula.

Kamu dapat memeriksanya pada pengisi daya di bagian cetakan kecil. Seharusnya tertulis seperti ini, Output DC5V = 1A. Mencocokkan voltase dan arus listrik akan membantu kamu mengetahui apakah pengisi daya tersebut serupa, meskipun voltase umumnya sama untuk perangkat modern.

Untuk hasil terbaik saat mengisi daya, gunakan pengisi daya dan kabel yang disertakan dengan perangkat kamu. Cara ini akan membantu memperpanjang usia baterai.

Jika kamu berencana untuk tidak menggunakan ponsel cerdas atau tablet sementara waktu, pilihan terbaik adalah membiarkan perangkat tersebut terisi daya sekitar 50% untuk baterai Li-ion. Penyimpanan harus dilakukan di lokasi dengan suhu ruangan.

3. Jaga ponsel tetap dingin

foto: freepik

Perangkat tidak boleh menjadi lebih hangat atau mencapai suhu hingga 60 derajat Celcius. Pada tahap ini, berbagai hal dapat terjadi seperti pesan untuk melepas baterai atau mematikan ponsel secara paksa.

Jika ponsel kamu menjadi panas karena bermain game, solusinya adalah berhenti bermain. Masalah ini biasanya murni disebabkan prosesor yang bekerja ekstra keras. Karena itu batasi bermain game dalam waktu singkat, bukannya maraton ala konsol game.

Mengeluarkan perangkat dari casing juga dapat membantu. Suhu lingkungan dapat menjadi faktor apalagi ketika cuaca panas. Pertimbangkan untuk  menjaga perangkat kamu tetap dingin.

Advertisement


(brl/red)