7 Pertanyaan yang sering diajukan pengguna smartphone terkait kesehatan baterai, simak penjelasannya

Advertisement

Techno.id - Masalah kesehatan baterai smartphone tampaknya tidak akan pernah ada habisnya. Maklum, kesehatan baterai menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi para pengguna. 

Bisa dimaklumi, semakin canggih sebuah smartphone maka akan makin membutuhkan daya baterai yang cukup besar. Tak heran jika banyak pengguna yang bertanya mengenai kesehatan baterai smartphone. Berikut pertanyaan yang sering diajukan.

1. Bisakah meningkatkan kesehatan baterai setelah habis?

foto: freepik/doomu

Tidak. Kamu tidak mungkin dapat mengembalikan kesehatan baterai kembali ke 100%. Sebaliknya, yang dapat dilakukan adalah mencegah baterai cepat rusak dengan mempraktikkan kebiasaan baik.

Hal ini terjadi karena baterai Li-ion, atau baterai lainnya terus-menerus melakukan reaksi kimia di dalamnya, yang dengan sendirinya berkontribusi terjadinya penipisan sel baterai. Karena itu mencegah kerusakan baterai sangat tidak mungkin.

2. Apakah buruk mengisi daya ponsel dalam semalam?

foto: freepik/jero sennegs

Ya. Masalah yang terjadi bukan karena menyebabkan pemanasan berlebih. Sebab hal tersebut saat ini sudah bisa ditangani sebagian besar ponsel cerdas modern dengan teknologi pengisian daya.

Tetapi pengisian tetesan yang dilakukan untuk mempertahankan tingkat pengisian 100%, menimbulkan pelapisan litium yang tidak perlu. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan baterai.

3. Apakah boleh menggunakan telepon saat sedang diisi daya?

foto: freepik/rawpixel.com

Tidak. Menggunakan ponsel cerdas saat sedang diisi daya tidak disarankan karena proses pengisian daya itu sendiri menghasilkan panas. Ketika kamu menggunakan ponsel cerdas saat diisi daya maka akan mendorong ponsel cerdas kamu bekerja ekstra sehingga meningkatkan suhu dan membuat baterai mengalami tekanan tambahan.

Panas adalah musuh terburuk baterai, karena itu, sebisa mungkin kamu harus menghindari ponsel cerdas terkena panas yang ekstrem. Skenario ideal untuk mengisi daya baterai ponsel cerdas adalah saat mengisi dayanya kamu tidak menggunakannya.

4. Apakah menggunakan Wi - Fi dan Bluetooth menghabiskan masa pakai baterai?

foto: freepik/suwant

Ya.  Wi-Fi dan Bluetooth dalam keadaan aktif akan  menghabiskan baterai. Karena, saat pengaturan ini diaktifkan, ponsel cerdas terus-menerus mencari jaringan Wi-Fi atau perangkat Bluetooth di sekitarnya, dan dalam prosesnya, akan menghabiskan daya baterai di latar belakang.

 

7 Pertanyaan kesehatan baterai

5. Apakah menutup aplikasi menghemat masa pakai baterai?

foto: freepik/creativeart

Tidak. Faktanya, hal itu menghambat masa pakai baterai. Karena, saat kamu menutup semua aplikasi dari latar belakang, yang pada dasarnya kamu lakukan adalah membuat skenario di mana memulai ulang semua aplikasi tersebut berpotensi menghabiskan lebih banyak baterai daripada yang akan dilakukannya saat berjalan di latar belakang.

Soalnya, tidak seperti smartphone generasi sebelumnya, smartphone modern tidak terus-menerus menghabiskan daya baterai sebanyak dulu, sehingga kebutuhan untuk menghapusnya dari latar belakang menjadi tidak perlu.

Kecuali ada aplikasi yang kemungkinan besar tidak akan kamu buka lagi. Kamu harus menghindari dengan menghapusnya agar tidak berjalan di latar belakang.

6. Apakah menggunakan tema gelap membantu mengurangi konsumsi baterai?

foto: freepik

Tergantung. Jika kamu menggunakan ponsel cerdas (Android atau iPhone) yang menggunakan layar LCD, tidak banyak yang bisa diharapkan dari trik ini. Namun, jika dilengkapi dengan OLED, kamu benar-benar dapat memanfaatkan tema gelap dan wallpaper gelap. Karena hanya ada sedikit warna atau malah tidak ada warna sama sekali. Hal ini membuat piksel layar sesuai dan menyala dan relatif membutuhkan sedikit daya.

7. Bagaimana cara memperpanjang masa pakai baterai ponsel cerdas?

foto: freepik/vitalii petrushenko

Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghemat masa pakai baterai pada ponsel cerdas secara teratur dan memaksimalkan masa pakai baterai.

1. Mengaktifkan fitur pengisian daya baterai yang dioptimalkan pada ponsel cerdas kamu untuk melindungi baterai dengan segera membatasinya agar tidak langsung terisi daya secara maksimal.

2. Membatasi jumlah notifikasi notifikasi ke ponsel cerdas kamu. Jika memungkinkan, ubah metode pengambilan email menjadi push alih-alih fetch.

3. Menggunakan mode penghemat daya (atau apa pun namanya di Apple, Samsung, Google, atau ponsel cerdas lainnya) untuk mengurangi tekanan pada baterai pada tingkat pengisian daya yang lebih rendah dan memperpanjang sisa daya.

4. Mengaktifkan kecerahan otomatis untuk mencegah kecerahan layar disetel ke level tinggi sepanjang waktu dan memungkinkan ponsel cerdas menyesuaikan kecerahan sesuai dengan kondisi pencahayaan sekitar.

5. Mematikan Wi-Fi dan Bluetooth saat tidak digunakan.

6. Menonaktifkan layanan lokasi saat tidak diperlukan.

7. Menggunakan Wi-Fi melalui konektivitas selular sebagai mode koneksi pilihan kamu, jika tersedia.

8. Membatasi aktivitas latar belakang, misalnya penyegaran aplikasi latar belakang untuk aplikasi yang jarang kamu gunakan dan tidak memerlukan peringatan.

9. Mengidentifikasi aplikasi yang memonopoli daya baterai dan aplikasi tersebut tidak atau jarang kamu gunakan. Pertimbangkan untuk menghapusnya dari ponsel cerdas kamu.

Tentu saja, ini hanya beberapa tips untuk membantu kamu menghemat masa pakai baterai di ponsel cerdas.

Advertisement


(brl/red)