5 Aktivitas yang membuat laptop menjadi lemot, nomor 4 paling penting dilakukan
Techno.id - Kinerja laptop yang optimal menjadi suatu kebutuhan esensial. Namun, pengguna seringkali menghadapi tantangan dengan laptop yang lambat atau lemot. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan dan menghambat produktivitas. Laptop yang lambat atau lemot dapat menjadi masalah umum bagi banyak pengguna.
-
Cara mengatasi masalah laptop ngelag, mudah dilakukan pemula Penyebab laptop lemot dan ngelag itu sendiri dapat diakibatkan oleh beberapa hal atau masalah.
-
Ini penyebab laptop Windows atau MacBook lemot, begini cara membuatnya jadi lebih kenceng Melambatnya laptop tidak selalu terkait perangkat keras, bisa disebabkan beragam aplikasi atau file yang ada simpan di dalamnya
-
13 Cara mengatasi PC dan laptop nge-lag, cepat nggak ribet Komputer yang mengalami lag tentu sangat mengganggu pengguna.
Beberapa aktivitas tertentu dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja laptop, membuatnya bekerja lebih lambat dari biasanya. Berikut Techno.id membagikan 5 aktivitas yang dapat membuat laptop menjadi lemot, Jumat (12/01).
1. Beban prosesor yang berlebihan
foto: freepik/artemegorov
Salah satu penyebab umum dari kelambatan laptop adalah beban prosesor yang berlebihan. Aktivitas seperti menjalankan aplikasi berat, permainan grafis yang membutuhkan sumber daya tinggi, atau menjalankan terlalu banyak program secara bersamaan dapat membuat prosesor bekerja keras. Ini dapat mengakibatkan kinerja lambat karena prosesor tidak dapat menangani beban kerja yang besar.
2. Kurangnya ruang penyimpanan
foto: freepik
Kapasitas penyimpanan yang penuh atau mendekati penuh dapat membuat laptop berjalan lebih lambat. Saat ruang penyimpanan hampir habis, sistem operasi mungkin kesulitan untuk melakukan tugas-tugas dasar seperti menyimpan file sementara atau mengelola file swap. Membersihkan dan mengelola ruang penyimpanan dapat membantu meningkatkan kinerja laptop.
3. Program yang berjalan di latar belakang
foto: freepik/pikisuperstar
Beberapa program cenderung berjalan di latar belakang dan memakan sumber daya tanpa sepengetahuan pengguna. Program-program ini termasuk aplikasi antivirus, pembaruan otomatis, atau aplikasi sinkronisasi cloud. Meninjau dan mengelola program-program yang berjalan di latar belakang dapat membantu meningkatkan responsivitas laptop.
4. Malware atau virus
foto: freepik/rawpixel.com
Infeksi malware atau virus dapat merusak kinerja laptop secara signifikan. Program berbahaya dapat memakan sumber daya sistem dan merusak berbagai aspek dari sistem operasi. Menggunakan perangkat lunak antivirus yang terupdate secara teratur dan menjalankan pemindaian sistem secara berkala dapat membantu melindungi laptop dari infeksi berbahaya.
5. Jarang melakukan update sistem
foto: freepik/rawpixel.com
Sistem operasi dan perangkat lunak lainnya membutuhkan pembaruan reguler untuk menjaga keamanan dan kinerja optimal. Tidak melakukan pembaruan sistem dapat menyebabkan laptop berjalan lebih lambat karena tidak mendapatkan perbaikan bug, peningkatan keamanan, atau optimasi kinerja yang diberikan oleh pembaruan tersebut.
Untuk menjaga kinerja laptop tetap optimal, pengguna disarankan melakukan tindakan pencegahan, seperti menjalankan pemindaian antivirus secara rutin, mengelola penyimpanan, meninjau program yang berjalan di latar belakang, dan selalu menjaga sistem operasi serta perangkat lunak lainnya tetap terupdate. Dengan melakukan langkah-langkah ini, pengguna dapat meminimalkan kemungkinan laptop menjadi lemot akibat aktivitas yang tidak diinginkan.
(magang/rama prameswara)
BACA JUGA :
- 5 Tips merawat baterai tanam laptop agar tetap tahan lama dan berfungsi optimal
- Berapa lama baterai laptop seharusnya dapat bertahan? Begini penjelasannya
- Berniat ingin menjual ponsel atau laptop lama? Lakukan 6 tindakan ini terlebih dahulu
- Laptop anyar keluaran 2024 bakal menghadirkan tombol Microsoft Copilot AI di keyboard, ini fungsinya
- 5 Rekomendasi laptop terbaik untuk mahasiswa di awal tahun 2024
(brl/red)