Pakai WiFi, peneliti buat alat "pengintai" yang dapat tembus dinding
Techno.id - Para peneliti asal Massachusetts Institute of Technology (MIT) dilaporkan baru saja telah mengembangkan sebuah perangkat yang dapat digunakan untuk "mengintai" seseorang dari balik dinding. Perangkat bernama RF-Capture tersebut kabarnya dapat mengenali gerakan tubuh dan tangan seseorang yang ada di balik dinding dengan cukup jelas menggunakan bantuan sinyal WiFi.
-
Teknologi ini bantu orang buta mengenali wajah orang lain Tongkat pintar ciptaan tiga mahasiswa ini bisa digunakan orang buta untuk mengenali wajah orang lain.
-
Sensor anti maling dari mahasiswa IBI Darmajaya Lampung Sensor anti maling ini diklaim sangat mudah dirancang dan biaya pembuatannya relatif terjangkau
-
Ilmuwan berhasil temukan sensor sidik mata jarak jauh Ilmuwan asal Carnegie Mellon University berhasil menemukan sensor sidik mata yang dapat berfungsi bahkan dari jarak jauh sekali pun.
Seperti dikutip dari BusinessInsider (29/10/15), perangkat canggih ini bekerja dengan cara mentransmisikan sinyal WiFi melalui dinding yang kemudian dipantulkan kembali ke sensor perangkat. Proses ini diklaim oleh para peneliti yang membuat RF-Capture dapat memvisualisasikan seseorang di balik dinding dengan cukup jelas, seperti identitas dari individu di balik dinding, gerakan tangan, dan bagaimana orang tersebut bergerak.
© 2015 MIT Computer Science & Artificial Intellegence Laboratorium
Kendati demikian, Fadel Adib salah seorang tim peneliti mengungkapkan jika tak selamanya perangkat dapat memvisualisasikan seseorang di balik dinding dengan cukup jelas. Hal ini, menurut Adib dikarenakan setiap proses transmisi sinyal akan hampir selalu terdapat noise yang dapat mendistorsi gambar yang dihasilkan.
Namun, untuk mengatasi hal tersebut Adib dan rekan peneliti lainnya dilaporkan menggunakan gabungan informasi dari orang yang ingin "diintai" baik dari data masa lalu maupun menggunakan data pengamatan saat itu. Semua data yang diperoleh bakal dikumpulkan dan dianalisis menggunakan algoritma khusus untuk menciptakan sebuah model tubuh manusia seperti tangan, kepala, dada, lengan, dan kaki berikut dengan gerakan khas bagian tubuh tersebut.
© 2015 MIT Computer Science & Artificial Intellegence Laboratorium
Melalui cara tersebut, Adib mengklaim bisa membedakan sejumlah karakteristik seseorang dari citra yang didapat, termasuk tinggi dan lebar bahu yang dapat digunakan untuk membuat profil secara keseluruhan. Nah, data ini kemudian dapat "dilatih" dan digunakan oleh para peneliti untuk menemukan pola bentuk tubuh dan ukuran objek yang sedang diamati.
Saat ini, perangkat RF-Capture masih dalam tahap uji coba laboratorium. Adib dan rekan peneliti lainnya berharap, suatu saat perangkat ini bisa digunakan untuk membantu mempercepat penanganan pada pasien kecelakaan, sistem keamanan dan pengawasan rumah, maupun fungsi lainnya.
BACA JUGA :
- Melimpah, kalium diprediksi dapat gantikan lithium di masa depan
- Menurut peneliti, virus herpes dapat sembuhkan penyakit kanker
- Di masa depan, smartphone bisa jadi alat pendeteksi pencemaran udara
- Menurut WHO, sosis dan bacon dapat sebabkan kanker pada manusia
- Bisa ular dan Nanofiber diketahui bisa hentikan pendarahan
(brl/red)