Cyanogen bakal buka kantor di Indonesia?
Ilustrasi logo Cyanigen © 2015 youmobile.org
Techno.id - Kerja sama yang dilakukan dengan Smartfren membuat Cyanogen punya peluang tumbuh pesat di pasar smartphone Indonesia. Sistem operasi berbasis Android buatan Cyanogen mulai dijajakan lewat smartphone Andromax buatan Smartfren pada tahun ini.
-
Gaet vendor global, apa tujuan Smartfren? Presiden Direktur Smartfren: Ke depannya akan lebih banyak vendor smartphone yang masuk dalam ekosistem 4G LTE Smartfren.
-
Tahun ini, pasar smartphone Indonesia akan tetap menguntungkan Canalys turut memprediksi lebih dari 1,5 miliar smartphone bakal laku sepanjang 2016.
-
Bagaimana kondisi vendor smartphone lokal saat ini? Posisi Smartfren dan Advan cukup baik, Polytron masih sepi peminat.
Pihak Cyanogen mengaku, memasuki pasar Indonesia yang sangat potensial jadi kebutuhan setiap perusahaan yang ingin berkembang pesat. Besarnya jumlah populasi dan status negara berkembang yang cenderung konsumtif ialah sebagian dari banyak alasan perlunya Indonesia masuk daftar lokasi ekspansi.
"Masuk ke Indonesia merupakan salah satu kebutuhan kami karena potensi pasar yang ada di sini sangat besar. Cepat atau lambat semua perusahaan akan masuk ke Indonesia mengingat pasar ini sangat penting," kata Vikram Natarajan, Senior VP of Global Partnership and Distribution Cyanogen kepada Techno.id.
Fokus menggarap industri smartphone Tanah Air yang memiliki penetrasi belum maksimal, diakui Vikram bakalan dilakukan perusahaannya. Sayangnya, fokus menggarap pasar masih belum akan dibarengi Cyanogen dengan investasi membuka kantor di Indonesia.
"Berinvestasi di Indonesia merupakan langkah yang perlu dilakukan. Saat ini kami sedang dalam pembicaraan model investasi yang akan dilakukan di sini, membuka kantor mungkin satu dari sekian banyak opsi yang kami siapkan, tapi sekarang tim kami masih cukup kecil," papar Vikram.
Cyanogen sendiri menargetkan ratusan ribu hingga jutaan smartphone akan memakai sistem operasi buatannya pada tahun ini. Besarnya potensi yang ada di Indonesia tak membuat perusahaan itu menyediakan kostumisasi khusus bagi pasar ini karena mereka percaya platform buatannya bakalan diterima dengan baik.
BACA JUGA :
(brl/red)