Bolehkah membiarkan laptop terus terpasang dan mengisi daya sepanjang waktu? Begini penjelasannya

Advertisement

Techno.id - Bagi banyak orang saat memilih laptop, portabilitas biasanya merupakan faktor yang menjadi perhatian utama. Bahkan ada laptop ultraportable di luar sana yang dirancang khusus untuk perjalanan.

Namun, saat kamu tidak bepergian, laptop biasanya akan diletakkan di meja. Nah ada kebiasaan Sebagian pengguna yang terus menyolokkan laptop dengan pengisi dayanya untuk selalu diisi ulang baterainya.

Tetapi apakah membiarkan laptop terpasang setiap saat adalah ide yang bagus? Meskipun merupakan pertanyaan sederhana, kompleksitas kimia baterai laptop dapat membuat jawabannya agak rumit. Begini penjelasannya.  

Apakah aman membiarkan laptop tersambung ke pengisi daya sepanjang waktu?

foto: freepik/nirat.pix

Dalam hal keamanan fisik, ya, sangat aman untuk membiarkan laptop terpasang sepanjang waktu. Hampir tidak ada risiko apa pun, termasuk terbakar. Sebab, laptop modern memiliki kontrol tegangan yang terpasang di dalam mesin yang tahu kapan baterai penuh dan akan menghentikan pengisian daya, bahkan jika pengisi daya tetap terhubung. Mekanisme ini jarang gagal, dan laptop memiliki mekanisme keamanan yang akan memutuskan koneksi sebelum kerusakan nyata terjadi.

Namun, itu pun dengan asumsi pengisi daya dan stopkontak listrik yang terhubung ke laptop berfungsi dengan baik. Korsleting di stopkontak dapat menyebabkan kebakaran, tetapi itu tidak terbatas pada laptop yang sedang diisi daya. Karena itu pastikan untuk secara teratur memeriksa outlet listrik stopkontak.

Haruskah terus mengisi daya laptop sepanjang waktu?

foto: unsplash/masaaki komori

Di sinilah kompleksitasnya. Ada berbagai hal buruk untuk baterai lithium-ion. Menjaga baterai pada daya yang terlalu rendah serta daya yang terlalu tinggi dapat menyebabkan baterai menua sebelum waktunya. Seiring bertambahnya usia, baterai kehilangan kemampuan untuk membawa muatan penuh. Jadi, baterai laptop tidak memiliki muatan (kapasitas) sebanyak dulu.

Kekhawatiran lainnya adalah panas. Baterai lithium-ion kehilangan daya seiring waktu meskipun perangkat dimatikan. Itu berarti baterai hampir terus-menerus diisi, sehingga bisa menimbulkan panas.

Panas dari pengisian daya tinggi atau rendah, juga dapat membuat baterai menua sebelum waktunya, yang akan menyebabkan kehilangan kapasitas pengisian daya dalam jangka panjang.

Akhirnya, setiap baterai lithium yang pernah diproduksi memiliki jumlah pengisian daya yang terbatas. Dengan membiarkannya selalu terpasang ke sumber Listrik, itu sama dengan kamu memperkenalkan siklus pengisian daya tambahan yang tidak diperlukan baterai. Tentu saja kebiasaan ini akan memangkas lebih banyak masa pakai baterai.

Dengan demikian, meninggalkan laptop dengan pengisi daya selalu tercolok ke sumber listrik akan memberi “pukulan” kepada baterai tiga kali lipat. Laptop memang tidak akan terbakar atau menerima kerusakan apa pun dalam jangka pendek. Namun, baterai akan menua jauh lebih cepat yang akan menyebabkan baterai mati lebih cepat dari yang diharapkan.

 

Cara mengetahui baterai laptop

Cara melihat kerusakan baterai laptop

foto: unsplash/panos-sakalakis

Ini adalah praktik yang baik untuk menyadari status energi. Ada metode bagi laptop Windows dan macOS untuk memeriksa kesehatan baterai.

MacBook

1. Klik tombol menu Apple dan pilih Informasi Sistem.

2. Buka bagian perangkat keras di margin kiri dan pilih opsi Daya.

3. Informasi baterai ada di sana.

Diakui, macOS jauh lebih mudah daripada Windows dalam hal ini, jadi kamu dapat menemukannya dengan relatif cepat.

Windows PC

1. Buka prompt perintah. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan mengetik CMD di bilah pencarian Windows.

2. Ketik powercfg/batteryreport dan tekan Enter pada keyboard.

3. Command Prompt akan menghasilkan laporan baterai dan kemudian menyimpannya ke folder, yang akan ditampilkan saat kamu memasukkan perintah.

4. Buka folder tersebut di komputer dan akses laporan.

5. Laporan dalam bentuk HTML, jadi kamu harus menggunakan browser untuk membukanya.

Ini yang harus dilakukan dari informasi baterai laptop  

foto: freepik/pixel-shot-com

MacBook

Bagian Daya akan menunjukkan Jumlah Siklus, yaitu berapa kali kamu mengisi daya baterai. Di bawah itu adalah Kondisi. Jika dikatakan sesuatu selain Normal, maka kamu harus mengunjungi Apple Store untuk mengetahuinya.

Kapasitas Maksimum memberi tahu kamu berapa banyak daya yang masih dapat ditampung baterai. Hanya MacBook baru yang menunjukkan 100%.

Windows PC

Untuk Windows, informasi dipecah menjadi hari-hari kamu menggunakan laptop. Jadi, jika kamu melihat di bawah bagian At Full Charge dan kolom Active, kamu akan melihat berapa lama baterai diperkirakan akan bertahan hari itu.

Kamu dapat membandingkannya dengan bagian At Design Capacity di bawah kolom Active untuk melihat berapa lama baterai akan bertahan jika baterai masih baru. Bandingkan untuk melihat berapa banyak masa pakai baterai yang hilang.

Cara mencegah kerusakan baterai laptop

foto: unsplash/mika baumeister

Jangan tinggalkan laptop terus tercolok di pengisi daya lebih lama dari yang diperlukan. Isi daya hingga penuh, cabut, lalu jangan colokkan kembali hingga perlu diisi daya lagi.

Cara ini tidak mencegah penuaan baterai karena memang tidak ada yang bisa mengatasi masalah usia baterai seiring pemakaian. Artinya baterai akan berkurang kapasitasnya karena pemakaian.    

Namun dengan tidak selalu menyolokkan laptop ke sumber daya dapat memperlambat penuaan baterai. Usahakan baterai laptop selalu berada di angka 100% (full) agar kinerja optimal sebelum dimatikan. Tujuannya agar saat ingin digunakan kembali,  kamu tidak perlu langsung menyolokkannya ke sumber daya.   

Pilihan lain adalah menggunakan alat mitigasi tingkat OS. Windows memiliki fitur pengisian daya pintar yang pada dasarnya akan mengisi daya perangkat dengan cara yang tidak terlalu merusak baterai. Sementara Apple memiliki fitur Pengisian Baterai yang Dioptimalkan yang akan melakukan cara serupa. Fitur ini membatasi pengisian baterai.

Dengan mencabut laptop dari pengisian daya juga akan mengurangi panas, mengurangi jumlah siklus pengisian daya yang tidak perlu, dan menjaga baterai agar tidak ditahan pada muatan tinggi sepanjang waktu, sehingga bisa memperlambat penuaan baterai.

Advertisement


(brl/red)