Facebook perangi internet lemot di Indonesia
Techno.id - Penetrasi penggunaan internet di Indonesia sudah memperlihatkan peningkatan terus-menerus. Meski begitu, ketersediaan jaringan pendukung akses internet yang mumpuni masih kerap jadi masalah bagi pengguna internet di Tanah Air.
-
Demi kemajuan internet.org, Facebook siap gandeng banyak pihak Media sosial buatan Mark Zuckerberg ini berharap agar developer dan pelaku bisnis mau memperkuat internet.org.
-
Internet lambat dan cara perusahaan teknologi mengakalinya Internet lambat adalah momok bagi perusahaan teknologi dalam menjaring penggunanya.
-
Facebook Lite hadir di Google Play Store Indonesia Ingin mengakses Facebook dari ponsel jadul dengan koneksi internet yang minim? Jawabannya ada di Facebook Lite
Jejaring sosial Facebook mengaku menyadari kesulitan yang dihadapi netizen di banyak negara berkembang, seperti Indonesia. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu pun mengaku terus berupaya untuk memberikan akses internet lebih mudah bagi semua orang di dunia.
"Akses internet sudah jadi kebutuhan banyak orang. Tapi masih banyak orang yang kesulitan mengakses internet mulai dari jaringan yang lambat, handset tak memadai dan paket data yang tak terjangkau. Facebook berusaha untuk menghilangkan berbagai faktor penghambat itu," ujar Vijay Shankar, Product Manager untuk Facebook Lite di Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Lebih lanjut, Vijay mengungkap berbagai penelitian dan pengembangan dilakukan oleh Facebook sebagai upaya penyediaan akses internet bagi semua orang. Wujud konkritnya berupa aplikasi ringan Facebook Lite maupun program akses internet gratis lewat Internet.org.
Indonesia sendiri, menurut Vijay, merupakan negara yang perlu mendapat berbagai dukungan untuk mendongkrak angka penetrasi pengguna internetnya. Potensi besar yang dimiliki Indonesia jadi alasan Facebook berupaya meningkatkan jumlah pengguna internet yang ada di Tanah Air.
"Banyak orang yang masih belum tersentuh internet, makanya kita sediakan Internet.org agar mereka kenal dan terbiasa menggunakan internet. Selain itu, penggunaan handset 2G masih 70 persen dari total penggunaan ponsel yang membatasi akses internet jadi lebih lambat," imbuh Vijay kepada Techno.id.
Perusahaan yang berkantor pusat di California tersebut mengaku masih akan melakukan berbagai upaya optimalisasi demi menyediakan akses internet yang berkualitas bagi penduduk dunia, termasuk negara berkembang seperti Indonesia.
BACA JUGA :
(brl/red)