Merokok dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2
Techno.id - Sebenarnya, perokok sudah mengetahui jika merokok dapat menyebabkan kanker, stroke, dan serangan jantung. Namun, mereka tak menghiraukan hal itu, mereka lebih asyik memainkan asap rokok di mulut ketimbang kesehatannya sendiri. Parahnya lagi, ternyata merokok juga dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit diabetes tipe 2.
-
Mengonsumsi gula berlebih punya dampak yang sama dengan merokok, ini faktanya Konsumsi gula berlebihan dapat dengan cepat menurunkan kesehatan.
-
Riset Prancis sebut 80% perokok lebih tahan banting kena corona Nikotin dalam rokok diklaim bisa pengaruhi molekul virus Sars-CoV-2 menempel ke reseptor di dalam tubuh
-
Perokok pasif berisiko kanker paru-paru, kenali bahaya asap rokok, dampak, dan cara mencegahnya Jika kamu menjadi perokok pasif kamu akan menghirup nikotin dan bahan kimia beracun sama dengan perokok aktif.
Ya, studi terbaru yang dimuat dalam jurnal The Lancet Diabetes dan Endocrinology berpendapat bahwa sebanyak 11,7 persen dari kasus diabetes tipe 2 pada pria dan 2,4 persen pada wanita merupakan hasil dari merokok, sebagaimana yang disampaikan oleh News.Softpedia (18/9/15).
Ilmuwan Frank Hu dan rekan-rekan peneliti lainnya memperkirakan bahwa perokok aktif meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dengan rata-rata 37 persen. Sedangkan perokok pasif menyumbang penyakit diabetes tipe 2 dengan presentase 22 persen. Bahkan, yang lebih mengejutkan, mantan perokok pun juga dapat terjangkit diabetes tipe 2 dengan presentase sebesar 14 persen.
Para ilmuwan juga menambahkan bahwa perokok berat bakal lebih menderita lagi karena memiliki risiko lebih tinggi yaitu 57 persen dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.
BACA JUGA :
- Di Beijing, pengguna WeChat diajak sebar foto perokok "bandel"
- Ingin lepas dari kecanduan rokok? Bermainlah games tetris
- Penggunaan rokok elektrik meningkat di kalangan remaja
- Enzim temuan ilmuwan ini bantu seseorang berhenti merokok
- Perokok aktif hidup lebih lama daripada perokok pasif, apa alasannya?
(brl/red)