Perusahaan antivirus terkemuka Kaspersky pun diretas!
Techno.id - Masih cukup segar di ingatan bahwa beberapa hari yang lalu, salah satu situs properti militer AS telah ditutup karena telah diretas. Ironisnya, salah satu perusahaan antivirus terkemuka di dunia asal Rusia, Kaspersky Lab baru-baru ini juga telah menjadi korban peretasan.
-
Setelah diretas, antivirus Bitdefender juga dimintai uang tebusan Sang hacker dikabarkan meminta uang tebusan sebesar '8 Bitcoin' kepada Bitdefender untuk setiap satu informasi user
-
AS tuduh Rusia telah meretas Gedung Putih Hubungan AS dan Rusia kembali memanas. Setelah dituduh melakukan penyadapan terhadap diplomat AS, Rusia kembali dituduh menyadap Gedung Putih
-
Ratusan PC instansi pemerintah diserang, hacker ini sangat berbahaya! Sekelompok spionase cyber telah berhasil meretas ratusan komputer di lebih dari 45 negara. Apa saja yang telah mereka lakukan?
Seperti dikutip Cnet (10/06/2015), para peretas diyakini merupakan sekelompok hacker yang bekerja untuk lembaga pemerintahan. Selain itu, pihak Kaspersky Lab juga menjamin data pelanggan tetap aman. Menurutnya, insiden peretasan tersebut hanya terfokus pada hal-hal semacam kekayaan intelektual.
Verizon Enterprise Solutions, divisi asal AS yang bergerak di bidang pengelolaan kelas bisnis dan pemerintah memprediksi, perusahaan-perusahaan terkemuka di seluruh dunia telah kehilangan penghasilan hingga Rp 5,3 triliun pada tahun 2014.
Lebih jauh, estimasi angka tersebut bahkan muncul hanya dari hasil pengamatan sebanyak 70 organisasi yang aktif membuat laporan (penghasilan) rutin. Sehingga, masih sangat mungkin bahwa angka kerugian akan lebih besar dari yang telah diperkirakan.
Hingga saat ini, pihak Kaspersky Lab yang telah memiliki 31 cabang di 30 negara enggan berkomentar lebih jauh terkait dalang di balik serangan peretasan kekayaan intelektualnya. Meskipun tak menyebut negara tertentu secara spesifik, Amerika Serikat, Inggris, dan Israel adalah negara-negara yang tengah dicurigai sebagai pemainnya.
BACA JUGA :
(brl/red)