9 Tips melindungi diri dari penipuan di media sosial, hindari membagikan informasi pribadi
Techno.id - Platform media sosial menjadi target utama bagi scammers untuk menipu pengguna. Tanpa sadar membagikan informasi pribadi di media sosial membahayakan identitas dan keamanan finansial. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ambil untuk melindungi diri dari scammers dan tetap aman dari penipuan media sosial.
-
8 Jenis penipuan di IG yang perlu kamu tahu & waspadai Banyak orang telah menjadi korban penipuan di Instagram.
-
5 Konten yang tidak boleh kamu bagikan di media sosial agar kamu tidak menjadi korban kejahatan siber Kamu rentan menjadi korban kejahatan siber
-
3 Cara menghindari kejahatan di dunia maya, perlu diwaspadai Banyak orang yang belum sadar bahwa dirinya jadi incaran pejahat internet.
1. Hindari pesan yang tidak diminta dengan hati-hati
Penipu sering memikat korban dengan mengirim pesan yang tidak diminta dengan nada ramah, menciptakan rasa urgensi, atau penawaran yang tampaknya dapat menjadi kenyataan. Misalnya, kamu menerima pesan yang mengklaim bahwa kamu telah memenangkan hadiah atau produk ditawarkan dengan diskon besar-besaran. Mungkin kamu akan merasa senang, tetapi di balik penawaran tersebut bisa jadi ada penipu.
Mereka dapat meminta informasi pribadi dengan kedok memproses hadiah, mengelabui kamu agar mengklik tautan berbahaya, atau bahkan meyakinkan kamu untuk mengirim uang sebagai biaya pemrosesan. Untuk melindungi diri, selalu hati-hati terhadap pesan dari akun yang tidak dikenal. Jangan mengklik tautan yang mencurigakan, dan jangan pernah membagikan detail pribadi atau mengirim uang ke kontak yang tidak dikenal.
2. Selalu konfirmasikan legitimasi profil
Penipu sering membuat profil palsu yang meniru individu sungguhan, seperti teman atau keluarga untuk meningkatkan kemungkinan pesan mereka yang tidak diminta berhasil. Profil ini tampak sangat meyakinkan, sehingga mudah untuk berpikir bahwa kamu berinteraksi dengan kontak tepercaya atau berbagi informasi dengan seseorang yang dikenal.
Untuk melindungi diri, selalu verifikasi keaslian profil sebelum menanggapi permintaan koneksi atau pesan baru. Cari tanda-tanda seperti akun yang baru dibuat atau tidak ada koneksi timbal balik. Jika seseorang menghubungi kamu dari profil baru dan mengklaim profil lama mereka diblokir, hubungi orang tersebut melalui media lain untuk mengonfirmasinya.
3. Perhatikan informasi pribadi yang kamu bagikan
Berbagi informasi pribadi secara berlebihan di media sosial memudahkan penjahat dunia maya untuk mengeksploitasi data kamu. Dengan menggunakan detail yang telah kamu bagikan secara publik—seperti tanggal lahir, nama hewan peliharaan, alamat rumah, nomor telepon, atau alamat email—penipu dapat mencoba menebak jawaban keamanan. Mereka juga menggunakannya untuk membuat penipuan phishing yang ditargetkan.
Untuk melindungi diri, hindari membagikan detail sensitif di media sosial. Selain itu, jangan memposting tentang lokasi atau rencana perjalanan saat ini untuk mengurangi risiko pencurian. Batasi postingan pribadi untuk kontak tepercaya, gunakan alias atau nama panggilan, dan pertimbangkan untuk menggunakan tanggal lahir palsu. Selalu berhati-hati dengan apa yang kamu bagikan secara online.
4. Tolak permintaan pertemanan dari pengguna tidak dikenal
Salah satu cara paling umum pengguna media sosial pemula menjadi korban penipuan adalah dengan menerima permintaan teman atau koneksi dari siapa pun. Ini membuka pintu bagi penipu untuk mengumpulkan informasi pribadi, menyebarkan malware, atau menipu kamu ke dalam penipuan keuangan. Karena kamu tidak pernah bisa memastikan siapa yang benar-benar berada di balik profil ini, motif mereka tetap tersembunyi.
Agar tetap aman, terima permintaan dari orang yang kamu kenal. Verifikasi keabsahan profil sebelum menerima permintaan, bahkan dari teman atau keluarga. Berhati-hatilah dengan profil baru, bahkan jika kamu mengenal orang tersebut. Hindari menambahkan seseorang sebagai teman hanya karena mereka sering berinteraksi dengan kamu di grup atau halaman publik.
5. Berhati-hatilah saat berbelanja melalui media sosial
Bukan rahasia lagi jika kini platform media sosial membuat belanja online lebih nyaman dengan pasar khusus. Tetapi kenyamanan ini disertai dengan risiko. Kamu bisa tertipu penawaran palsu, menerima produk palsu yang diiklankan sebagai premium. Penipu sering menggunakan ulasan palsu atau peringkat yang digelembungkan untuk memikat pembeli.
Untuk menghindari penipuan saat berbelanja online, pastikan kamu hanya membeli dari penjual atau toko terverifikasi dengan rekam jejak ulasan positif yang terbukti. Hindari penjual yang meminta metode pembayaran yang tidak dapat dilacak.
BACA JUGA :
- 4 Cara mudah menjaga akun media sosial kamu tetap aman dari target penjahat siber
- Instagram akhirnya menambahkan fitur yang telah ada di TikTok selama lebih dari setahun
- Ini panduan kontrol orang tua dan pengaturan privasi TikTok untuk menjaga keamanan digital remaja
- TikTok dan SEJIWA Foundation luncurkan program untuk menjaga keamanan perjalanan digital remaja
- Cara mudah membuat kartu digital profil Instagram
(brl/red)