6 Faktor yang harus kamu perhatikan jika ingin masa pakai baterai lebih awet

Advertisement

Techno.id - Ponsel pintar modern membutuhkan banyak pengisian daya. Tapi kapan waktu terbaiknya? Apakah pengisian daya semalaman aman? Apakah terus mengisi daya ponsel kamu dapat merusak baterai? Begitulah serangkaian pertanyaan yang muncul dari pengguna smartphone terkait masa pakai baterai. 

Karena itu dalam artikel ini, Techno.id mencoba ‘menghilangkan’ mitos dan menjelaskan cara kerja baterai ponsel sehingga kamu bisa mendapatkan masa pakai yang lebih lama dari hari ke hari dan dalam jangka panjang. Lagipula, saat ini banyak ponsel yang memungkinkan kamu memeriksa kesehatan baterai, jadi tidak perlu lagi menebak-nebak untuk mengetahui kondisi baterai. Berikut beberapa faktor yang harus kamu perhatikan untuk memperpanjang masa pakai baterai.    

1. Mengisi daya semalaman

foto: freepik/rawpixel

Pengisian daya ponsel yang berlebihan adalah mitos yang umum. Jumlah daya yang masuk ke ponsel kamu seharusnya tidak menjadi masalah karena sebagian besar ponsel sekarang sudah cukup pintar untuk berhenti mengisi daya setelah penuh. Cukup isi ulang seperlunya untuk menjaga daya baterai tetap 100 persen.

Masalahnya terjadi ketika baterai menjadi terlalu panas, yang dapat menyebabkan kerusakan. Untuk menghindari kondisi tersebut, sebaiknya lepaskan casing ponsel saat mengisi daya semalaman. Sebaiknya tinggalkan ponsel di atas permukaan yang datar dan keras untuk menghilangkan panas dengan mudah.

Meskipun mengisi daya ponsel semalaman sangat aman, pastikan ponsel tidak mengalami panas berlebih. Saat ini ponsel dapat mengisi daya dengan cepat berkat teknologi fast charging. Jadi kamu tidak perlu membiarkannya mengisi daya selama 8 jam lebih.

2. Mengisi daya saat sangat panas atau sangat dingin

foto: freepik/marketlan

Sebagian besar perangkat dirancang untuk bekerja dalam berbagai suhu, yang mencakup hampir semua kondisi cuaca normal.  Tetapi secara teratur mengekspos perangkat pada suhu tinggi di atas 35 derajat Celcius dapat merusaknya.

Apple, misalnya, akan mematikan iPhone untuk sementara waktu jika terlalu panas. Apple juga menyarankan bahwa "mengisi daya perangkat pada suhu lingkungan yang tinggi dapat merusaknya lebih lanjut.

Untungnya, hal ini tidak berlaku untuk suhu dingin. Baterai jauh lebih cocok untuk menghadapi suhu dingin. Kamu mungkin akan melihat performa baterai menurun. Selain itu kamera sangat rentan terhadap kondisi ini.

Untungnya, kinerja yang buruk biasanya hanya sementara dan kamu akan melihat daya tahan baterai Kembali normal setelah kondisi lebih hangat.

3. Memori baterai

foto: unsplash/frankie

Memori baterai adalah konsep yang cukup tua yang lebih banyak diterapkan pada baterai Ni-Cad yang lama, daripada baterai lithium-ion modern. Jadi, jika sebelumnya kamu berpikir bahwa membiarkan baterai sepenuhnya habis sebelum mengisi daya adalah yang terbaik, sekarang kamu harus melakukan sebaliknya.

Baterai lithium-ion paling baik dijaga antara 50 persen dan 80 persen terisi untuk menggunakan ion yang terisi dan menjaga masa pakai baterai lebih lama. Jadi, mengisi daya dalam waktu singkat sepanjang hari secara teknis merupakan cara terbaik untuk menjaga ponsel tetap aktif dalam jangka pendek dan jangka panjang.

6 Faktor merawat baterai

4. Gunakan pengisi daya resmi

foto: unsplash/suleman serwar

Meskipun kamu dapat menggunakan pengisi daya apa pun untuk banyak ponsel, seperti perangkat Android, yang terbaik adalah menggunakan pengisi daya resmi atau bawaan perangkat.

Sebab pengisi daya bawaan sangat sempurna untuk memastikan pengisian daya yang optimal, dan yang lebih penting, pengisian daya yang stabil.

Sayangnya, saat ini banyak produsen ponsel sering kali tidak lagi dilengkapi dengan adaptor pengisi daya. Jadi kamu mungkin harus menggunakan adaptor yang cocok untuk perangkat kamu dengan melihatnya di situs resmi produsen.   

5. Siklus pengisian daya

foto: freepik/pe_jo

Mengisi daya dari nol hingga penuh mungkin bagus di masa lalu. Namun sekarang sebaliknya. Baterai lithium-ion memiliki jumlah siklus pengisian daya yang terbatas. Jadi sebaiknya jangan sampai habis.

Daripada membiarkan ponsel benar-benar mati kemudian mengisi daya dari awal, lebih baik kamu mengisi ulang baterai dengan banyak pengisian daya kecil, daripada satu siklus penuh. Jika kamu menggunakan siklus pengisian daya penuh, kamu  akan mendapati baterai tiba-tiba berhenti mengisi daya, dan mulai kehilangan daya lebih cepat serta mudah rusak.

Pengguna iPhone, misalnya, memiliki fitur di iOS yang akan memberi tahu kesehatan baterai dan apakah baterai harus diganti. Caranya dengan membuka Pengaturan > Baterai > Kesehatan Baterai.

6. Biarkan setengah terisi daya saat menyimpan ponsel untuk waktu yang lama

foto: unsplash/julien doclot

Ketika kamu ingin menyimpan ponsel untuk waktu yang lama, sebaiknya baterai perangkat tersebut terisi daya sekitar 50 persen daripada mengisi daya penuh atau tanpa daya.

Sebab, jika kamu menyimpan perangkat saat baterainya benar-benar kosong, baterai dapat drop ke dalam kondisi pengosongan yang dalam, yang membuatnya tidak mampu menahan daya. Sebaliknya, jika kamu menyimpannya dalam keadaan terisi penuh untuk jangka waktu yang lama, baterai bisa kehilangan sebagian kapasitasnya, yang menyebabkan masa pakai baterai menjadi lebih pendek.

Sebaiknya mematikan ponsel jika kamu tidak akan menggunakannya untuk sementara waktu, daripada membiarkannya secara perlahan-lahan kehabisan baterai saat disimpan tanpa digunakan.

Advertisement


(brl/red)