Cara mendeteksi dan mencegah baterai bengkak di ponsel atau laptop

Advertisement

Techno.id - Di era teknologi saat ini, baterai lithium-ion memainkan peran penting dalam memberi daya pada ponsel cerdas, laptop, dan perangkat elektronik portabel lainnya. Namun, dengan ketergantungan yang meluas pada sumber energi ini, muncul risiko yang kurang diketahui, namun signifikan, pembengkakan baterai. Fenomena ini dapat menyebabkan situasi berbahaya, kerusakan perangkat, dan bahkan ledakan. 

Pada artikel ini, Techno.id mengeksplorasi penyebab pembengkakan baterai, cara mendeteksinya, dan tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk memastikan keamanan dan umur panjang perangkat.

Mengapa baterai lithium-ion membengkak?

foto: unsplash/frankie

Baterai lithium-ion dapat membengkak karena cacat produksi atau penyalahgunaan pengguna. Jika terjadi kerusakan produksi, baterai mungkin mengalami aliran arus berlebih selama proses pengisian, yang dapat mengakibatkan pembentukan gas dan penumpukan panas di dalam sel baterai.

Gas yang terbentuk terutama merupakan kombinasi dari hidrogen, oksigen, dan karbon dioksida. Hal ini terjadi karena pemecahan pelarut elektrolit, seperti etilen karbonat dan dimetil karbonat, dengan adanya panas yang berlebihan atau pengisian yang berlebihan. Akumulasi gas-gas ini di dalam casing baterai yang tertutup rapat menyebabkan ekspansi fisik baterai.

Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap pembengkakan baterai lithium-ion termasuk pengisian daya yang berlebihan, pengosongan yang dalam, penuaan alami, tekanan fisik, dan paparan panas yang ekstrem. Pengisian daya yang berlebihan dan pengurasan daya yang dalam dapat menyebabkan pemecahan senyawa interkalasi lithium-ion dalam bahan katoda dan anoda, yang menyebabkan produksi gas tambahan.

Proses penuaan alami baterai menghasilkan degradasi elektrolit dan bahan elektroda secara bertahap, yang dapat menyebabkan penumpukan gas dan pembengkakan selanjutnya. Tekanan fisik atau kerusakan pada baterai dapat menyebabkan deformasi komponen internal, memungkinkan terjadinya korsleting internal, dan akibatnya, timbulnya panas dan gas. Paparan panas yang ekstrem dapat menyebabkan pelarian termal, reaksi kimia mandiri yang menyebabkan kenaikan suhu yang cepat, pembentukan gas, dan pembengkakan baterai.

Mendeteksi baterai yang bengkak

foto: freepik/ginkoveyka

Baterai yang membengkak terlihat dari bentuknya yang berubah. Perangkat mungkin menunjukkan tonjolan, sehingga sulit untuk diletakkan rata. Keyboard laptop juga bisa menjadi sulit digunakan. Untuk mengetahuinya, keluarkan baterai dan periksa apakah tampilannya bulat atau bengkak. Jika tidak yakin, cari bantuan profesional.

Risiko baterai bengkak

Baterai yang membengkak menimbulkan risiko yang signifikan, mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan cedera serius. Tertusuk atau terkena suhu tinggi, baterai ini dapat mengeluarkan asap yang berbahaya.  Selain itu, baterai ini dapat merusak perangkat tempat mereka berada.

Cara mendeteksi baterai bengkak

Bisakah baterai yang bengkak meledak?

foto: freepik/andranik-h90

Ya, baterai yang membengkak memang dapat meledak dalam kondisi tertentu, terutama karena pelepasan gas tertentu dan reaksi kimia terkait di dalam baterai. Saat mengalami penggunaan berlebihan, suhu tinggi, korsleting, atau pelepasan yang tidak tepat, baterai yang bengkak dapat mengalami fenomena yang dikenal sebagai "pelarian termal." Ini terjadi ketika suhu di dalam baterai meningkat tak terkendali, yang menyebabkan reaksi berantai yang memperburuk masalah.

Faktor kunci yang berkontribusi terhadap ledakan baterai yang membengkak adalah pembentukan dan penumpukan gas, seperti hidrogen dan oksigen, di dalam casing baterai. Hal ini terjadi sebagai akibat dari penguraian elektrolit, yang terjadi saat baterai terkena suhu tinggi atau pengisian daya yang berlebihan. Akumulasi gas-gas ini menciptakan tekanan di dalam casing baterai, yang pada akhirnya dapat menyebabkan casing pecah, mengakibatkan pelepasan energi yang cepat dan ledakan.

Selain itu, ketika baterai yang bengkak tertusuk atau rusak secara mekanis, isi yang mudah menguap di dalam baterai, termasuk elektrolitnya, dapat bersentuhan dengan udara, air, atau bahan reaktif lainnya, yang berpotensi memicu reaksi eksotermik yang hebat. Hal ini dapat menyebabkan emisi gas berbahaya, seperti hidrogen fluorida, yang dapat menimbulkan risiko signifikan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Menggunakan baterai yang bengkak

Menggunakan perangkat dengan baterai yang membengkak tidak aman, menimbulkan risiko ledakan dan kerusakan pada perangkat. Segera ganti baterai.

Memperbaiki baterai yang bengkak

foto: freepik/area46studio

Baterai yang bengkak tidak dapat diperbaiki, harus diganti. Jangan mencoba memperbaiki baterai yang bengkak dengan memasukkannya ke dalam freezer, karena dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Menangani baterai yang bengkak

foto: freepik/bublikhaus

Jika baterai perangkat kamu bengkak, matikan perangkat dan jangan mengisi daya atau menyalakannya kembali. Cari bantuan profesional atau ikuti langkah-langkah keamanan berikut saat melepas baterai.

1. Kerjakan di area yang berventilasi baik.

2. Kenakan sarung tangan dan kacamata pengaman.

3. Gunakan penjepit tumpul dan panjang untuk mengangkat baterai yang rusak.

4. Hindari menusuk atau meremas baterai.

5. Siapkan wadah tahan api untuk penyimpanan.

Advertisement


(brl/red)