Apakah cara ini bisa mengatasi penyebaran virus Zika?
Techno.id - Saat ini, warga Indonesia sedang mengkhawatirkan penyebaran virus Zika. Pasalnya, di Jambi terdapat pasien yang mengalami gejala-gejala mirip pasien virus Zika. Nah, untuk mengatasi penyebaran virus tersebut, ilmuwan asal Australia berniat menggunakan kontrol biologis sebagai senjata perlawanan.
-
5 Fakta tentang bakteri Wolbachia yang dikembangkan pemerintah untuk membasmi DBD Bakteri Wolbachia muncul sebagai terobosan penting dalam bidang bioteknologi, khususnya pengendalian penyakit menular yang disebarkan nyamuk
-
Peneliti gunakan biotech untuk perangi virus Zika Gejala yang mengkhawatirkan lainnya tentang virus ini terkait dengan cacat lahir.
-
Disebut WHO sebagai next pandemi, kenali apa itu virus zika dan cara pencegahannya Virus zika merupakan virus yang ditularkan oleh vektor artropoda seperti nyamuk, lalat, atau caplak.
Profesor Scott O'Neil selaku direktur Eliminate Dengue Project (EDP) Australia mengajak teman-temannya menggunakan kontrol biologis untuk melawan virus Zika. Kontrol biologis ini seperti perang antara nyamuk yang telah terinfeksi virus Zika dengan yang belum, seperti yang dikutip dari The Sidney Morning Herald (4/1/2016).
Nah, nyamuk yang belum terinfeksi virus Zika ini akan disuntikkan bakteri Wolbachia. Bakteri Wolbachia yang hidup di dalam tubuh nyamuk diyakini mampu menghambat perkembangan virus Zika. Sehingga, nyamuk tersebut tidak dapat menularkan virus Zika.
Hebatnya lagi, nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia bisa menurunkan perkembangbiakan nyamuk Zika. Soalnya, jika ada nyamuk jantan terinfeksi virus Zika kawin dengan nyamuk betina Wolbachia, maka akan menghasilkan keturunan nyamuk Wolbachia. Sementara, bila nyamuk jantan Wolbachia kawin dengan nyamuk betina yang terinfeksi virus Zika, maka telurnya tak akan bisa menetas.
Nyamuk dengan bakteri Wolbachia sendiri, saat ini sedang diujicobakan di beberapa wilayah, seperti Australia, Vietnam, Brasil, Kolombia dan Indonesia. Untuk kawasan Indonesia, yang bertugas melakukan penyebaran nyamuk Wolbachia adalah Tim Peneliti dari Universitas Gajah Mada.
Tim Peneliti tersebut mengklaim telah menyebarkan 80 persen nyamuk Wolbachia di daerah Bantul dan Sleman. Mereka menyebarkan nyamuk Wolbachia dengan dua metode, yakni melepas nyamuk Wolbachia dewasa secara langsung dan meletakkan telur nyamuk Wolbachia di rumah-rumah warga.
BACA JUGA :
(brl/red)