Techno.id - Pagi itu, udara masih dingin dan mata masih setengah terpejam. Setelah sahur, godaan untuk kembali ke tempat tidur atau sekadar bersantai dengan gadget di tangan memang sulit dihindari. Namun, ada satu momen ketika mata terasa lebih berat dari biasanya, dan layar ponsel seolah memanggil dengan daya tarik yang tak tertahankan. Saat itu, terlintas di benak bahwa mungkin ada cara lain yang lebih baik untuk mengisi waktu usai sahur.

Bermain gadget setelah sahur memang terasa menyenangkan. Namun, ada kalanya tubuh memberikan sinyal bahwa kebiasaan ini tidak sepenuhnya baik. Mata yang lelah, kepala yang terasa berat, dan tubuh yang enggan bergerak adalah beberapa tanda bahwa tubuh butuh istirahat atau aktivitas lain yang lebih bermanfaat. Menghabiskan waktu dengan gadget bisa membuat tubuh semakin malas bergerak, dan ini bukanlah kebiasaan yang sehat.

Selain itu, bermain gadget usai sahur bisa mengganggu ritme tidur. Cahaya biru dari layar gadget dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Akibatnya, tidur menjadi tidak nyenyak dan tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Ini bisa berdampak pada aktivitas sehari-hari, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

Maka dari itu, penting untuk mencari alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat dan menyenangkan. Berikut adalah 10 alternatif kegiatan seru yang bisa dilakukan anak-anak usai sahur agar tidak bermain gadget:

1. Membaca Buku Cerita Membaca buku cerita bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan edukatif. Pilih buku dengan cerita menarik yang sesuai dengan usia anak. Ini tidak hanya menghibur, tetapi juga meningkatkan imajinasi dan kemampuan membaca.

2. Menggambar atau Mewarnai Aktivitas menggambar atau mewarnai bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan kreativitas. Sediakan kertas dan alat mewarnai, dan biarkan anak-anak berkreasi dengan imajinasi mereka.

3. Bermain Puzzle Puzzle adalah permainan yang menantang dan bisa meningkatkan kemampuan berpikir logis. Pilih puzzle dengan tingkat kesulitan yang sesuai agar anak merasa tertantang namun tidak frustrasi.

4. Berkebun di Halaman Mengajak anak-anak untuk berkebun bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan edukatif. Mereka bisa belajar tentang tanaman dan bagaimana merawatnya. Ini juga bisa menjadi cara yang baik untuk menghirup udara segar.

5. Olahraga Ringan Olahraga ringan seperti stretching atau yoga bisa membantu tubuh tetap bugar. Ini juga bisa menjadi cara yang baik untuk menghilangkan rasa kantuk dan meningkatkan energi.

6. Mendengarkan Musik atau Podcast Mendengarkan musik atau podcast yang edukatif bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengisi waktu. Pilih konten yang sesuai dengan minat anak agar mereka tetap tertarik.

7. Bermain Permainan Tradisional Permainan tradisional seperti congklak atau lompat tali bisa menjadi alternatif yang menyenangkan. Selain menghibur, permainan ini juga bisa meningkatkan keterampilan motorik.

8. Membuat Kerajinan Tangan Kerajinan tangan bisa menjadi kegiatan yang seru dan kreatif. Sediakan bahan-bahan sederhana seperti kertas, lem, dan gunting, dan biarkan anak-anak membuat karya mereka sendiri.

9. Menulis Jurnal atau Cerita Menulis jurnal atau cerita bisa menjadi cara yang baik untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran. Ini juga bisa meningkatkan kemampuan menulis dan berbahasa.

10. Belajar Memasak Makanan Sederhana Mengajak anak-anak untuk belajar memasak makanan sederhana bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Mereka bisa belajar tentang bahan makanan dan cara memasak yang aman.

Amalan Terbaik Ketika Ramadan di Waktu Subuh

Waktu subuh di bulan Ramadan adalah momen yang penuh berkah. Salah satu amalan terbaik yang bisa dilakukan adalah melaksanakan salat subuh berjamaah. Selain itu, membaca Al-Quran dan berzikir juga bisa menjadi cara yang baik untuk mengisi waktu dengan ibadah. Mengajarkan anak-anak untuk melakukan amalan-amalan ini bisa menjadi investasi spiritual yang berharga bagi mereka. Dengan mengisi waktu subuh dengan kegiatan yang bermanfaat, diharapkan anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan nilai-nilai agama.

(brl/lak)