Mahasiswa UI awetkan ikan dengan gelombang laut
Techno.id - Dilansir oleh Antara (02/07/15), Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia menciptakan sistem pengawetan ikan dengan memanfaatkan gelombang laut sebagai sumber energi pendingin.
-
Pendingin bertenaga surya ini bikin ikan tangkapan nelayan tetap segar Cara kerja alat ini mengubah sinar matahari menjadi sumber listrik yang digunakan untuk mendinginkan ikan selama di laut.
-
Mahasiswa ITB ciptakan tenaga listrik tenaga ombak, brilio! Mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menggagas sebuah ide untuk membuat Oseanopori.
-
Cangkang udang ternyata bisa untuk mengawetkan ikan segar lho Cangkang udang bisa menggantikan batu es.
"Sistem ini memungkinkan ikan terjaga kesegarannya dalam waktu dua hari," kata salah satu mahasiswa penemu sistem tersebut Bintang Samudra dikutip dari Antara (02/07/15).
Bintang bersama Dick Benardi dan Mario Muhammad yang merupakan mahasiswa angkatan 2012 membuat sistem tersebut dalam karya ilmiah yang bertajuk 'Sistem Refrigerasi Vortex Tube untuk Pengawetan Ikan Menggunakan Energi Gelombang Air Laut'.
Sistem pendingin tersebut menggunakan sumber energi gelombang laut sebagai motor penggerak. Menurutnya hal ini karena potensi gelombang laut di Indonesia sangat besar sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi kompresor.
"Dengan mengaplikasikan sistem ini, energi gelombang laut dapat digunakan "sebagai penggerak kompresor sehingga dapat menghasilkan sistem pendinginan yang bersih dan terbarukan. Vortex tube juga memiliki sistem yang lebih praktis daripada metode pendinginan konvensional," ujar Bintang.
"Sistem ini memungkinkan menampung ikan hingga satu ton. Kelebihan lainnya adalah sistem refrigrasi yang mudah pengaplikasiannya. Biaya pembuatan dan instalasi juga relatif murah," ungkapnya.
Di sisi lainnya, Karya tiga mahasiswa UI ini telah dipresentasikan dan mengantarkan tim ini meraih juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Green Scientific Competition (LKTIN GSC) yang diselenggarakan oleh Engineering Research Club (EnerRC) Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
BACA JUGA :
(brl/red)