5 Isu privasi Windows 10 yang harus diperhatikan

Advertisement

Techno.id - Seperti diketahui, Windows 10 secara resmi telah hadir di 190 negara termasuk Indonesia. Sistem operasi terbaru Microsoft ini pun mendapat respon global yang luar biasa karena baru dua hari diluncurkan, Windows 10 telah diunduh sebanyak 14 juta kali.

Namun yang perlu diingat, Windows 10 boleh dikatakan memiliki banyak perbedaan dari generasi-generasi pendahulunya. Dengan kata lain, masih banyak hal di Windows 10 yang harus diketahui oleh publik.

Adapun salah satunya yakni seputar kebijakan privasi (privacy policy) yang diterapkan Microsoft pada Windows 10. Ya, ini lima kebijakan privasi Windows 10 yang sebaiknya perlu diperhatikan sebagaimana dikutip dari The Next Web (29/07/2015).

 

Sinkronisasi data secara otomatis

Saat memasuki Windows 10 dengan akun Microsoft, data akan tersinkronisasi ke server Microsoft secara otomatis (default). Adapun data yang dimaksud yakni daftar riwayat browser, aplikasi yang tersimpan, serta username dan password mobile hotspot dan Wi-Fi.

Untungnya, jika tidak berkenan untuk berbagi data dengan server Microsoft, pengguna dapat mematikan atau menonaktifkan fitur ini melalui halaman "Privacy & Settings".

Cortana adalah 'mata-mata' Windows 10

Asisten virtual Cortana memang merupakan salah satu fitur canggih di Windows 10. Ya, Cortana dapat menjalankan berbagai layanan Microsoft hanya dengan perintah suara penggunanya.

Dengan kata lain, Cortana dapat menganalisa data suara pengguna yang pada akhirnya akan merekam kemudian menyimpan semua informasi tersebut di Windows 10.

Pengiklan dapat memahami karakter pengguna

Saat pertama kali mengaktifkan, Windows 10 secara otomatis akan membuat "advertising ID" yang berbeda di setiap pengguna sekaligus perangkatnya. Sehingga pengembang maupun pengiklan akan mengetahui profil karakter para penggunanya.

Secara default, fitur ini berada pada posisi "ON". Namun untungnya, pengguna Windows 10 memiliki opsi untuk menonaktifkan fitur ini jika tak ingin profil mereka diketahui oleh para pengiklan.

Data enkripsi akan tersimpan di OneDrive

Di saat pengguna mengaktifkan fitur enkripsi perangkat, Windows 10 secara otomatis akan menyimpan (back up) dan mengunggahnya di akun OneDrive pengguna. Fitur ini nantinya akan menghasilkan "BitLocker recovery key".

Fitur ini mungkin memang akan berguna bagi banyak pengguna. Namun sayangnya, tidak sedikit pengguna Windows 10 yang ternyata masih belum mengetahui.

Microsoft berhak membeberkan data pengguna

Poin kelima ini menjadi yang terpenting dan harus diwaspadai oleh semua pengguna Windows 10. Pasalnya melalui kebijakan privasi terbaru, Microsoft menyebut bahwa pihaknya berhak membeberkan data pribadi para penggunanya.

"Kami akan mengakses, menyimpan dan mengungkapkan data pribadi pengguna, termasuk konten (email, komunikasi pribadi, atau file dalam folder pribadi), ketika kami yakin bahwa hal itu diperlukan untuk melindungi sekaligus menegakkan keadilan bagi para pelanggan kami," kutip kebijakan privasi baru Microsoft.

Advertisement


(brl/red)