Ini dia alat transportasi antar kota buatan dalam negeri
Techno.id - PT. Dirgantara Indonesia (DI) mendapatkan pujian dari Dudi Subdiyo sebagai pengamat penerbangan. Hal ini karena DI telah mengembangkan pesawatberkapasitas 19 penumpang yang dikenal dengan N-219 yang sangat cocok untuk kebutuhan Indonesia.
-
Setelah N-219 kini PT Dirgantara Indonesia kembangkan N-245 Pesawat berkapasitas 50 penumpang ini ternyata inisiasi dari Bapak Jokowi
-
Pesawat R-80, reinkarnasi N-250 yang siap terbang tahun 2019 Meskipun belum berwujud namun sudah ada maskapai yang melirik, yaitu Nam Air yang memesan 100 unit, Kalstar 25 unit, dan Trigana Air 20 unit.
-
Cita-cita terpendam Captain Sumarwoto, pilot pertama N250 Kecintaan Captain Sumarwoto pada dunia penerbangan tak perlu diragukan lagi.
Tentu saja kalau pesawat ini bisa menjadi alternatif transportasi untuk menjangkau daerah-daerah kecil. Bahkan Dudi juga menjelaskan bila Indonesia sangat potensial sebagai pasar pesawat perintis komersial. Sehingga yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan pesawat ini mendapat dukungan penuh dari Dudi.
"Memang sudah langkah yang tepat dilakukan. Potensinya saya pikir juga bagus daripada bermain untuk pesawat yang besar. Kemahalan nanti kayak N250," imbuhnya ketika dihubungi Merdeka (13/04/15).
Pesawat mini ini memang pesawat khusus untuk transportasi antar kota dengan jarak tempuh sekitar 200 kilometer. Sehingga tidak heran bila mulai tahun depan pesawat ini akan diproduksi secara massal.
Pesawat ini juga ditanggapi oleh Menristekdikti M. Nasir, sebelum siap produksi pada tahun 2016 pesawat ini harus melalui beberapa tahap. Saat ini pesawat ini masih dalam proses penelitian, diharapkan tepat pada hari Teknologi Nasional pada bulan Agustus N-219 sudah menjadi roll out.
Ketika sudah berbentuk pesawat maka akan diuji terbang, setelah melewati proses tersebut menjelang akhir tahun pesawat tersebut akan mendapat sertifikat.
"Kalau sudah mendapatkan sertifikat, berarti tahun 2016, sudah bisa diproduksi," imbuh M. Nasir terhadap Merdeka saat wawancara eksklusif di Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek), Jakarta.
Hingga saat ini sudah ada 200 unit pesawat yang sudah diproduksi sesuai pesanan. Bahkan pesawat berkapasitas 19 orang ini hanya membutuhkan landasan sepanjang 550 meter. Selain itu produk ini juga diminati oleh dari beberapa maskapai penerbangan, seperti Sriwijaya Air, Trigana Air dan Susi Air.
BACA JUGA :
(brl/red)