7 Faktor yang bisa membunuh masa pakai baterai smartphone, perhatikan kecerahan layar
Techno.id - Salah satu faktor penghambat smartphone yang seringkali bikin kesal adalah masa pakai baterai. Tidak peduli seberapa hebat perangkat iPhone dan Android terbaru kamu, jika harus sering mengisi ulang daya, maka perangkat kamu tidak bisa diandalkan, baik untuk bekerja maupun hiburan.
Karena itu, kamu harus memahami cara penggunaan smartphone agar tidak mengorbankan kinerjanya. Berikut beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada masalah degradasi masa pakai baterai harian.
1. Mengisi daya ponsel terlalu sering
Ini mungkin terdengar seperti oxymoron, tetapi mengisi daya ponsel dapat berdampak negatif pada masa pakai baterai. Pengisian daya yang sering membuat baterai ponsel lebih cepat terdegradasi. Setiap siklus pengisian daya—dari 100% ke 0% dan kembali—berkontribusi pada keausan pada komponen kimia baterai, terutama pada baterai lithium-ion yang biasa ditemukan di smartphone.
Pengisian daya yang berlebihan—menjaga baterai secara konsisten pada 100%—dan memaparkannya ke panas berlebih dapat semakin mempercepat proses degradasi ini. Untuk memperpanjang masa pakai baterai, disarankan mengisi daya ponsel hanya jika diperlukan dan hindari membiarkannya terpasang secara tidak perlu setelah terisi penuh.
2. Sering meningkatkan kecerahan layar
Sudah bukan rahasia lagi jika layar menjadi komponen yang paling benyak menyedot baterai. Semakin terang layar, semakin banyak daya yang dikonsumsi. Ini karena lampu latar layar, yang menerangi layar, membutuhkan energi untuk beroperasi.
Namun, banyak smartphone modern sekarang memiliki layar OLED, yang tidak memerlukan lampu latar. Premisnya sama untuk layar OLED. Alih-alih lampu latar, setiap piksel pada layar OLED adalah sumber warna dan cahaya mandiri. Jadi, semakin terang piksel tersebut, semakin banyak daya yang dibutuhkan.
3. Mengizinkan aplikasi yang tidak kamu gunakan mengakses lokasi
Selain kecerahan layar, layanan lokasi yang berjalan di latar belakang juga berkontribusi besar menyedot baterai. Saat layanan lokasi aktif, penerima GPS ponsel, radio Wi-Fi, dan koneksi seluler terus diaktifkan untuk menentukan lokasi kamu secara akurat.
Inilah sebabnya mengapa penting untuk memperhatikan bagaimana Android dan iPhone menyajikan izin lokasi. Kedua platform memungkinkan kamu untuk memilih “Saat Menggunakan Aplikasi” untuk akses lokasi. Kamu harus sangat pelit dengan aplikasi mana yang diizinkan untuk “Selalu” mengakses lokasi.
4. Notifikasi terus-menerus yang membangunkan layar
Secara alami, semakin banyak layar dihidupkan, semakin banyak baterai yang akan digunakan. Hal kecil yang dapat berdampak besar adalah notifikasi yang terus-menerus membangunkan layar.
Ini juga bukan hanya tentang tampilan. Setiap kali kamu membangunkan ponsel, sejumlah sensor dan proses muncul menjadi hidup. Saat ponsel tidak digunakan, aplikasi dan aktivitas tertentu akan ditidurkan. Jadi, setiap notifikasi tidak hanya menyalakan tampilan yang haus daya, tetapi juga mencegah ponsel dari idle. Untungnya, kamu dapat mencegah hal ini terjadi di perangkat iPhone dan Android.
7 Faktor penguras baterai ponsel
5. Asisten suara mendengarkan perintah bangun
Asisten suara yang mendengarkan perintah bangun, seperti “Hey Siri” di iPhone atau "Okay Google" di perangkat Android, dapat berdampak nyata pada masa pakai baterai. Bahkan, mereka biasanya memberi tahu satu hal ketika kamu mengaktifkan fitur tersebut. Asisten suara beroperasi di latar belakang, terus-menerus memantau input audio dari mikrofon perangkat untuk mendeteksi perintah bangun.
Terus-menerus mendengarkan perintah bangun tertentu mengharuskan prosesor dan mikrofon perangkat tetap aktif, yang menghabiskan lebih banyak daya. Jika ini adalah fitur yang sering kamu gunakan, pengorbanan masa pakai baterai mungkin sepadan. Tetapi jika kamu tidak pernah menggunakan perintah bangun dengan ponsel, ada baiknya untuk memastikan mereka tidak selalu mendengarkan.
6. Mencari Wi-Fi saat kamu jauh dari rumah
Jika kamu jauh dari jaringan rumah dan jaringan Wi-Fi lain yang dikenal, ponsel akan terus memindai jaringan yang tersedia, menghabiskan baterai dalam prosesnya. Hal ini terutama terlihat di area dengan kepadatan jaringan Wi-Fi yang tinggi atau saat berpindah di antara lokasi yang berbeda di mana jaringan tersedia.
Apa yang dapat kamu lakukan untuk menghentikan ini? Nah, sebagai permulaan, matikan Wi-Fi saat kamu tidak di rumah. Android memiliki fitur yang dapat melakukan ini secara otomatis. Sementara iPhone tidak memiliki fitur serupa.
7. Mengaktifkan sensor yang tidak digunakan
Sama seperti Wi-Fi, ada sejumlah sensor lain di ponsel yang dapat kamu matikan saat tidak diperlukan. Hal-hal seperti Bluetooth, NFC, dan GPS. Meskipun mereka tidak menggunakan banyak masa pakai baterai, tidak perlu mengaktifkannya jika tidak digunakan.
Jangan biarkan Bluetooth tetap menyala jika kamu tidak memiliki jam tangan pintar atau headphone nirkabel. Jangan aktifkan NFC jika kamu tidak pernah menggunakan tap-to-pay.
Banyak hal yang berpotensi memengaruhi berapa lama baterai bertahan. Fitur yang paling haus daya adalah layar dan pengisian daya yang berlebihan adalah dua faktor yang cukup besar berkontribusi menghabiskan daya. Meminimalkan berapa lama layar menyala setiap hari akan berdampak terbesar pada masa pakai baterai harian, dan tidak mengisi daya ponsel lebih dari yang diperlukan akan membantu dalam jangka panjang.
BACA JUGA :
- 8 Penyebab baterai handphone cepat habis dan cara mengatasinya
- 8 Faktor penting yang harus diperhatikan mengisi baterai smartphone, jangan gunakan sambil mengisi
- Ternyata ini penjelasan ilmiah di balik bahaya mengisi daya baterai smartphone semalaman
- 11 Kebiasaan mengisi daya yang meningkatkan daya tahan baterai smartphone
- Trik jitu deteksi aplikasi boros baterai di android tanpa install apapun
(brl/red)