Aplikasi bloatware apakah boleh dihapus? Simak penjelasan dan cara mudah mengelolanya

Advertisement

Techno.id - Pernahkan kamu mendengar istilah aplikasi bloatware, atau kamu sedang bingung gimana cara menghapus software bloatware? Jika sobat belum tahu dan mencoba menghilangkan aplikasi bloatware, yuk simak ulasan berikut ini.

Bagi pengguna smartphone berbasis Android tentu sudah tidak asing lagi dengan bloatware. Jika kamu masih asing, bloatware merupakan aplikasi yang sudah terpasang pada perangkat sebelumnya oleh produsen atau pihak ketiga. Dengan kata lain bloatware adalah aplikasi bawaan dari device yang digunakan.

Adanya bloatware atau aplikasi bawaan ini seakan mempunyai dampak positif maupun negatif. Aplikasi bawaan terbilang jarang digunakan oleh pengguna. Keberadaannya pun malah memakan ruang penyimpanan, sehingga pengguna tidak bisa memaksimalkan pemakai perangkat.

Berangkat dari masalah tersebut, seringkali pengguna ingin menghapus aplikasi bawaan dari developer. Lantas apakah hal tersebut diperbolehkan? Nah, untuk menjawabnya, yuk ikuti ulasan techno.id pada Rabu (3/5) yang dihimpun dari berbagai sumber.

 


Apa itu aplikasi bloatware.

foto: Pexels.com

Aplikasi bloatware atau bawaan dari developer merupakan aplikasi yang menyediakan segudang fitur menarik. Kendati demikian, dilansir dari Techopedia, bloatware merupakan aplikasi bawaan dari ponsel yang tidak banyak memiliki kegunaan dan membuat memori ponsel cepat penuh. Aplikasi bloatware biasanya dapat dihapus sepenuhnya dari ponsel namun beberapa hanya bisa dinonaktifkan saja.

Dari pengertian tersebut dapat ditarik benang merah bahwa aplikasi bloatware bisa dinonaktifkan atau dihapus. Namun pengguna perlu mengetahui mana itu aplikasi bloatware atau aplikasi hasil pengunduhan pengguna yang berguna. Pasalnya jangan sampai pengguna salah melakukan treatment jika ingin menonaktifkan aplikasi bloatware.

Cara menghapus aplikasi bloatware.

foto: Pexels.com

Bagi pengguna smartphone terutama Android, menghapus aplikasi bloatware diperbolehkan. Apalagi dengan menghilangkan aplikasi bawaan perangkat dapat mengurangi beban dari device, dan membuatnya lancar. Akan tetapi menghapus aplikasi bloatware di smartphone terbilang cukup rumit.

Salah satu cara paling ampuh untuk menghapus aplikasi bloatware adalah melakukan rooting device. Dengan root yang benar, bloatware akan hilang dan ponsel tetap aman. Karena jika rooting dilakukan dengan kesalahan bisa jadi smartphone malah menjadi rusak.

Mengelola aplikasi bloatware.

foto: Pexels.com

Disebabkan dengan rooting ponsel bisa rusak, pengguna juga bisa mengelola aplikasi bloatware. Dengan mengelola bloatware dengan baik, diharapkan kapasitas ruang ponsel tetap ada dan tidak menimbulkan kerusakan dari device. Bahkan dengan mengelola bloatware pengguna tidak perlu lagi rooting device.

Untuk mengelolanya pengguna bisa melakukan uninstal aplikasi bloatware saja. Dengan uninstal aplikasi bawaan kapasitas memori akan tersedia, dan mencega bloatware bekerja hingga memakai sumber daya dari sistem perangkat. Berikut langkah-langkah uninstal aplikasi bloatware:

- Silakan masuk ke menu pengaturan perangkat yang digunakan.
- Pilih opsi "Aplikasi".
- Klik "Kelola Aplikasi".
- Pilih aplikasi bloatware.
- Klik tools "Uninstal".
- Silakan uninstal aplikasi bloatware yang jarang pengguna pakai.

Itulah penjelasan mengenai aplikasi bloatware dan bagaimana cara mengelolanya. Semoga bermanfaat dan tetap bijak menggunakan smartphone, ya sob!

Advertisement


(brl/guf)