5 Cara merawat dan memaksimalkan kesehatan baterai smartphone

Advertisement

Techno.id - Daya tahan baterai yang lebih lama adalah hal yang sangat penting pada smartphone modern. Ketika berbicara tentang memaksimalkan daya tahan baterai, tidak selalu berarti meningkatkan daya tahan baterai pada smartphone untuk membuatnya bertahan selama beberapa hari. Namun sebaliknya, bagaimana cara meningkatkan masa pakai baterai smartphone. 

Cara kamu menggunakan ponsel dan mengisi daya baterai secara teratur memainkan peran penting dalam kesehatan baterai. Jika dilakukan dengan benar, akan berkontribusi pada umur baterai yang lebih panjang dan membantu menunda kerusakan.

Jadi, untuk membantu kamu memaksimalkan masa pakai baterai smartphone dan mencegah kesehatannya agar tidak cepat rusak, berikut ini adalah cara merawat baterai yang harus kamu lakukan.

1. Jauhkan smartphone dari panas dan dingin yang ekstrem

foto: freepik/vadish

Sebagian besar dari kamu mungkin sudah mengetahui bahwa kesehatan baterai (Li-ion) dan panas tidak cocok. Begitu juga untuk suhu dingin yang ekstrem, juga tidak baik untuk kesehatan baterai.

Panas mempercepat reaksi kimia di dalam baterai, yang menyebabkan degradasi dari waktu ke waktu. Sementara peningkatan paparan suhu dingin memperlambat reaksi dan menuntut lebih banyak upaya untuk mengisi daya yang pada akhirnya menurunkan kapasitas baterai.

Dalam skenario yang ideal, kamu memerlukan smartphone untuk beroperasi dalam kisaran suhu antara 10 derajat Celcius hingga 45 Celcius, dengan kisaran suhu pengisian daya antara 5 derajat Celcius dan 45 dearajat Celcius, yang merupakan kisaran operasi dan pengisian daya yang ideal untuk baterai lithium-ion.

2. Hindari pengosongan dan pengisian ulang daya sepenuhnya

foto: freepik/pe_jo

Ada masa ketika baterai isi ulang memerlukan kalibrasi, sebuah proses yang melibatkan ponsel melalui siklus pengisian penuh dengan menguras baterai hingga 0% dan kemudian mengisi ulang hingga 100%. Namun, smartphone modern dan baterainya tidak lagi memerlukan kalibrasi.

Faktanya, melakukan hal tersebut lebih berdampak buruk bagi kesehatan baterai daripada kebaikannya, karena ketika kamu melewati baterai melalui siklus pengosongan dan pengisian daya yang lengkap, pada dasarnya yang kamu lakukan adalah menekankan baterai untuk melakukan operasinya dengan paksa dan cepat. Dengan demikian, hal ini berdampak buruk pada masa pakainya.

3. Isi daya smartphone secara moderat

foto: freepik/user16766420

Ada banyak perdebatan tentang seberapa banyak dan seberapa sering kita harus mengisi daya ponsel cerdas. Meskipun tidak ada jawaban yang jelas, menjaga daya smartphone antara 20% hingga 80% dianggap sehat untuk baterai. Cara ini menawarkan rentang yang aman untuk mengelola baterai smartphone untuk mencegah kerusakan yang lebih cepat.

5 Cara merawat dan memaksimalkan kesehatan baterai smartphone

4. Lakukan pengisian daya yang singkat selama pengisian penuh

foto: freepik/vlarvix

Dulu, banyak pengguna smartphone membiarkan baterai ponsel mereka benar-benar habis sebelum mencolokkannya untuk mengisi ulang daya secara penuh alias deep cycling.

Praktik yang sama juga masih banyak dilakukan pengguna smartphone modern saat ini. Namun, seiring berjalannya waktu, cara tersebut terbukti menjadi kebiasaan merugikan yang berkontribusi pada kerusakan baterai dengan cepat.

Pada dasarnya, selain menambah jumlah siklus pengisian daya, apa yang dilakukan kebiasaan tersebut juga memberi tekanan lebih pada baterai pada tingkat pengisian daya yang lebih rendah, baik dari segi penggunaan maupun pengisian daya. Artinya mengisi ulang sampai penuh membuat baterai tertekan.

Sebaiknya pertahankan daya baterai smartphone pada kisaran 20% hingga 80% dengan mencolokkannya untuk mengisi ulang daya pada tingkat daya tertentu, katakanlah 40%, dan melepasnya antara 80% hingga 90%.  Disarankan juga untuk menjaga level baterai pada tingkat setengah, yaitu 50%, hampir sepanjang waktu untuk memperpanjang kesehatan baterai dalam jangka panjang.

5. Hindari pengisian daya semalaman

foto: freepik/jero sennegs

Salah satu kontributor degradasi baterai yang cepat adalah pengisian daya semalam. Meskipun smartphone modern, dan pengisi daya yang menyertainya, bisa mengurangi pasokan daya listrik ketika tingkat baterai 100%, namun sebaiknya kamu mencegah pengisian daya yang berlebihan. Sebab beberapa faktor lain masih berkontribusi terhadap degradasi baterai. Di antaranya, yang terbesar adalah pelapisan lithium logam yang disebabkan pengisian daya secara terus-menerus.

Advertisement


(brl/red)