Hindari 4 kebiasaan buruk ini agar tidak merusak baterai ponsel cerdas kamu
Techno.id - Ada banyak informasi di luar sana tentang cara merawat baterai ponsel cerdas. Kita dapat berdebat tentang praktik terbaik, tetapi jelas ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat merusak baterai dengan cepat. Karena itu pastikan kamu menghindarinya.
-
Hindari 3 kebiasaan buruk mengisi daya smartphone agar baterai tidak cepat rusak Ingat, baterai adalah komponen penting smartphone
-
5 Faktor yang wajib diperhatikan untuk mencegah kerusakan baterai ponsel Baterai ponsel secara alami akan menurun seiring waktu penggunaan
-
10 Cara menjaga kesehatan baterai smartphone agar bertahan lebih lama Sebaiknya kamu ubah kebiasaan pengisian daya smartphone
Yang perlu kamu ingat, baterai ponsel cerdas menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu dan itu tidak bisa dihindari. Namun ada sistem dan cara untuk memperlambatnya. Berikut beberapa kebiasaan buruk yang harus kamu hindari untuk membuat baterai kamu lebih awet.
1. Menggunakan kabel yang murah atau rusak
Salah satu hal terburuk dan paling berbahaya yang kerap dilakukan pengguna adalah menggunakan kabel yang murah atau tidak kompatibel dengan ponsel kamu. Jika kamu pernah mendengar cerita tentang ponsel yang terbakar secara spontan, biasanya itu adalah kesalahan kabelnya.
Sebaiknya tetap menggunakan aksesori pengisi daya bawaan dari produsen ponsel kamu atau merek tepercaya. Hindari aksesori super murah yang tidak memiliki banyak ulasan. Pengguna iPhone dapat mencari stiker "Made for iPhone" agar aman. Semua ini juga berlaku untuk pengisi daya nirkabel.
2. Sering membiarkan baterai sampai habis
Siklus pengisian daya adalah yang paling memengaruhi masa pakai baterai. Siklus pengisian dan pengosongan yang konstan secara perlahan menurunkan kesehatan baterai. Yang membuatnya semakin buruk adalah ketika ponsel kamu sering memulai siklus dari 0%.
Sebaiknya isi daya ponsel kamu antara 20-80% sebanyak mungkin. Beberapa ponsel memiliki fitur untuk membantu kamu melakukan ini, tetapi mereka hanya dapat melakukan banyak hal. Siklus pengisian daya yang lebih pendek lebih baik untuk baterai, jadi cobalah untuk tidak membiarkannya di bawah 20%.
3. Selalu menyolok ponsel ke sumber daya semalaman
Terus membuat ponsel kamu tetap terhubung pada 100% sepanjang waktu sama buruknya dengan membiarkannya mencapai 0%. Mengisi daya ponsel dalam semalam tidak selalu buruk, tetapi kamu tidak boleh mengisi dayanya lebih dari yang seharusnya.
Saat baterai mencapai daya 100%, baterai akan melindungi dirinya sendiri dengan menghentikan pengisian daya. Namun, segera setelah turun kembali ke 99%, itu akan mengisi kembali hingga 100% lagi. Siklus kecil ini berulang berulang kali dan tidak baik untuk baterai.
Kabar baiknya adalah iPhone dan beberapa ponsel Android sekarang memiliki fitur pengisian daya yang "Adaptif" atau "Dioptimalkan" untuk mengurangi siklus pengisian daya ini dalam semalam. Mereka menjaga baterai sekitar 80% hampir sepanjang malam dan kemudian menyelesaikan 20% terakhir sekitar waktu bangun pengguna yang biasa dilakukan.
4. Membiarkan ponsel dalam kondisi panas yang ekstrem
Sebagian besar perangkat elektronik tidak menyukai panas. Ini terutama berlaku untuk baterai, termasuk yang ada di ponsel kamu. Panas yang berlebihan dapat memperpendek umur baterai. Itulah alasan lain mengapa tidak baik untuk selalu mencolokkan ponsel.
Panas juga bisa berasal dari sumber lain. Bermain game yang membutuhkan banyak sumber daya, meninggalkan ponsel di dalam mobil yang panas, atau membiarkannya terpanggang sinar matahari di pantai. Semua hal ini dapat membuat ponsel terlalu panas dan merusak baterai dalam prosesnya.
BACA JUGA :
- Ini penjelasan mengapa kamu harus menghindari mengisi daya sepanjang malam
- 9 Cara mengisi baterai dengan benar, hindari menambah beban parasit saat ponsel sedang di-charge
- 7 Cara mengatur dan mengelola aplikasi smartphone agar baterai lebih hemat
- 6 Cara mengelola konektivitas dan penggunaan data selular untuk menghemat baterai smartphone
- 8 Tips mengatasi masalah kesehatan baterai smartphone, nomor 1 penting diperhatikan
(brl/red)