Media sosial bisa pengaruhi keputusan perusahaan atau pemerintah
Techno.id - Di era digital seperti sekarang, bukan tidak mungkin tren obrolan di media sosial mampu mempengaruhi sebuah keputusan baik untuk perusahaan maupun pemerintah. Seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (13/10/15), seperti yang diutarakan oleh Dosen Psikologi Universitas Indonesia (UI), Roby Muhamad.
-
Praktisi: Teori konspirasi rawan menyebar di media sosial "Tak jarang dijumpai informasi yang disajikan berlebihan dan banyak yang tanpa konfirmasi."
-
Pergeseran pola, pengguna lebih cerdas gunakan sosial media "Jumlah pengguna sosial media di Indonesia berada di posisi keempat setelah Amerika, India dan Tiongkok."
-
Sebagian besar keputusan berbelanja netizen karena dipengaruhi influencer, ini faktanya Ini alasan influencer memberikan pengaruh besar pada keputusan netizen untuk berbelanja
"Jadi intinya kan begini, dari dulu orang suka ngobrol, ngobrolnya dulu di warung kopi. Sekarang orang ngobrolnya di Twitter. Kalau dulu, orang mau tahu gosip apa kan mesti datengin warung kopi satu-satu, tapi sekarang masuk di Twitter dan Facebook. Jadi di sosial media kita tahu apa yang sedang menjadi trending topic di kalangan masyarakat," ungkapnya dikutip dari Merdeka.com.
Melalui media sosial, perusahaan maupun peranan Presiden juga bisa melakukan survei kilat tentang opini yang terbangun di masyarakat terkait rencana kebijakan atau keputusan yang sudah berjalan. Walaupun begitu, kata dia, media sosial tidak bisa mengukur secara presisi pengaruh atau dampak dari sebuah pengambilan keputusan, namun lebih ke arah tren secara umum.
Media sosial bukan soal presisi dan ketepatan, tapi cepat mengetahui soal trend. Tapi gak bisa detail. Mayoritas percakapan public ada di situ. Selain itu, media sosial bisa untuk melakukan survey secara instan. Kalau survey yang sesungguhnya kan lama. Kalau setiap ada kita harus survei kan ribet. Analoginya kayak ngukur temperature. Tapi secara rata-rata suhunya. Jadi, kita hanya tahu trennya saja, jelasnya.
BACA JUGA :
(brl/red)