Cara mendeteksi dan mencegah baterai bengkak di ponsel atau laptop
Techno.id - Di era teknologi saat ini, baterai lithium-ion memainkan peran penting dalam memberi daya pada ponsel cerdas, laptop, dan perangkat elektronik portabel lainnya. Namun, dengan ketergantungan yang meluas pada sumber energi ini, muncul risiko yang kurang diketahui, namun signifikan, pembengkakan baterai. Fenomena ini dapat menyebabkan situasi berbahaya, kerusakan perangkat, dan bahkan ledakan.
-
Ini penyebab baterai laptop membengkak, begini cara mengganti dan merawatnya Segera hentikan pengisian daya baterai jika melihat adanya pembengkakan baterai
-
Hindari 3 Kebiasaan buruk ini yang bisa menyebabkan baterai ponsel Android kamu mengalami degradasi Kamu tidak dapat menghentikan degradasi baterai ponsel, tapi bisa menguranginya
-
Cara menjaga baterai smartphone tetap sehat, hindari dari panas berlebih Saat ini hampir semua gadget menggunakan baterai lithium-ion yang cukup canggih
Pada artikel ini, Techno.id mengeksplorasi penyebab pembengkakan baterai, cara mendeteksinya, dan tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk memastikan keamanan dan umur panjang perangkat.
Mengapa baterai lithium-ion membengkak?
Baterai lithium-ion dapat membengkak karena cacat produksi atau penyalahgunaan pengguna. Jika terjadi kerusakan produksi, baterai mungkin mengalami aliran arus berlebih selama proses pengisian, yang dapat mengakibatkan pembentukan gas dan penumpukan panas di dalam sel baterai.
Gas yang terbentuk terutama merupakan kombinasi dari hidrogen, oksigen, dan karbon dioksida. Hal ini terjadi karena pemecahan pelarut elektrolit, seperti etilen karbonat dan dimetil karbonat, dengan adanya panas yang berlebihan atau pengisian yang berlebihan. Akumulasi gas-gas ini di dalam casing baterai yang tertutup rapat menyebabkan ekspansi fisik baterai.
Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap pembengkakan baterai lithium-ion termasuk pengisian daya yang berlebihan, pengosongan yang dalam, penuaan alami, tekanan fisik, dan paparan panas yang ekstrem. Pengisian daya yang berlebihan dan pengurasan daya yang dalam dapat menyebabkan pemecahan senyawa interkalasi lithium-ion dalam bahan katoda dan anoda, yang menyebabkan produksi gas tambahan.
Proses penuaan alami baterai menghasilkan degradasi elektrolit dan bahan elektroda secara bertahap, yang dapat menyebabkan penumpukan gas dan pembengkakan selanjutnya. Tekanan fisik atau kerusakan pada baterai dapat menyebabkan deformasi komponen internal, memungkinkan terjadinya korsleting internal, dan akibatnya, timbulnya panas dan gas. Paparan panas yang ekstrem dapat menyebabkan pelarian termal, reaksi kimia mandiri yang menyebabkan kenaikan suhu yang cepat, pembentukan gas, dan pembengkakan baterai.
Mendeteksi baterai yang bengkak
Baterai yang membengkak terlihat dari bentuknya yang berubah. Perangkat mungkin menunjukkan tonjolan, sehingga sulit untuk diletakkan rata. Keyboard laptop juga bisa menjadi sulit digunakan. Untuk mengetahuinya, keluarkan baterai dan periksa apakah tampilannya bulat atau bengkak. Jika tidak yakin, cari bantuan profesional.
Risiko baterai bengkak
Baterai yang membengkak menimbulkan risiko yang signifikan, mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan cedera serius. Tertusuk atau terkena suhu tinggi, baterai ini dapat mengeluarkan asap yang berbahaya. Selain itu, baterai ini dapat merusak perangkat tempat mereka berada.
BACA JUGA :
- Ketahui 5 penyebab baterai laptop bocor dan kenali ciri-cirinya agar tak membahayakan kamu
- 5 Penyebab baterai laptop tidak dapat terisi daya saat di-charge, begini cara mengatasinya
- Batevolt, gebrakan baterai nuklir dari China, simak 5 kelebihan dan kekurangannya jika diproduksi
- 5 Rekomendasi adaptor charger iPhone yang memiliki fitur fast charging paling oke
- 5 Trik mengoptimalkan pengisian daya baterai iPhone, dijamin ampuh
(brl/red)