Ponsel kamu terasa terbakar? Begini tips meminimalkan panas saat mengisi daya  

Advertisement

Techno.id - Saat mencolokkan ponsel ke sumber daya, kamu berharap pengisian ulang berjalan mulus. Tetapi sebelum kamu menyadarinya, ponsel yang terlalu panas harus segera ditangani. Jika ponsel kamu hangat selama pengisian daya, itu adalah kondisi yang normal. 

Tetapi lain ceritanya jika terlalu panas. Kondisi tersebut menandakan adanya masalah. Hati-hati jika ini sering terjadi. Penyebabnya bisa dikarenakan beberapa faktor. Bisa karena ponsel terlalu lama diisi daya atau adanya panas yang terperangkap di dalam casing ponsel. Mengatasi ponsel yang terlalu panas saat diisi daya sangat penting dilakukan untuk memperpanjang kinerja dan kesehatan baterai.

Ingat, ponsel yang terlalu panas dapat menyebabkan gangguan, merusak komponen internal, dan memperpendek masa pakai baterai. Berikut adalah beberapa alasan paling umum ponsel menjadi panas saat mengisi daya dan cara mengatasi setiap penyebabnya. Solusinya lebih mudah dari yang kamu kira.

1. Sering melakukan multitasking

foto: freepik/tirachard

Saat kamu melakukan multitasking, apakah menonton video, bermain game, atau menjalankan aplikasi intensif grafis, ponsel membutuhkan daya pemrosesan yang signifikan dari CPU dan GPU. Ditambah panas yang muncul saat pengisian daya berisiko panas semakin meningkat atau kelebihan beban termal.

Saat dicolokkan ke stopkontak, ponsel akan menarik listrik untuk mengisi ulang baterainya. Pengisian daya itu sendiri menghasilkan panas, terutama jika kamu menggunakan pengisi daya cepat. Jadi, ada dua sumber panas, tugas CPU dan GPU yang menuntut, bersama dengan proses pengisian daya itu sendiri.

Solusi: Prioritaskan pengisian daya ponsel daripada multitasking. Saat baterai hampir habis, fokuslah pada pengisian daya terlebih dahulu. Setelah terisi cukup, baru kamu bisa melakukan berbagai aktivitas online.  

2. Pengisi daya dan kabel abal-abal

foto: freepik/user16766420

Jika kamu menggunakan pengisi daya atau kabel pihak ketiga untuk mengisi ulang baterai, dapat berisiko mengalami kerusakan pada ponsel. Pengisi daya yang tidak mendukung standar pengisian daya pabrikan (bawaan) seringkali kurang presisi dalam pengiriman daya. Kabel dan pengisi daya yang dijual murah memiliki komponen yang mudah rusak yang dapat mengganggu aliran daya. Konsekuensinya? Overheating.

Solusi: Selalu gunakan pengisi daya bawaan pabrikan. Hindari menggunakan adaptor pangisian daya dan kabel pihak ketiga yang berkualitas buruk.    

3. Kurangnya ventilasi

foto: freepik/eyeem

Internal ponsel membutuhkan udara. Jika perangkat tidak memiliki ruang atau ventilasi yang cukup saat mengisi daya, panas yang dihasilkan komponen internal tidak dapat keluar melewati bodinya, sehingga panas terperangkap.

Solusi: Pastikan ponsel memiliki cukup ruang untuk sirkulasi udara di sekitarnya. Apple merekomendasikan untuk mengeluarkan iPhone dari casingnya saat mengisi daya, karena model casing tertentu dapat menghasilkan panas berlebih, yang dapat memengaruhi kapasitas baterai. Selain itu hindari menumpuk apa pun di atas ponsel saat mengisi daya. Beri ruang yang cukup untuk ventilasi udara.

Mitos pengisian daya yang berlebihan

foto: freepik/jero sennegs

Sebagian besar perangkat modern dilengkapi dengan mekanisme pelindung untuk mencegah pengisian daya yang berlebihan. Misalnya, saat baterai lithium-ion internal iPhone mencapai kapasitas 100%, pengisian daya akan berhenti secara otomatis.

Dimulai dengan rilis iOS 13 pada tahun 2019, Apple memperkenalkan alat yang disebut Pengisian Daya Baterai yang Dioptimalkan di iPhone, yang membatasi pengisian daya hingga sekitar 80% saat terhubung ke pengisi daya untuk waktu yang lama (seperti semalaman).

Banyak ponsel Android menawarkan fitur serupa bahkan memiliki kontrol yang lebih kuat untuk hal-hal seperti pengisian pass-through dan kemampuan untuk membatasi pengisian cepat. Karena itu jangan khawatir jika kamu harus mengisi daya ponsel semalaman.

Advertisement


(brl/red)