Co-working space Conclave siap fasilitasi kebutuhan startup lokal
Techno.id - Perkembangan startup di Indonesia tampak membaik setiap tahunnya. Kondisi tersebut tampak dari banyaknya startup penerima pendanaan pada kuartal pertama tahun ini yang telah meningkat drastis sampai 53% dibanding tahun sebelumnya.
-
The College Startup Lab siapkan wadah untuk tim terbaik The College Startup Lab ke depannya tidak hanya akan membidik mahasiswa namun juga dari kalangan umum.
-
Mengulik Sleman Creative Space, ruang kumpul dan berkarya anak muda Kelahiran komunitas kreatif berawal dari sini.
-
Ini faktor penghambat pertumbuhan industri digital Indonesia "Developer aplikasi dan orang yang concern di bidang teknologi sebenarnya sudah mulai banyak. Tapi, masih belum punya wadah yang matang."
Semakin tingginya freelancer yang tidak memakai kantor tradisional menjadi salah satu dampak yang muncul akibat makin banyaknya populasi startup. Hal ini pun dijadikan peluang oleh Conclave untuk hadir dan menggarap proyek creative co-working space di Indonesia, sebagai upaya untuk turut serta membangun ekosistem startup lokal yang kuat.
Rendy Latief, Chief Executive Officer Conclave, mengaku perusahaannya melihat kehadiran co-working space masih sangat minim. Padahal, ia melihat industri startup yang membutuhkan fasilitas co-working space kian tumbuh subur.
"Ini adalah era Web 2.0., dimana kita tidak dibatasi dengan cubicle serta desktop PC yang berat. Conclave hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mereka. Conclave bukan sekadar ruang berkarya. Di sini, mereka bisa mengembangkan jaringan seluas-luasnya melalui interaksi dengan para tenant lainnya. Kami ingin membangun ekosistem startup lokal yang kuat, dan itu bisa dimulai dari Conclave,” kata Rendy.
Demi memfasilitasi para freelancer startup, Conclave pun menggarap sebuah projek creative co-working space di Indonesia, tepatnya di Jl. Wijaya I no. 5C Jakarta Selatan. Freelancer, designer, publisher, copywriter, hingga startup yang belum menjangkau sewa ruang kantor di gedung-gedung prestisius, menjadi segmen yang dituju Conclave.
Aditya Hadiputra, Chief Financial Officer/Co-Founder Conclave menambahkan, Conclave merupakan project creative co-working space empat lantai yang bertujuan menjadi wadah bertukar pikiran, belajar, sekaligus kantor bersama bagi para startup serta pelaku industri kreatif di Indonesia.
"Ini alasan kami membangun Conclave, sebuah lingkungan kerja yang sangat nyaman dengan fasilitas perkantoran yang lengkap dan memadai, bahkan lebih efisien dari gedung-gedung perkantoran di ibu kota," kata Aditya dalam keterangan resmi yang diterima Techno.id.
Fasilitas co-working space Conclave meliputi banyak hal. Mereka menyediakan ruang kerja yang luas dan nyaman, ruang rapat, auditorium, perpustakaan, serta ruang hiburan dan game. Seluruh fasilitas tersebut kian lengkap dengan adanya kamar mandi plus shower yang diakui hampir sempurna untuk aktivitas bekerja sehari-hari. Conclave pun menyediakan kantor virtual (virtual office) dan domisili bagi perusahaan yang membutuhkan alamat pos atau korespondensi. Tak ketinggalan, ada juga kedai MiKoRo (Mie, Kopi, dan Rokok) yang siap melayani sampai jam 3 pagi setiap harinya.
Soal harga, Conclave mempunyai banyak alternatif. Anda akan ditawari pelbagai paket, mulai dari Rp50.000 per jam, Rp200.000 per hari, Rp1.000.000 per 7 hari, hingga Rp12.500.000 per tim setiap bulan. Tiap-tiap paket memiliki fasilitas yang variatif, mulai dari akses ruang kerja, printing, scanning, free flow espresso, shower room, serta akses Wi-Fi berbasis fiber optik berkecepatan 50 Mbps. Conclave juga menyediakan ruang Auditorium berkapasitas 125 orang yang disewakan seharga Rp1.000.000 per jam dan ruang rapat berkapasitas 10 orang seharga Rp250.000 per jam.
Sejak dibuka pada 20 Desember 2014, Conclave telah mencatat sekitar 200 anggota baru setiap bulannya. Fenox Venture Capital, JobForward, Local.co.id, Fabelio, Monk's Hill Ventures, adalah sederet nama yang telah menjadi tenant Conclave.
BACA JUGA :
(brl/red)