Cara melindungi PC Windows dari ransomware, pastikan kamu melakukan kebiasaan ini
Techno.id - Ransomware adalah kejahatan dunia maya yang cukup marak dalam 10 tahun terakhir. Mungkin model kejahatan ini tidak akan hilang dalam waktu dekat. Karena itu kamu harus melindungi PC Windows dari serangan ini.
Sebelum melakukannya, sebaiknya pahami dulu apa itu ransomware. Ini adalah jenis perangkat lunak berbahaya yang mengenkripsi data dan file korban, membuatnya tidak dapat diakses sampai mereka mengirimkan uang tebusan. Setelah uang tebusan dibayarkan, penjahat dunia maya mengirimkan kunci dekripsi bagi korban untuk mengakses data mereka.
Data tidak terkunci, tetapi terkadang data yang dicuri disimpan untuk tebusan kedua (pemerasan ganda) untuk mencegah data disebarkan ke publik. Tebusan dapat berkisar dari beberapa ratus dolar hingga jutaan dolar dalam bitcoin, tergantung pada targetnya. Ransomware menargetkan perusahaan dan individu.
Pelaku ransomware biasanya menargetkan pengguna internet, yang dapat membahayakan data pribadi dan rahasia mereka. Teknik umum yang digunakan pelaku ransomware adalah menyamar sebagai lembaga pemerintah resmi dan mengklaim bahwa penguncian sistem diperlukan untuk alasan keamanan hukum, dan menuntut denda yang harus dibayar untuk mendapatkan data korban kembali.
Tips untuk menjaga PC Windows kamu terlindungi
Seringkali, penjahat dunia maya ini akan menggunakan alat pengintai untuk menemukan kelemahan pada komputer yang dipindai. Jika komputer memiliki kerentanan, seperti jika berjalan pada versi Windows yang lebih lama atau sistem operasi tidak ditambal, itu dapat dieksploitasi. Karena itu penting untuk selalu memperbarui PC Windows dengan versi terbaru.
Hindari terinfeksi sejak pertama
Salah satu metode paling umum yang digunakan untuk menyebarkan ransomware adalah melalui phishing. Hal ini dapat terjadi jika korban secara tidak sengaja mengklik tautan pada email phishing atau membuka lampiran email, yang dapat menginfeksi komputer dengan ransomware.
Phishing bisa berupa email, tetapi kamu mungkin juga menemukannya dalam pesan di media sosial atau SMS. Hindari mengklik tautan yang mencurigakan atau mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Mengingat risiko terinfeksi ransomware, penting bagi kamu untuk mempelajari cara mengenali email phishing.
Aktifkan perlindungan ransomware Windows
Pastikan Keamanan Windows diaktifkan, karena ini dapat memberikan perlindungan ransomware. Untuk melakukan ini, klik menu Start Windows (atau tekan Windows+i pada keyboard), cari akses folder terkontrol, dan tekan Enter.
Pada jendela berikutnya, alihkan tombol ke “Aktif” di bawah Akses Folder Terkontrol. Fitur ini dapat melindungi folder lokal penting dari program atau malware yang tidak sah, termasuk ransomware.
Tetap selangkah lebih maju dari ransomware dengan memiliki cadangan data
Penting untuk memiliki proses pencadangan data yang kuat karena ransomware bergantung pada korban yang tidak memiliki akses ke data dan file. Dengan sistem pencadangan yang solid, jika data asli kamu dienkripsi ransomware, maka kamu masih memiliki akses ke data tersebut.
Microsoft merekomendasikan untuk menyimpan file penting di Microsoft OneDrive karena OneDrive menyertakan autentikasi multi-faktor (MFA), deteksi dan pemulihan ransomware bawaan, serta penerapan versi file, sehingga kamu dapat memulihkan versi file sebelumnya jika kehilangan akses.
Windows Backup adalah opsi tambahan untuk backup lokal. Setelah ini disiapkan, Windows akan mencadangkan info kamu di cloud melalui akun Microsoft dan secara otomatis memperbaruinya, bahkan jika terjadi sesuatu pada PC kamu.
Direkomendasikan juga untuk membuat cadangan fisik data dan mentransfernya ke hard drive eksternal, yang memberikan lapisan perlindungan lain jika cadangan cloud kamu pernah menjadi sasaran ransomware tingkat lanjut.
Kebiasaan sederhana untuk melindungi PC Windows
Mempertahankan praktik keamanan yang sehat juga membantu melindungi dari ransomware dan serangan siber lainnya. Berikut adalah beberapa cara yang wajib kamu lakukan.
1. Gunakan autentikasi multifaktor (MFA) sebanyak mungkin untuk setiap layanan dan aplikasi yang kamu gunakan. Cara ini dapat membantu mencegah akses tidak sah ke data pribadi dan sensitive kamu.
2. Hindari menggunakan stik USB dan hard drive yang bukan milik kamu, karena mungkin mengandung malware dan menginfeksi perangkat kamu saat dicolokkan.
3. Pastikan kamu menggunakan solusi antivirus dan anti-malware terkemuka, bukan hanya perlindungan bawaan di Windows. Periksa apakah mereka diatur untuk memperbarui secara otomatis dan menjalankan pemindaian reguler.
BACA JUGA :
- Ini manfaat me-reboot ponsel cerdas secara teratur, minimal seminggu sekali
- 9 Tips melindungi diri dari penipuan di media sosial, hindari membagikan informasi pribadi
- Cara membuat 5 perubahan pada Windows Security agar keamanan perangkat lebih optimal
- Cara mempercepat pemindaian virus dengan mengubah 5 pengaturan antivirus di komputer
- Mengenal Doxing, serangan berbahaya yang menyebarkan data pribadi kamu kepada publik
(brl/red)