5 Faktor yang harus kamu perhatikan saat membeli baterai laptop baru

Advertisement

Techno.id - Baterai laptop telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dari model yang dapat ditukar yang biasa digunakan, hingga versi modern yang terintegrasi ke dalam perangkat, sehingga lebih sulit dilepas. 

Namun untuk baterai yang dapat dilepas, akan lebih mudah dilakukan penggantian ketika sudah melemah dan tidak lagi mampu menyimpan daya listrik secara maksimal. Jika ingin mengganti baterai laptop dengan yang baru, berikut adalah lima faktor yang perlu kamu perhatikan.

1. Kompatibilitas

foto: unsplash/mika baumeister

Langkah pertama dalam membeli baterai laptop adalah memeriksa apakah baterai gtersebut kompatibel dengan laptop kamu. Dalam kebanyakan kasus, baterai laptop dijual berdasarkan nomor suku cadang atau berdasarkan merek dan model laptop, membuat pemilihan suku cadang yang tepat lebih mudah.

Menemukan nomor komponen spesifik untuk perangkat khusus tidaklah sulit. Laptop biasanya dilengkapi label dengan informasi nomor seri dan model yang tercetak di atasnya, biasanya terletak di bagian bawah. Untuk memudahkan pencarian, kamu dapat mencari baterai yang kompatibel dengan nomor model.

Jika membuka laptop, kamu akan menemukan nomor suku cadang yang tepat tercetak pada baterai. Menemukan baterai yang sesuai dengan nomor suku cadang yang tepat adalah cara paling pasti untuk membeli yang tepat.

Perlu diingat bahwa ini membutuhkan setidaknya membuka panel belakang laptop, karena hampir setiap laptop modern dilengkapi baterai terintegrasi. Kamu bisa menggunakan alat untuk menganalisis kesehatan baterai laptop di Windows.

2. Kapasitas dan tegangan

foto: unsplash/panos sakalakis

Selanjutnya adalah kapasitas dan tegangan. Sekalipun baterai baru muat di laptop kamu, bukan berarti baterai tersebut akan berfungsi. Sebab baterai memasok tegangan tertentu saat diisi. Cara terbaik untuk mengetahui tegangan dan kapasitas adalah dengan memeriksa baterai yang disertakan dengan laptop kamu, karena tegangan, arus listrik, dan kapasitas selalu tercetak pada baterai OEM.

Misalnya, jika laptop kamu membutuhkan baterai 20 volt, memasang baterai 10 volt tidak akan berhasil, sekalipun baterai tersebut masuk dengan sempurna dan terhubung ke laptop.

Bahkan jika laptop dapat bekerja dengan baterai bertegangan lebih rendah, maka akan menghadapi masalah kinerja saat menggunakan baterai atau masa pakai baterai yang lebih rendah karena tidak dapat mengimbangi tingkat daya yang diminta laptop.

Kapasitas adalah aspek penting lainnya yang harus diperhatikan. Alternatif baterai pihak ketiga seringkali lebih murah daripada baterai OEM. Salah satu cara vendor pihak ketiga menurunkan harga adalah dengan membuat baterai yang memasok daya yang sama tetapi dengan kapasitas yang lebih kecil.

Laptop akan tetap berjalan dengan baik selama baterai memenuhi persyaratan daya, tetapi masa pakai baterai akan terganggu tergantung pada perbedaan kapasitas antara baterai asli dan pengganti yang digunakan.

3. Kimia baterai

foto: reichelt.de

Baterai tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Jika kamu menemukan baterai yang sesuai dengan spesifikasi yang dicari, namun dapat terdiri dari elemen yang berbeda, daya, kinerja, dan bobot yang bervariasi.

Saat ini, ada dua opsi kimia baterai populer di pasaran yakni lithium-ion (Li-ion) dan Lithium-Polymer (LiPo). Disarankan untuk mendapatkan kapasitas baterai yang sama dengan yang disertakan dengan laptop. Namun, selama baterai menyediakan jumlah daya yang sama, maka bisa digunakan.

Jika kamu mengubah bahan kimia baterai, maka harus memperhitungkan perubahan daya yang diperlukan untuk mengisi daya baterai yang berbeda. Sistem Pemantauan Baterai (BMS) komputer kemungkinan akan mencegah kamu membuat perubahan tersebut. Disarankan untuk menemukan jenis baterai yang sama dengan yang dimiliki laptop untuk memberi kinerja terbaik.

4. OEM vs produk pihak ketiga

foto: yourcomputerguy.co.nz

Seperti semua suku cadang PC, kamu akan menemukan opsi baterai OEM dan pihak ketiga. Jika menginginkan penggantian yang sederhana dan tidak merepotkan, disarankan menggunakan opsi OEM. Jika kamu memiliki laptop tipis dan ringan seperti ultrabook, maka ketersediaan baterai OEM cukup terbatas karena untuk perangkat yang lebih tipis baterai dibuat khusus untuk laptop tertentu.

Jika memiliki paket baterai tiga atau enam sel standar di laptop, kamu akan menemukan banyak opsi produk pihak ketiga yang sesuai dengan spesifikasi baterai dan konektor. Baterai pihak ketiga juga cenderung lebih murah daripada OEM. Ketersediaan juga menjadi salah satu alasan kamu harus membeli laptop dengan baterai yang dapat dilepas.

Misalnya, vendor pihak ketiga mungkin menggunakan bahan kimia baterai yang berbeda dan lebih murah atau menjual baterai berkapasitas lebih rendah untuk mengurangi harga suku cadang OEM. Jadi meskipun membeli baterai pihak ketiga dapat menghemat uang, tetapi perlu diingat spesifikasi yang tepat.

5. Ulasan dan peringkat

foto: freepik

Jika kamu berbelanja baterai secara online, perhatikan ulasan dan peringkat untuk menentukan apakah baterai tersebut berfungsi seperti yang diharapkan, terutama jika kamu memilih baterai produk pihak ketiga. 

Dengan sedikit riset dapat membantu kamu memverifikasi klaim produsen atau penjual tentang daya baterai dan kapasitas pengisian daya. Selama kamu mengetahui daya baterai, kapasitas pengisian daya, faktor bentuk, dan kimia, kemungkinan besar kamu tidak akan salah saat berbelanja baterai pengganti. Yang diperlukan hanyalah sedikit waktu dan penelitian.

Advertisement


(brl/red)