Jadi raksasa e-commerce, Indonesia harus perhatikan 3 faktor ini
Techno.id - Jumlah populasi sekitar 250 juta jiwa memiliki kekuatan besar di segala bidang, termasuk industri bisnis online. Bahkan, banyak kalangan menyetujui Indonesia punya potensi besar sebagai negara e-commerce terbesar di kawasan Asia Tenggara.
-
Menelusuri tiga tantangan utama pengembangan e-commerce di Indonesia Setidaknya, poin tersorot berikut perlu diketahui agar penghambat berkembangnya e-commerce nasional bisa diselesaikan.
-
"Pertumbuhan pasar e-commerce Indonesia terbesar di kawasan ASEAN" Filipina, Thailand, dan Malaysia saja lewat.
-
Pertumbuhan e-commerce Indonesia tak lepas dari Facebook Pertumbuhan e-commerce Indonesia diprediksi akan berada di tingkat teratas pada tahun 2016 hingga 2017
Pasar Indonesia baru bisa mencetak angka US$ 1,3 miliar di tahun 2013. Namun, angka itu diprediksi bakalan meningkat dengan pesat hingga menyentuh angka sekitar US$ 25-30 miliar di tahun 2017 mendatang. eMarketer menyebutkan Indonesia menjadi negara dengan industri e-commerce terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2017.
Aulia E. Marinto selaku CEO PT Metraplasa penyedia Blanja.com mengamini prediksi soal kekuatan besar negara ini. “Indonesia itu punya potensi yang terus membesar secara pasar, skala maupun kekuatan ekonominya. Kita bisa jadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara soal bisnis e-commerce,” ujarnya.
Asosiasi e-Commerce Indonesia menyebutkan prediksi itu bisa terwujud asalkan berbagai pihak ikut saling bantu demi kemajuan bisnis digital Tanah Air. Ia menyebutkan setidaknya ada 3 faktor penting yang perlu dibenahi agar optimalisasi industri e-commerce bisa terwujud.
“Pertama itu infrastruktur internet harus ditingkatkan. Seandainya saja di daerah lain internetnya seperti Jakarta, e-commerce Indonesia akan tumbuh,” ujar Marine Novita, tim humas idEA dalam jumpa pers yang digelar di Artotel Hotel, Jakarta.
Menurutnya, kondisi internet di Indonesia yang masih belum merata jadi salah satu penyebab e-commerce lambat berkembang. Bahkan, Marine menyebutkan, layanan internet di Indonesia masih mahal dan terbilang lambat dibandingkan negara-negara lain.
Faktor ke-2 yang perlu ditingkatkan demi mendorong pertumbuhan e-commerce di Indonesia versi idEA ialah penggunaan layanan perbankan. Kartu kredit dan internet banking diklaim bakalan cukup ampuh mendorong pertumbuhan industri e-commerce.
“Masih banyak orang yang belum menggunakan layanan perbankan di sini. Padahal, layanan perbankan cukup penting untuk menopang pertumbuhan e-commerce, kan mereka bisa bayar pakai kartu kredit atau internet banking buat belanja online,” imbuhnya.
Edukasi disebutkan sebagai faktor utama lainnya yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat dianggap idEA perlu dilakukan dalam rangka mendukung penetrasi industri e-commerce Tanah Air.
“Masih perlu edukasi supaya masyarakat tahu seperti apa e-commerce. Supaya mereka kenal fitur-fitur dan cara belanjanya, sistem pembayaran maupun keamanan yang ada di e-commerce, itu semua perlu edukasi dari banyak pihak,” tandas Marine.
BACA JUGA :
(brl/red)