Ternyata ini penjelasan ilmiah di balik bahaya mengisi daya baterai smartphone semalaman
Techno.id - Mengisi daya smartphone semalaman mungkin sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Setelah seharian sibuk, kita sering kali langsung mencolokkan ponsel ke charger sebelum tidur dan membiarkannya terisi hingga pagi. Praktis memang, tapi tahukah kamu bahwa kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada baterai ponselmu?
Pertama-tama, mari kita bahas bagaimana baterai smartphone bekerja. Sebagian besar smartphone modern menggunakan baterai lithium-ion. Baterai jenis ini dirancang untuk efisiensi dan daya tahan, tetapi mereka juga memiliki batasan. Salah satu batasan utama adalah siklus pengisian daya. Setiap kali kamu mengisi daya baterai dari 0% hingga 100%, itu dihitung sebagai satu siklus. Baterai lithium-ion memiliki jumlah siklus pengisian yang terbatas sebelum kapasitasnya mulai menurun.
Apa yang terjadi ketika mengisi daya smartphone semalaman?
foto: Shutterstock.com
Ketika kamu mengisi daya ponsel semalaman, baterai akan mencapai 100% dan tetap terhubung ke charger selama berjam-jam. Meskipun banyak ponsel modern dilengkapi dengan teknologi yang menghentikan pengisian daya ketika baterai sudah penuh, tetap ada risiko overcharging. Overcharging dapat menyebabkan baterai menjadi panas, dan panas adalah musuh utama baterai lithium-ion. Suhu yang tinggi dapat mempercepat penurunan kapasitas baterai, membuatnya lebih cepat rusak.
Selain itu, mengisi daya semalaman juga bisa menyebabkan fenomena yang disebut "trickle charging". Ini terjadi ketika baterai yang sudah penuh terus menerima sedikit arus listrik untuk menjaga level 100%. Meskipun arusnya kecil, proses ini tetap menambah siklus pengisian daya dan berkontribusi pada penurunan kapasitas baterai seiring waktu.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan baterai ponsel? Pertama, cobalah untuk tidak mengisi daya hingga 100% setiap kali. Idealnya, jaga level baterai antara 20% hingga 80%. Ini akan membantu memperpanjang umur baterai dengan mengurangi jumlah siklus pengisian penuh. Banyak ponsel modern juga memiliki fitur pengisian daya adaptif yang bisa membantu mengelola pengisian daya secara lebih efisien.
Kedua, hindari mengisi daya ponsel di tempat yang panas. Jika memungkinkan, lepaskan casing ponsel saat mengisi daya untuk membantu mengurangi panas. Pastikan juga untuk menggunakan charger dan kabel yang sesuai dengan spesifikasi ponselmu. Charger yang tidak sesuai bisa menyebabkan pengisian daya yang tidak stabil dan berpotensi merusak baterai.
Ketiga, pertimbangkan untuk mengisi daya ponsel di siang hari ketika kamu bisa memantau prosesnya. Ini mungkin memerlukan sedikit penyesuaian dalam rutinitas harianmu, tetapi manfaatnya bagi kesehatan baterai jangka panjang sangat berharga. Jika kamu harus mengisi daya semalaman, pastikan untuk menggunakan fitur pengisian daya adaptif atau pengatur waktu otomatis yang tersedia di beberapa ponsel.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan aplikasi yang berjalan di latar belakang. Aplikasi yang terus aktif bisa menguras baterai lebih cepat, membuatmu harus lebih sering mengisi daya. Periksa pengaturan ponselmu dan nonaktifkan aplikasi yang tidak perlu atau gunakan mode hemat daya untuk mengurangi konsumsi baterai.
Dengan memahami cara kerja baterai dan menerapkan kebiasaan pengisian daya yang lebih baik, kamu bisa memperpanjang umur baterai ponselmu dan menghindari masalah yang tidak perlu. Jadi, mulai sekarang, cobalah untuk tidak mengisi daya ponsel semalaman dan lihat perbedaannya pada performa baterai ponselmu. Selamat mencoba dan semoga ponselmu tetap awet!
BACA JUGA :
- 10 Alasan baterai smartphone cepat habis dan cara mudah mengatasinya
- 3 Tindakan yang harus dihindari ketika port USB ponsel basah
- 6 Tips ampuh menghemat baterai ponsel saat traveling, hindari bermain game berat
- Cara memeriksa kesehatan baterai smartphone Android
- Cara mengatur batas pengisian daya baterai smartphone Android
(brl/lak)