Para astronom temukan exoplanet termuda di jagat semesta
Techno.id - Tahukah Anda jika jagat semesta ini tak terbatas luasnya? Hal ini terbukti dari artikel yang telah dipublikasikan melalui Journal Science oleh para astronom baru-baru ini. Dalam artikel itu disebutkan bahwa para astronom telah menemukan exoplanet atau planet di luar sistem tata surya yang berusia lebih muda ketimbang bumi.
-
Untuk pertama kalinya, NASA temukan exoplanet beratmosfer Akankah exoplanet tersebut dapat ditinggali?
-
NASA temukan exoplanet berbatu yang letaknya tak jauh dari Bumi Planet yang diberi nama HD 219134b tersebut letaknya sekitar 21 tahun cahaya dari Bumi.
-
Exoplanet dengan orbit 'eksentrik' telah ditemukan Exoplanet yang dimaksud adalah HD 20782.
Uniknya, tak seperti exoplanet pada umumnya, exoplanet yang disebut 51 Eridani b ini ditemukan tanpa bantuan dari teleskop Kepler seperti biasanya, melainkan dengan bantuan Gemini Planet Imager, instrumen pada South Telescope Gemini yang terletak di Chile. Instrumen ini langsung mendeteksi exoplanet tersebut dengan menangkap cahaya yang dikeluarkan oleh bintang tersebut.
Seperti dilansir oleh LiveScience (14/8/15), exoplanet yang dikelilingi gas metana layaknya planet Jupiter ini diperkirakan berjarak sekitar 96 tahun cahaya dari bumi. Berbeda dengan usia bumi yang telah menginjak angka 4,6 miliar tahun, 51 Eridani b diprediksi baru menginjak usia 20 juta tahun. Berdasar perkiraan usia tersebut, para astronom menyimpulkan jika exoplanet ini terbentuk pasca peristiwa punahnya dinosaurus dari muka bumi 40 juta tahun yang lalu.
Para astronom juga menyampaikan bahwa 51 Eridani b atau disingkat 51 Eri b ini disebutkan satu juta kali lebih redup ketimbang exoplanet lainnya yang pernah ditemukan. Bahkan, exoplanet yang mengorbit pada pusat bintangnya dengan jarak sekitar 13 kali rentang bumi dan matahari ini diduga juga masih mengandalkan panas dari masa penciptaannya untuk bersinar.
Lebih lanjut, para astronom mengungkapkan bahwa 51 Eri b memiliki suhu relatif cukup panas yakni sekitar 430 derajat celcius. Para astronom meyakini, suhu panas inilah yang membentuk atmosfer bergas disekitar permukaan planet. Diduga gas tersebut terdiri dari hidrogen dan gas lainnya.
Para astronom rencananya bakal kembali mengamati 51 Eri b pada akhir September ketika muncul dari balik matahari. Pengamatan lanjutan ini dilakukan untuk memetakan orbit exoplanet tersebut.
BACA JUGA :
- NASA temukan exoplanet berbatu yang letaknya tak jauh dari Bumi
- Fenomena 'gelembung udara' di luar angkasa tertangkap teleskop ESO
- Ternyata Mars juga memiliki pemandangan yang sama dengan bumi
- New Horizons ungkap kemungkinan permukaan Pluto terdiri dari lautan
- Aurora paling terang baru saja ditemukan di luar sistem tata surya
(brl/red)