4 Kebiasaan buruk yang paling sering dilakukan pengguna smartphone, akibatnya baterai cepat rusak

Advertisement

Techno.id - Daya tahan baterai smartphone masih menjadi fokus pengguna. Banyak dari mereka yang berusaha untuk menjaga daya tahan baterai lebih lama tanpa harus sering mengisi daya. 

Namun seiring masa pakai smartphone, kemampuan baterai akan menurun. Kendati saat ini hampir semua pengguna mencoba melindungi perangkat dengan menggunakan aksesoris pelindung seperti casing, namun kebanyakan dari mereka lalai melindungi baterai smartphone. Berikut 5 kebiasaan buruk yang paling sering dilakukan pengguna smartphone yang mengakibatkan baterai cepat habis atau rusak.  

1. Mengisi daya secara berlebihan

foto: freepik/idiegoweb

Kamu mungkin sudah sering membaca informasi bahwa mengisi daya secara berlebihan bukanlah pilihan terbaik untuk menjaga masa pakai baterai ponsel. Kebiasaan mengisi daya ponsel semalaman adalah cara yang umum dilakukan, namun cara tersebut dapat mengganggu masa pakai baterai ponsel.

Ketika daya mencapai 100%, ponsel tidak hanya mengalami stres yang tinggi tetapi juga menumpuk panas yang ekstrem dari waktu ke waktu. Meskipun ponsel cerdas umumnya tidak akan mengalami panas berlebih, mengalami suhu yang sangat panas adalah salah satu cara tercepat untuk mengurangi masa pakai baterai ponsel. Jika pengisian daya semalaman tidak dapat dihindari, letakkan ponsel cerdas di tempat yang berventilasi baik. Jangan letakkan ponsel di bawah bantal atau selimut karena  sangat berbahaya.

2. Sering menguras baterai

foto: freepik/rawpixel.com

Kebiasaan buruk lain yang pada akhirnya menghabiskan masa pakai baterai ponsel adalah menguras baterai ponsel hingga nol sebelum diisi ulang. Menurut berbagai penelitian, menghabiskan baterai ponsel sepenuhnya akan memperpendek masa pakainya.

Kamu harus menjaga daya baterai ponsel antara 30% hingga 80% untuk masa pakai baterai yang optimal. Smartphone yang benar-benar habis dan terlalu banyak diisi daya akan menyebabkan tekanan yang tinggi pada baterai.

Saat ini hampir semua smartphone menggunakan baterai lithium-ion. Baterai jenis ini akan semakin tertekan jika kamu mengisi penuh atau mengosongkannya. Idealnya, kamu harus mengisi daya hingga sekitar 80% dan hindari pemakaian daya yang lebih rendah dari 30%. Jika tidak memungkinkan, targetkan 90% untuk siklus pengisian daya penuh dan mulailah mengisi ulang daya ponsel cerdas kamu sebelum mencapai kapasitas baterai 20%. 

4 Kebiasaan buruk menggunakan smartphone

3. Menggunakan ponsel saat mengisi ulang daya

foto: freepik/rawpixel.com

Ketika kamu menggunakan ponsel saat mengisi ulang daya, tidak hanya menggunakan baterai tetapi juga komponen internal lainnya, seperti tampilan layar. Kebiasaan ini pada akhirnya akan menyebabkan panas berlebih.

Penggunaan yang terus-menerus saat mengisi daya akan menyebabkan ponsel kamu bekerja dua kali lipat untuk mengakomodasi kedua fungsi tersebut. Akibatnya, kebiasaan tersebut akan menyebabkan baterai menjadi terlalu panas dan pada akhirnya akan menghabiskan masa pakai baterai ponsel dalam jangka panjang.

4. Sering membiarkan smartphone pada suhu ekstrem

foto: freepik/newafrica

Sudah menjadi rahasia umum jika panas merupakan musuh utama baterai smartphone. Ada satu kebiasaan yang sering dilakukan pengguna smartphone adalah kerap membiarkan perangkat terpapar matahari langsung seperti menggunakannya di pantai.

Meskipun ponsel dapat bertahan hidup antara 16 derajat Celcius hingga 35 derajat Celscius, namun jika sering dibiarkan dalam suhu panas akan menyebabkan masalah. Jika kamu sering menggunakan smartphon pada suhu di atas 35 derajat Celcius, maka dapat menimbulkan efek permanen seperti lapisan yang menumpuk di elektroda, yang dapat membuat baterai menua secara dini.

Begitu juga dengan suhu yang terlalu dingin, akan mempercepat penurunan daya tahan baterai. Suhu yang ekstrem biasanya akan mengorbankan kinerja baterai ponsel. Cuaca dingin yang ekstrem mempercepat daya tahan baterai, yang mengakibatkan penurunan ion dan elektron positif.

Advertisement


(brl/red)