Petani Bogor gunakan bakteri aktif untuk percepat produksi pertanian
Techno.id - Para petani di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, baru saja menerima Bimbingan Teknis dari Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor, mengenai cara penerapan teknologi biofertilizer atau bakteri aktif untuk mempercepat produksi pertanian. Dilaporkan oleh Antara (11/4/15), saat ini teknologi biofertilizer sangat diperlukan untuk menghasilkan produksi tanaman berkualitas dan unggulan.
-
Memahami macam-macam bioteknologi dan penerapannya dalam kehidupan Bioteknologi mencakup berbagai bidang seperti kesehatan, pertanian, dan lingkungan yang memanfaatkan organisme hidup.
-
Mikroba dalam tanah memicu tumbuh kembang tanaman lebih besar Mikroba dapat membantu tanaman Arabidopsis Thaliana tumbuh lebih subur.
-
Sukses gali potensi pertanian dan wisata, ini cerita desa Cikaso yang raih juara Desa BRIlian Menurut Saparudin, Ketua BUMDesa Sangga Emas milik Desa Cikaso, BUMDesa ini baru berdiri sejak tahun 2020 lalu.
Djoko Santoso, peneliti dari Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia Bogor mengatakan, selain menggunakan teknik biofertilizer, cara cepat tingkatkan produksi pertanian adalah dengan menggunakan citorin formula biostimulan organik. Biostimulan sendiri adalah bahan yang mengandung zat senyawa atau mikroorganisme yang berfungsi menstimulasi proses alami peningkatan pertumbuhan tanaman.
"Dengan teknik biofertilizer, citorin bisa meningkatkan jumlah anakan produktif, meningkatkan produksi gabah padi, meningkatkan bobot 1.000 biji dan meningkatkan produktivitas jagung," katanya.
Bahkan, menurut Djoko teknik biofertilizer juga bisa digunakan untuk membasmi hama wereng sehingga padi maupun jagung bisa sehat kembali dan bisa menjadi padi dan jagung unggulan dengan kualitas baik. Berkat menggunakan teknologi ini, petani buah-buahan di Cijeruk, Kabupaten Bogor, bahkan bisa menghasilkan buah dengan kualitas baik. Bahkan hasil buahnya tersebut, terutama nanas sebagian besar telah diekspor ke Tiongkok.
Saat ini, penggunaan biofertilizer di Indonesia telah mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan, penggunaan biofertilizer selain bisa mempercepat produksi pertanian dapat bermanfaat juga untuk menghemat biaya pupuk, bersifat ramah lingkungan, serta dapat diperbaharui.
BACA JUGA :
(brl/red)