Krisis tak pengaruhi pertumbuhan iklan lewat ponsel pintar
Techno.id - Tidak stabilnya perekonomian Indonesia saat ini memberikan dampak terhadap berbagai industri. Menariknya, industri smartphone justru tidak mendapatkan imbas dari penurunan ekonomi yang ada.
-
Studi: Miliki smartphone bantu tingkatkan ekonomi nasional Studi tersebut juga memperlihatkan keputusan membeli smartphone bukan sepenuhnya dipengaruhi oleh gaya hidup maupun gengsi.
-
User smartphone di Indonesia makin banyak, apa dampaknya bagi negara? Dari studi Mastel dan LPEM UI, tiap pengguna smartphone di Indonesia berkontribusi terhadap nilai tambah ekonomi Tanah Air sebesar Rp1,728 juta.
-
Mobile video akan menjadi kanal media paling penting di Indonesia Sebuah pesan dari CEO Brilio.
Aswin Regawa, Managing Director Platforms OmniMedia Group mengungkapkan bahwa pertumbuhan jumlah pengguna transaksi mobile smartphone sebanyak 125 persen dari jumlah penduduk sebanyak 255 juta dengan penetrasi smartphone sebanyak 37 persen yang ada di kota-kota besar.
Terkait transaksi belanja iklan yang dilakukan lewat smartphone, Aswin menambahkan, "Menarik sekali Indonesia sedang krisis, namun tidak menurunkan transaksi belanja iklan melalui smartphone. Mobile advertising menjadi salah satu ide yang diterapkan untuk menarik minat konsumen. Jumlah pengguna yang mengkonsumsi iklan sebanyak 25 miliar dari 5 negara yaitu Indonesia, Philipina, Vietnam, Thailand dan Malaysia".
Lebih lanjut, dalam kurun waktu satu tahun terakhir pertumbuhan ponsel Cina lebih merata turut meningkatkan data belanja iklan. "Berdasarkan data belanja iklan di mobile secara global diperkirakan sebanyak US$ 25 miliar dolar dan diprediksi akan tumbuh 3 kali lipat dalam waktu empat tahun. Pengaruh penjualan smartphone yang semakin terjangkau mempengaruhi peningkatan tersebut.", ungkap Aswin.
Sementara itu, Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebanyak Rp 40 hingga Rp 60 miliar dan melesat hingga Rp 130 miliar hingga tahun depan. Meskipun dibandingkan pertumbuhan perangkat lainnya seperti TV yang mencapai 70% hingga 90%, smartphone baru sekitar 1/3 dari perbandingan yang ada dan akan terus mengalami pertumbuhan.
BACA JUGA :
- Perkenalkan Diana! Asisten pribadi digital asal Indonesia
- Ruangguru.com wadahi peserta didik dapatkan variasi soal ujian
- Wow, flash sale bantu jual 2.000 smartphone tiap menit
- CEO BukaLapak buka-bukaan soal sumber pendapatan BukaLapak.com
- Startup tentang ganja buatan Snoop Dogg resmi beroperasi bulan depan
(brl/red)